Menuju konten utama

Mengenal Jejak Karbon, Faktor Penyumbang, & Cara Mengurangi

Jejak karbon merupakan salah satu faktor krusial yang menyebabkan pemanasan global. Oleh karena itu, penting untuk memikirkan solusi efektif menguranginya.

Mengenal Jejak Karbon, Faktor Penyumbang, & Cara Mengurangi
Warga mencari ikan di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 2 Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (27/9/2024). ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/gp/foc.

tirto.id - Jejak karbon merupakan istilah yang sering disinggung ketika seseorang membicarakan tentang pencemaran lingkungan. Mengidentifikasi contoh jejak karbon dan mengetahui penyebabnya penting dilakukan sebagai fondasi dasar mencari cara yang tepat untuk mengatasinya.

Saat membahas jejak karbon, ada sederet pertanyaan yang muncul. Di antaranya termasuk mengenai pengertian jejak karbon, cara mengurangi, serta faktor penyumbang terbesarnya.

Dengan memahami faktor penyumbang jumlah jejak karbon, kita bisa menerapkan solusi mengatasinya secara efisien. Oleh karena itulah artikel ini akan membahas secara lengkap terkait penyebab jejak karbon, contoh, dan cara menguranginya.

Apa yang Dimaksud dengan Jejak Karbon atau Carbon Footprint?

Jejak karbon atau carbon footprint adalah total emisi gas rumah kaca yang disebabkan secara langsung dan tidak langsung oleh individu, organisasi, peristiwa, atau produk. Hal ini menjadi salah satu penyebab pemanasan global. Semakin tinggi jejak karbon, kian berat pula beban yang ditimbulkan terhadap lingkungan.

The Nature Conservancy mencatat, secara global, jejak karbon rata-rata setiap individu mendekati 4 ton. Untuk mendapatkan peluang terbaik dalam menghindari kenaikan suhu global sebesar 2°C, rata-rata jejak karbon global per tahun harus turun menjadi di bawah 2 ton hingga 2050.

Center for Sustainable Systems University of Michigan menyebut, jejak karbon dapat dihitung dengan menjumlahkan emisi yang dihasilkan dari setiap tahap masa pakai produk atau jasa. Itu termasuk produksi bahan, manufaktur, penggunaan, dan masa pakainya.

Selama masa pakai produk, gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO₂), metana (CH₄), dan dinitrogen oksida (N₂O), akan terus diproduksi. Perbedaan dalam perangkap panas diperhitungkan oleh potensi pemanasan global dari setiap gas yang menghasilkan jejak karbon dalam satuan massa karbon dioksida ekuivalen (CO₂e).

Faktor Penyebab Jejak Karbon dan Contohnya

Faktor penyebab jejak karbon utama adalah sejumlah aktivitas sehari-hari yang dilakukan dalam jangka panjang baik itu oleh individu atau kelompok seperti perusahaan. Dikutip dari Conservation International dan sumber lainnya, berikut beberapa faktor penyebab jejak karbon.

1. Deforestasi

Tindakan deforestasi seperti penggundulan hutan untuk pertanian, permukiman, dan industri, akan mengurangi jumlah pohon yang menyerap CO2. Itu juga berdampak pada pelepasan karbon yang tersimpan di dalam pohon.

2. Industri

Salah satu faktor penyumbang jumlah jejak karbon yang sangat tinggi adalah industri, seperti pabrik semen dan baja. Bidang industri menghasilkan emisi CO2 yang sangat besar dan berdampak pada lingkungan.

3. Energi tidak terbarukan

Penggunaan energi dari sumber fosil, seperti batu bara, minyak, dan gas alam, menghasilkan emisi karbon yang amat tinggi. Ini juga termasuk produksi baterai kendaraan listrik yang diklaim ramah lingkungan dalam penggunaannya. Sebab, dalam prosesnya, produksi baterai tetap menyebabkan kerusakan lingkungan, termasuk emisi CO2.

4. Ukuran keluarga

Semakin banyak jumlah keluarga, semakin tinggi pula menyumbangkan jejak karbon di muka bumi. Setiap anak menambahkan rata-rata 58 ton CO2 per tahun.

5. Transportasi

Mobil dan pesawat termasuk sebagai salah satu faktor penyebab jejak karbon yang cukup signifikan. Memiliki dan mengendarai mobil secara teratur menambahkan rata-rata 2,4 ton CO2-ekuivalen jejak karbon tahunan. Sementara itu, satu penerbangan transatlantik menambahkan 1,6 ton jumlah jejak karbon.

6. Pemanas dan pendingin ruangan

Memanaskan dan mendinginkan rumah secara teratur menambah sekitar 1,5 ton CO2 jejak karbon tahunan. Hal ini dikarenakan sebagian besar rumah yang memakai pemanas dan pendingin ruangan, misalnya Air Conditioner (AC), masih menggunakan sumber energi kotor, seperti batu bara dan gas.

7. Makanan

Makan daging menambahkan sekitar 0,8 ton jejak karbon tahunan. Hal ini tidak terlalu berkaitan dengan emisi yang dihasilkan secara langsung oleh hewan itu sendiri dan lebih berkaitan dengan energi yang dibutuhkan untuk menanam dan memanen tanaman yang menjadi makanan ternak.

Daging sapi membutuhkan lebih banyak pakan, air, dan lahan, daripada ayam. Itu menyumbang tambahan 880 pon CO2-e jejak karbon yang dikeluarkan per tahun.

8. Mencuci pakaian

Proses mencuci dan mengeringkan pakaian menambah sekitar 0,46 ton CO2 selama setahun. 0,25 ton jejak karbon dihasilkan oleh mesin pemanas air untuk siklus pencucian dan 0,21 ton lainnya berasal dari proses mengeringkan pakaian.

Cara Mengatasi dan Mengurangi Jejak Karbon

Dampak jejak karbon yang paling terasa adalah pemanasan global, yang kemudian menimbulkan banyak bencana bagi umat manusia, seperti kekeringan, kenaikan permukaan laut, kerusakan ekosistem, dan kualitas udara buruk.

Mengatasi dan mengurangi jejak karbon dapat dimulai dengan mengubah kebiasaan sehari-hari, seperti mengurangi konsumsi daging dan menghindari tindakan membuang-buang makanan. Kita juga bisa mencoba berjalan kaki ke tempat yang jaraknya terjangkau, alih-alih menggunakan transportasi pribadi, seperti mobil dan motor.

Selain itu, mulai biasakan diri untuk hemat energi, menggunakan mesin atau alat elektronik seperlunya. Terapkan prinsip reduce, reuse, dan recycle. Hal lain yang tidak penting dan mendesak adalah beralih ke sumber energi bersih.

Cara mengurangi jejak karbon juga bisa dilakukan dengan menuntut pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada industri bersumber energi fosil, juga pengerukan tambang berlebihan.

Baca juga artikel terkait EMISI KARBON atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Fadli Nasrudin