Masuk tirto.id
tirto.id - Gempa magnitudo 6,3 mengguncang Afghanistan Utara dekat Kota Mazar-e Sharif pada Senin (3/11) waktu setempat. Setidaknya 20 orang tewas dan 320 lainnya mengalami luka-luka.
Menurut Badan Survei Geologi AS (USGS), gempa tersebut terjadi pada pukul 00:59 waktu setempat dengan kedalaman 28 km di dekat Mazar-i-Sharif, seperti dilansir Aljazeera.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Taliban, Sharafat Zaman Amar, menyebut data korban tersebut masih bersifat awal dan berasal dari laporan rumah sakit hingga Senin.
Info Update Gempa M 6,3 di Afghanistan, Korban, & Kondisi Terkini
Setidaknya 20 orang tewas dan ratusan luka-luka setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,3 mengguncang dekat kota Mazar-e Sharif di Afghanistan utara, Senin dini hari (3/11) waktu setempat.
Dilansir BBC, pejabat provinsi setempat menyebut jumlah korban tewas diperkirakan bertambah seiring upaya penyelamatan yang terus dilakukan.
Yousaf Hammad, selaku juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Afghanistan menuturkan, bahwa sebagian besar korban luka ringan telah diizinkan pulang setelah menerima perawatan, seperti dilansir AP News.
Kementerian Pertahanan Taliban Afghanistan menyebut Provinsi Balkh dan Samangan menjadi wilayah paling terdampak gempa. Tim militer dan bantuan darurat segera dikerahkan untuk mengevakuasi korban seperti diberitakan Reuters.
USGS mengeluarkan peringatan oranye melalui sistem PAGER, yang memberikan informasi dampak gempa. Sistem itu memperingatkan “kemungkinan besar akan ada korban jiwa yang signifikan dan bencana berpotensi meluas.”
Gempa bumi ini juga turut menghancurkan sejumlah bagunan, termasuk sebagian Mazar-e Sharif, yang mengacu kepada masjid biru, seperti dilansir dari Aljazeera.
Mengapa Afghanistan Rawan Alami Gempa Bumi?
Afghanistan dikenal sebagai salah satu wilayah yang paling rawan mengalami gempa di dunia. Negara ini kerap mengalami guncangan besar yang menimbulkan kerusakan luas dan banyak korban jiwa, terutama di daerah pegunungan yang padat penduduk.
Menurut data Reuters, gempa bumi yang terjadi di Afghanistan rata-rata menewaskan sekitar 560 korban jiwa setiap tahunnya. Catatan penelitian menunjukkan, sejak 1990 terdapat setidaknya 355 gempa bermagnitudo di atas 5,0 yang melanda Afghanistan.
Data penelitian tersebut didukung dengan kondisi geografis Afghanistan yang berada di pertemuan dua lempeng tektonik aktif, yakni India dan Eurasia. Aktivitas kedua lempeng ini dapat menciptakan zona seismik aktif yang berpotensi memicu gempa besar dan berdampak pada kerusakan serius.
Wilayah timur dan timur laut Afghanistan menjadi area paling rentan terhadap gempa, terutama di sepanjang perbatasannya dengan Uzbekistan, Tajikistan, dan Pakistan. Selain berada di dekat patahan aktif, kondisi topografi yang curam juga membuat gempa sering memicu longsor dan memperparah dampak bencana.
Sejumlah ahli menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi gempa di Afghanistan. Penguatan struktur bangunan, pemetaan patahan aktif, serta sistem peringatan dini dinilai penting untuk mengurangi risiko dan korban di masa mendatang.
Tirto telah merangkum sejumlah informasi penting mengenai Bencana Alam. Yuk, cek artikel selengkapnya dengan klik tautan di bawah ini!
Editor: Ibnu Azis
