tirto.id - Carbon credit disebut-sebut sebagai upaya global untuk mengurangi emisi karbon yang menjadi salah satu penyebab utama pemanasan global. Melalui sistem ini, perusahaan atau negara yang berhasil mengurangi emisi karbon dapat menerima kredit yang dapat diperdagangkan.
Dikutip dari situs Lindungi Hutan, perdagangan karbon merupakan langkah yang diakui secara internasional untuk mengurangi emisi karbon, sebagaimana disepakati dalam Protokol Kyoto dan Perjanjian Paris. Di Indonesia, aturan mengenai perdagangan karbon diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021.
Lantas, apa itu carbon credit? Untuk memahaminya secara lebih dalam, simak artikel berikut yang akan membahas sekilas mengenai pengertian dan tujuan kredit karbon.
Apa Itu Carbon Credit?
Will Kenton dalam artikel “Carbon Credits and How They Work” (2024) di situs Investopedia menerangkan, carbon credit adalah izin yang memungkinkan perusahaan atau negara untuk mengeluarkan sejumlah karbon dioksida atau gas rumah kaca lainnya.
Satu kredit karbon setara dengan satu ton karbon dioksida atau gas rumah kaca lain yang diizinkan untuk dilepaskan. Istilah ini juga dikenal sebagai penyeimbangan karbon.
Kredit karbon merupakan bagian dari mekanisme cap-and-trade. Pada sistem ini, perusahaan yang menghasilkan polusi diberi kredit untuk batas emisi tertentu yang dikurangi secara berkala.
Jika suatu perusahaan menghasilkan polusi lebih sedikit dibandingkan kredit batas emisi yang diberikan, ia bisa memperdagangkan kredit tersebut.
Perusahaan yang memiliki kredit karbon berlebih dapat menjualnya kepada perusahaan lain yang membutuhkan. Hal ini memberikan insentif ganda bagi perusahaan swasta untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Cara kerjanya, perusahaan harus mengeluarkan dana untuk membeli kredit tambahan jika emisi karbon yang dihasilkan perusahaan melebihi batas. Di sisi lain, pihak perusahaan dapat menghasilkan uang dengan mengurangi emisi mereka dan menjual kelebihan kreditnya.
Tujuan Penerapan Carbon Credit untuk Lingkungan
Masih dalam situs Investopedia, tujuan utama dari carbon credit adalah mengurangi emisi gas rumah kaca ke atmosfer.
Satu kredit karbon memberikan hak untuk mengeluarkan gas rumah kaca setara dengan satu ton karbon dioksida. Menurut Environmental Defense Fund, jumlah ini setara dengan emisi yang dihasilkan dari perjalanan sejauh 2.400 mil atau sekitar 3.862 kilometer.
Berkaitan dengan hal tersebut, penerapan kredit karbon memiliki beberapa tujuan penting untuk lingkungan. Dirangkum dari “Indonesia Carbon Trading Handbook” (2022) dan situs Lindungi Hutan, berikut beberapa tujuan penerapan credit carbon untuk lingkungan.
1. Mengurangi emisi karbon
Carbon credit mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca dengan menetapkan nilai ekonomi untuk emisi karbon. Hal ini memberikan disinsentif untuk penggunaan bahan bakar karbon tinggi dan mendorong peralihan ke sumber energi yang lebih bersih.2. Konservasi sumber daya air
Carbon credit mendorong penggunaan energi yang lebih efisien dan mengurangi eksploitasi air tanah. Hal ini penting untuk mengatasi kelangkaan air dan masalah kualitas air di berbagai daerah.3. Meningkatkan kualitas tanah
Dengan mengurangi penggunaan bahan kimia dan deforestasi, carbon credit membantu meningkatkan kualitas tanah. Dengan demikian, karbon kredit dapat berkontribusi pada kesehatan manusia, hasil panen pertanian, dan pelestarian keanekaragaman hayati.4. Meningkatkan kemandirian energi
Carbon credit membantu negara pengimpor energi meningkatkan kemandirian energi dan mengurangi risiko ketidakpastian eksternal. Bagi negara eksportir bahan bakar fosil, hal ini mendorong efisiensi energi dan meningkatkan daya saing.5. Mendorong inovasi teknologi
Carbon credit juga mendorong peralihan ke teknologi rendah karbon. Dengan demikian, perdagangan karbon dapat menciptakan peluang untuk inovasi dalam teknologi yang lebih bersih dan berkelanjutan.6. Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab lingkungan
Penerapan kredit karbon juga berfungsi meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengurangan emisi dan peningkatan tanggung jawab lingkungan di kalangan perusahaan dan masyarakat. Hal ini mendorong perusahaan untuk lebih proaktif dalam mengelola jejak karbon mereka dan berkontribusi pada upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.7. Memberikan insentif finansial untuk pengurangan emisi
Selain itu, dalam situs Climate Impact dijelaskan,carbon credit bertujuan menciptakan insentif finansial bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam proyek pengurangan emisi. Dengan memperdagangkan carbon credit, perusahaan dapat mengurangi emisi mereka, yang mendorong untuk menerapkan teknologi dan praktik yang lebih bersih.Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin