Menuju konten utama
Periksa Kehamilan ke Bidan

Kapan Sebaiknya Periksa Kehamilan setelah Testpack Positif?

Kapan sebaiknya periksa kehamilan setelah testpack positif? Test Pack Positif Apakah Sudah Pasti Hamil? Simak penjelasannya berikut ini.

Kapan Sebaiknya Periksa Kehamilan setelah Testpack Positif?
Ilustrasi periksa kehamilan pertama kali. foto/istockphoto

tirto.id - Pemeriksaan kehamilan pertama kali bisa dilakukan secepatnya. Sebab, meskipun tes kehamilan dengan testpack menunjukkan hasil positif, kondisi hamil-tidaknya seseorang tetap harus dipastikan dengan periksa ke bidan atau dokter.

Dokter akan memeriksa kehamilan menggunakan tes darah atau ultrasonografi (USG). Pemeriksaan tersebut tidak hanya dapat memastikan kehamilan, melainkan juga kondisi lain yang dialami embrio dalam kandungan.

Apabila terjadi keadaan yang memungkinkan terjadinya gangguan selama kehamilan, dokter akan memberikan beberapa saran penanganan. Untuk itu, perempuan yang memiliki beberapa kondisi medis tertentu seperti riwayat kehamilan ektopik, pendarahan vagina, masalah kehamilan di masa lalu, atau mual-muntah parah, disarankan untuk lebih cepat berkonsultasi ke dokter.

Di sisi lain, dokter juga menyarankan beberapa hal yang sebaiknya dilakukan wanita untuk menjaga kandungannya di masa awal kehamilan agar tetap sehat. Di antaranya yaitu:

  • Mengonsumsi vitamin prenatal yang dibutuhkan.
  • Berolahraga secara teratur sesuai anjuran dokter.
  • Tingkatkan konsumsi buah, sayur-sayuran, hingga protein.
  • Menjaga tubuh dari kekurangan cairan atau dehidrasi.
  • Berhentinya perilaku mengonsumsi alkohol hingga berhenti merokok.

Testpack Positif Sudah Pasti Hamil?

Testpack positif, yang ditunjukkan dengan munculnya dua setrip pada alat tersebut, memiliki tingkat keakuratan hingga 99 persen. Jika demikian, seorang perempuan hampir pasti hamil.

Namun, testpack bisa juga salah, terutama ketika menunjukkan hasil negatif, yang ditunjukkan dengan munculnya satu setrip pada alat tersebut.

Misalnya, testpack menunjukkan hasil negatif tetapi Anda memiliki tanda-tanda hamil seperti terlambat datang bulan, kram seperti menstruasi, payudara terasa sakit, dan metode kontrasepsi gagal.

Hasil testpack negatif biasanya disebabkan oleh pengecekan yang terlalu dini. Padahal, perempuan hamil membutuhkan waktu untuk meningkatkan human chorionic gonadotropin(hCG), yang menjadi tanda kehamilan seseorang.

hCG adalah hormon yang hanya dimiliki ibu hamil, mulai diproduksi ketika terjadi pembuahan antara sel sperma dan sel telur. Maka, jika tes menunjukkan hasil negatif, artinya kadar hCG masih terlalu rendah.

Jika mengalami tanda-tanda kehamilan tetapi testpack menunjukkan hasil negatif, Anda bisa mengulang tes tersebut minimal sehari setelah jadwal menstruasi normal. Untuk mendapatkan hasil lebih akurat, lakukan tes seminggu setelahnya.

Kapan Cek Perbaikan ke Dokter setelah Hasil Testpack Positif?

Jika testpack menunjukkan hasil positif, Anda bisa melakukan pemeriksaan lanjutan ke dokter untuk memastikan kondisi tersebut. American Pregnancy Association merekomendasikan pemeriksaan kehamilan pertama kali dilakukan sekitar 8 minggu setelah menstruasi terakhir Anda.

Dokter dapat memastikan seseorang menggunakan metode cek darah atau USG . Saat melakukan pemeriksaan kehamilan pertama kali, dokter akan lebih dulu menanyakan riwayat kesehatan Anda seperti masalah medis; tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan; tanggal periode menstruasi terakhir; aborsi aborsi dan/atau aborsi; riwayat rawat inap; obat-obatan yang sedang dikonsumsi; obat alergi; dan riwayat medis keluarga.

American Pregnancy Association menyarankan beberapa pertanyaan yang bisa diajukan saat pemeriksaan kehamilan pertama, meliputi:

  • Apakah ada saluran perawat yang dapat saya hubungi jika saya memiliki pertanyaan?
  • Jika saya mengalami pendarahan atau kram, apakah saya memanggil Anda atau perawat Anda?
  • Apa yang Anda anggap darurat?
  • Apakah saya perlu mengubah kebiasaan saya tentang seks, olahraga, nutrisi?
  • Kapan kunjungan prenatal saya berikutnya dijadwalkan?
  • Jenis pengujian apa yang Anda rekomendasikan dan kapan harus dilakukan? (Jika Anda ingin melakukan penelitian untuk memutuskan apakah Anda menginginkannya atau tidak)
Namun, waktu pemeriksaan kehamilan pertama disarankan untuk dilakukan lebih dulu. Hal itu diutamakan bagi perempuan yang mengalami gangguan atau kondisi medis tertentu dapat segera menemui dokter apabila testpack memiliki hasil positif. Berikut ini beberapa keadaan khusus yang menyarankan wanita hamil yang positif untuk segera menemui dokter sebagai berikut:

  • Riwayat kehamilan ektopik .
  • Sebelumnya pernah mengalami masalah kehamilan di masa lalu.
  • Mengalami pendarahan vagina.
  • Sakit perut.
  • Mual dan muntah yang parah.
  • Di jantung bawaan.
  • Kondisi kesehatan fisik atau mental kronis.

