tirto.id - Pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana gempa di Afghanistan. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menangani pengiriman bantuan kemanusiaan ini.
"Pengiriman bantuan kemanusiaan bernilai strategis bagi Indonesia ini menunjukkan komitmen kemanusiaan dan citra baik di mata internasional. Rencana pengiriman bantuan kemanusiaan gempa di Afganistan akan dilakukan melalui BNPB dengan memerhatikan kebutuhan-kebutuhan yang ada di lapangan," ujar Menko PMK, Muhadjir Effendy dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Muhadjir mengatakan pemerintah menggandeng TNI-Polri, organisasi sosial, serta berbagai organisasi filantropi untuk menggalang bantuan yang lebih besar.
"Kami juga berkoordinasi dengan pihak ketiga sebagai lembaga penyalur bantuan. Pihak tersebut adalah International Federation of Red Cross (IFRC)," terang Muhadjir.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB Suharyanto menambahkan bantuan yang akan dikirimkan untuk korban gempa Afghanistan disesuaikan dengan kebutuhan dan aturan yang berlaku di sana. Suharyanto menjelaskan yang paling dibutuhkan saat ini adalah selain bahan makanan, seperti selimut, alat-alat kesehatan, dan alat-alat kebersihan (hygiene kit).
"Sudah ada permintaan dari Afganistan untuk tidak mengirimkan bahan makanan," ucap Suharyanto.
Suharyanto menguraikan total ada 17 jenis bantuan yang akan dikirimkan untuk para pengungsi di Afghanistan.
"Berhubung di sana awal Desember memasuki musim dingin maka barang-barang yang kami kirim juga yang memang diperlukan dan disesuaikan dengan musim," urai Suharyanto.
Barang bantuan yang akan dikirimkan antara lain tenda pengungsi, tenda keluarga ukuran besar, genset, velbed, peralatan kebersihan, kasur lipat, hygiene kit, jaket musim dingin, selimut, long john, perkakas tukang, pakaian dalam, kantung tidur, penyaringan air, lampu, baju gamis, alat kebersihan wanita.
"Tentu saja daftar barang bantuan tersebut akan berkembang terus. Kami selalu berkoordinasi dengan KBRI Afghanistan dan Kementerian Luar Negeri RI sehingga apabila ada barang tambahan bisa segera kami siapkan," tegas Suharyanto.
Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir juga mengupdate situasi terkini di Afghanistan pascagempa. Menurut penjelasan Muhadjir, ada sekitar 1.480 orang meninggal, 1.950 orang luka-luka serta 43.000 orang terdampak langsung akibat gempa.
"Sebanyak 114.000 orang di antaranya membutuhkan bantuan kedaruratan," jelasnya.
Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 6,2 itu melanda Afghanistan bagian barat pada Sabtu, 7 Oktober 2023 pagi.
Gempa bumi itu tercatat melanda Afghanistan sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
Survei Geologi Amerika Serikat menjelaskan pusat gempa berada di 40 kilometer dari barat laut kota Herat. Setelah itu, terdapat delapan gempa susulan dengan kekuatan antara magnitudo 4,3 dan 6,3.
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Bayu Septianto