tirto.id - Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu dapat dikatakan sebagai bayi lahir prematur.
Dikutip Healthy Children, kelahiran prematur terjadi pada sekitar 11 hingga 13 persen kehamilan di AS.
Hampir 60 persen bayi kembar, kembar tiga, dan kelahiran ganda lainnya mengakibatkan kelahiran prematur.
Di Indonesia, sebesar 84 persen kematian pada bayi yang baru lahir diakibatkan karena bayi lahir secara prematur.
“Sebanyak 84 persen terjadi karena lahir prematur. Ini menjadi sangat tinggi, karena terjadinya preeklampsia (kelainan pada kehamilan) dan eklampsia (kejang pada kehamilan) yang angkanya terus meningkat dari tahun ke tahun,” kata Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Erna Mulati seperti diwartakan Antara.
Sebanyak 50 persen kematian pada bayi, terjadi pada 28 hari pertama semenjak bayi itu lahir.
Sedangkan bayi yang meninggal pada usia tujuh hingga 27 hari mencapai 11,4 persen dan 38,2 persen bayi meninggal kurang dari umur tujuh hari.
Tingginya angka kematian pada bayi itu, kata Erna, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2019, diakibatkan oleh 17 persen ibu hamil mengalami kekurangan energi kronis. Penyebab selanjutnya adalah hampir 50 persen ibu hamil mengalami anemia.
“Hampir 50 persen ibu hamil itu mengalami anemia berdasarkan Riskesdas 2019 dan sekitar 17 persen ibu hamil dengan kurang energi kronis. Inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya prematuritas,” jelasnya.
Dalam banyak hal, merawat bayi prematur di rumah mungkin tidak jauh berbeda dengan merawat bayi yang lahir normal.
Ibu bahkan memiliki banyak waktu untuk berpelukan, bermain dengan bayi, dan melihat mereka menanggapi hal sehari-hari yang tidak pernah dialami sebelumnya.
Tips Merawat Bayi Prematur
Meski demikian perawatan untuk bayi prematur tentu sedikit berbeda dengan bayi pada umumnya, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merawat bayi yang lahir prematur:
1. Menjaga bayi Anda pada suhu yang nyaman
Tidak perlu mengukur suhu bayi secara teratur. Tetapi periksa suhunya jika bayi terasa lebih panas dari biasanya, bayi berkeringat, atau saat bayi terlihat tidak sehat maupun bayi Anda memiliki masalah lain.
Dokter atau petugas kesehatan umumnya akan menunjukkan cara memeriksa suhu tubuh mereka di rumah. Sediakan termometer digital yang cocok untuk bayi.
2. Hindari tidur bersama dengan bayi prematur
Selama 6 bulan pertama tidurkan bayi di ranjang khusus bayi dan terpisah dari Anda.
Jangan pernah tidur dengan bayi di sofa, kursi atau tempat tidur, terutama jika Anda sangat lelah. Jika merasa mulai lelah, letakkan bayi Anda dengan aman di ranjang bayi.
3. Pastikan bayi tidak kepanasan atau kedinginan.
Jauhkan tempat tidur bayi dari radiator atau pemanas dan jauhkan dari sinar matahari langsung. Suhu ruangan harus di antara 16-20oC.
Bayi prematur kurang mampu mengontrol suhu tubuhnya dibandingkan bayi cukup bulan. Jika lingkungannya terlalu dingin, mereka dapat kehilangan panas dengan sangat cepat.
Namun jika terlalu panas, bayi bisa kepanasan, yang meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak.
Usahakan untuk menjaga suhu ruangan pada 16–20°C. Jika sulit untuk menilai suhu di dalam ruangan, coba gunakan termometer ruangan. Beberapa monitor bayi juga menunjukkan suhu ruangan.
Cara terbaik untuk menjaga suhu bayi Anda pada tingkat yang nyaman dan aman adalah dengan mengenakannya pakaian berlapis-lapis, seperti rompi, baju tidur, selimut, atau kantong tidur beritsleting.
Anda dapat menambah atau menghapus baju tergantung pada seberapa hangat atau dinginnya pakaian tersebut.
Tetapi ingat bayi tidak boleh memakai topi di dalam ruangan karena dapat membuat mereka kepanasan.
4. Pastikan tidak ada orang yang merokok di dalam rumah
5. Sebisa mungkin susui bayi sesering yang Anda bisa.
6. Gunakan kasur yang kokoh, datar, dan tahan air untuk tidur bayi Anda.
Ciri-ciri Bayi Prematur
Semakin dini bayi Anda lahir, maka semakin kecil dia dan semakin besar kepalanya akan terlihat dibandingkan dengan bagian tubuhnya yang lain, serta semakin sedikit lemak yang dimilikinya.
Dengan sedikit lemak, kulitnya akan tampak lebih tipis dan transparan, memungkinkan Anda untuk benar-benar melihat pembuluh darah di bawahnya. Dia juga mungkin memiliki rambut halus, yang disebut lanugo, di punggung dan bahunya.
Namun, jangan khawatir, akan ada waktunya bayi prematur mulai terlihat seperti bayi yang baru lahir normal.
Karena dia tidak memiliki lemak pelindung, bayi prematur akan kedinginan di suhu ruangan normal.
Untuk alasan itu, dia akan ditempatkan segera setelah lahir di inkubator atau di bawah alat pemanas khusus. Di sini suhunya bisa diatur agar tetap hangat.
Setelah pemeriksaan cepat di ruang bersalin, dia mungkin akan dipindahkan ke NICU untuk tindakan selanjutnya.
Editor: Iswara N Raditya