Apakah Ada Kemungkinan Hamil Walaupun Hasil Testpack Negatif?

Meskipun memiliki keakuratan tinggi hingga 99 persen, hasil testpack bisa saja salah. Hal tersebut dikenal dengan istilah "hasil positif palsu", yang biasanya terungkap setelah melakukan pemeriksaan ke dokter atau bidan.

Sumber, organisasi nirlaba yang fokus pada kesehatan perempuan, menuliskan beberapa hal yang menyebabkan hasil positif palsu, meliputi:

1. Kehamilan kimiawi

Kehamilan kimiawi terjadi ketika embrio hasil pembuahan tidak dapat tertanam dan tumbuh. Namun, penyebab kehamilan kimiawi tidak diketahui.

2. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik merupakan kondisi ketika sel telur dibuahi di luar rongga utama rahim. Pembuahan tersebut biasanya terjadi di tuba falopi, sehingga berisiko membuat tuba pecah. Kondisi ini membutuhkan penanganan khusus berupa pemulihan.

3. Keguguran

Keguguran menjadi salah satu kehamilan palsu. Meski embrio telah tiada, namun tidak semua jaringan yang berhubungan dengan kehamilan tereliminasi salah satunya kadar hCG yang tinggi. Maka dari itu, wajar apabila dicek menggunakan testpack dapat menunjukkan hasil positif.

4. Kesalahan penggunaan testpack

Kesalahan saat menggunakan testpack dapat membuat hasil yang kurang akurat. Untuk itu, Anda harus memperhatikan cara yang tepat menggunakan testpack .

Tes yang dilakukan terlalu dini juga dapat menyebabkan hasil negatif dan positif palsu.

5. Garis pembakaran

Garis pengisian--garis samar pada testpack--seringkali dianggap sebagai tanda kehamilan positif. Hal ini terjadi jika petunjuk penggunaan tes kehamilan tidak diikuti dengan benar.

6. Obat-obatan

Bagi wanita yang sedang melakukan perawatan kesuburan, salah satunya dengan suntik pemecah sel telur , dapat menyebabkan hasil testpack positif palsu.

7. Kondisi medis tertentu

Kondisi medis tertentu yang dapat menyebabkan kehamilan palsu di antaranya seperti kehamilan mola, antibodi langka, pemulihan hidroksiklorokuin, kemoterapi, infeksi saluran kemih, tumor sel germinal pada ovarium, serta masalah hipofisis.

Risiko Tidak Pernah Periksa Kehamilan atau Menunya

Pemeriksaan kehamilan merupakan masalah penting yang harus dilakukan. Tidak hanya meningkatkan keselamatan bayi dalam kandungan, melainkan juga menjaga ibu dari masalah kesehatan.

Untuk itu, para ibu harus melakukan pemeriksaan kehamilan pertama kali pada waktu yang tepat. Usahakan untuk tidak menunda tes kandungan ke dokter.

Kementerian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, menjelaskan beberapa risiko jika tidak pernah memeriksa kehamilan atau menundanya, antara lain:

1. Tidak mendapat penanganan yang tepat

Beberapa keadaan semasa kehamilan seperti mual dan muntahmerupakan masalah yang lumrah di trimester pertama. Padahal, mual dan muntah tidak bisa diremehkan karena bisa berakibat kekurangan gizi, dehidrasi, hingga penurunan kesadaran.

Dari contoh permasalahan di atas, beberapa keadaan kehamilan membutuhkan penanganan yang tepat dari tenaga medis. Contoh permasalahan kehamilan lain yang membutuhkan penanganan seperti kekurangan pergerakan janin karena mengalami kekurangan oksigen atau kekurangan gizi.

2. Komplikasi yang tidak diketahui

Masalah kehamilan juga bisa datang dari riwayat penyakit ibu yang mempengaruhi kondisi fisiknya. Komplikasi tersebut salah satunya menyebabkan bayi lahir prematur. Kemudian beberapa kondisi lain yang berisiko membahayakan bayi maupun ibu seperti preeklamsia, darah tinggi, hingga asam.

3. Meningkatkan risiko kematian serta angka kesakitan pada ibu bersalin

Dengan mengetahui berbagai potensi gangguan yang muncul melalui pemeriksaan kehamilan, harapannya bayi dan ibu dapat selamat serta tidak merasa sakit dari kandungan hingga kelahiran.

Di sisi lain, pemeriksaan kehamilan juga memberikan manfaat serta pengetahuan seperti nutrisi seimbang bagi ibu, suplemen yang dibutuhkan, hingga persiapan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran.

Baca juga artikel terkait KEHAMILAN atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin