tirto.id - Awal kehamilan memiliki tanda-tanda dan ciri-ciri khusus. Perhitungan awal kehamilan dimulai dari periode terakhir menstruasi, tidak mendapat menstruasi di periode selanjutnya merupakan tanda paling mudah untuk mendeteksi kehamilan.
Sementara itu melansir dari Mayo Clinic, beberapa tanda awal kehamilan lain diantaranya:
- Melewatkan periode menstruasi: Tanda ini bisa menjadi ciri awal kehamilan jika Anda memiliki siklus menstruasi yang teratur.
- Payudara terasa lebih lembut dan bengkak: Kondisi ini terjadi akibat perubahan hormonal di awal kehamilan, payudara jadi lebih sensitif dan nyeri.
- Mual dengan atau tanpa muntah: Biasa dikenal dengan istilah “Morning sickness”. Mual muntah selain lazim terjadi di pagi hari, bisa juga menyerang di siang atau bahkan malam hari.
- Sering buang air kecil (BAK): Jumlah darah dalam tubuh meningkat selama kehamilan, sehingga ginjal memproses cairan ekstra.
- Lebih mudah lelah: Gejala ini paling sering dikeluhkan di awal kehamilan karena kadar hormon progesteron melonjak dan membuat tubuh lebih mudah lelah dan mengantuk.
Tanda dan Gejala Awal Kehamilan Lainnya
Ada beberapa tanda-tanda kehamilan yang samar, namun bisa dijadikan ciri tambahan untuk mendeteksi awal kehamilan.
- Murung: Perubahan hormon dalam tubuh membikin ibu hamil lebih emosional dan sering menangis.
- Kembung: Seperti periode awal menstruasi, perubahan hormon seringkali membikin kembung di awal kehamilan.
- Bercak darah:Dikenal sebagai pendarahan implantasi. Terjadi ketika sel telur yang dibuahi menempel pada lapisan rahim - sekitar 10 hingga 14 hari setelah pembuahan.
- Kram: Beberapa perempuan mengalami kram ringan di awal kehamilan.
- Sembelit: Perubahan hormon menyebabkan sistem pencernaan jadi melambat, sehingga menyebabkan sembelit.
- Tidak napsu makan: Saat hamil indera penciuman dan pengecap menjadi lebih sensitif.
- Hidung tersumbat: Peningkatan kadar hormon dan produksi darah saat hamil menyebabkan selaput lendir di hidung membengkak, mongering, dan mudah berdarah.
Mendeteksi Kehamilan yang Pasti: Tes Mandiri dan USG
Meskipun memiliki tanda khusus, banyak juga kehamilan yang tidak memiliki gejala. Beberapa malah menjadi tanda periode menstruasi segera datang.
Ada dua cara lain untuk mendeteksi kehamilan, yakni dengan melakukan tes kehamilan dan ultrasound (USG).
Laman Healthlinemengungkap tes kehamilan mandiri mampu mendeteksi human chorionic gonadotropin (hCG) di urine, hormon yang diproduksi selama awal kehamilan.
Namun tes kehamilan mandiri juga bisa salah mendeteksi awal kehamilan, sehingga cara paling akurat hanya dengan USG. Berikut beberapa faktor yang membikin tes kehamilan tidak akurat.
1. Kehamilan kimiawi
Kondisi ini terjadi ketika embrio atau sel telur yang sudah dibuahi tidak tertanam baik atau tidak berkembang. Umumnya terjadi akibat gangguan di dalam rahim, seperti jaringan parut, fibroid rahim, atau kelainan bentuk rahim.
2. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik terjadi saat sel telur yang sudah dibuahi tumbuh di luar rahim, biasanya karena terjebak dalam tuba fallopi.
3. Baru keguguran atau aborsi
Hasil tes kehamilan bisa tetap positif setelah seorang perempuan menjalani aborsi atau mengalami keguguran, sebab kadar hormon hCG membutuhkan waktu untuk turun.
4. Konsumsi obat yang mengandung hCG
Hasil test pack juga dapat dipengaruhi konsumsi obat tertentu, misalnya obat kesuburan yang mengandung hormon hCG.
5. Tumor yang menghasilkan hCG
Meskipun sangat jarang, hormon hCG dapat diproduksi oleh tumor, terjadi ketika sel-sel yang seharusnya membentuk plasenta justru membentuk tumor.
6. Salah cara pakai
Perhatikan cara memakai test pack yang benar. Usahakan dilakukan pada pagi hari saat BAK pertama karena konsentrasi urine masih pekat, sehingga hCG lebih mudah terdeteksi. Sebaiknya lakukan tes sekitar satu minggu setelahperiode menstruasi terlewat.
Editor: Yantina Debora