Menuju konten utama

Panduan Mitigasi Gempa Bumi saat Naik Kendaraan Umum dan Pribadi

Panduan mitigasi gempa bumi dipelajari sebagai persiapan menghadapi bencana. Berikut mitigasi gempa ketika sedang menaiki kendaraan umum maupun pribadi.

Panduan Mitigasi Gempa Bumi saat Naik Kendaraan Umum dan Pribadi
Foto udara pengendara melintas di atas garis biru penanda batas aman tsunami di Jalan Raya Ampang, Padang, Sumatera Barat, Senin (22/7/2024). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/tom.

tirto.id - Masyarakat perlu mengetahui panduan mitigasi gempa bumi sebagai salah satu persiapan menghadapi bencana. Tak hanya mitigasi gempa di rumah atau bangunan, tapi juga ketika sedang menaiki kendaraan umum maupun pribadi.

Mitigasi gempa bumi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak dari bencana gempa. Mitigasi meliputi upaya pencegahan yang dilakukan sebelum terjadi bencana, tindakan saat terjadi bencana, hingga penanganan setelah bencana terjadi.

Masyarakat Indonesia wajib mengetahui dan menerapkan mitigasi gempa bumi sedini mungkin. Pasalnya, Indonesia berada di kawasan Ring of Fire dan posisinya merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik dunia yang selalu bersinggungan.

Selain itu, Indonesia juga termasuk negara yang rawan mengalami gempa megathrust, yaitu gempa dahsyat yang bersumber di zona subduksi dan berpotensi menimbulkan bencana tsunami.

Gempa bumi memang tidak bisa diprediksi dan bisa terjadi kapan saja, tapi masyarakat bisa melakukan mitigasi bencana sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi gempa.

Tata Cara Mitigasi Gempa Bumi saat Naik Kendaraan Umum

Gempa bumi bisa terjadi secara tiba-tiba dan tanpa peringatan atau tanda-tanda khusus. Jika gempa terjadi saat Anda sedang berada di dalam kendaraan umum seperti bus atau kereta api, berikut tindakan yang harus dilakukan:

  • Berpeganglah pada kendaraan (tiang, hand strap, hand rail, dll) karena kendaraan mungkin akan berhenti mendadak.
  • Jangan terburu-buru keluar dari kendaraan untuk menghindari cedera dan penumpukan penumpang di pintu keluar.
  • Tetap berada di tempat Anda dan ikuti arahan petugas (sopir/masinis/kondektur)
  • Jika gempa sudah berhenti, Anda bisa mencari informasi dari petugas yang berwenang. Jika membawa ponsel, Anda bisa memantau situs lembaga-lembaga resmi seperti BMKG untuk mengetahui apakah ada risiko tsunami.

Tata Cara Mitigasi Gempa Bumi saat Naik Kendaraan Pribadi

Apabila gempa bumi terjadi ketika Anda sedang naik kendaraan pribadi (motor/mobil), berikut hal yang bisa Anda lakukan:

  • Saat gempa, Anda akan kehilangan kontrol atas kendaraan Anda. Turunkan laju kendaraan dan menepilah ke sisi kiri jalan.
  • Usahakan berhenti di area yang lapang dan terbuka, jauh dari persimpangan, jauh dari jembatan, pohon besar, serta bangunan-bangunan tinggi (gedung, tiang listrik, tiang baliho, menara SUTET, dll).
  • Bagi yang menaiki mobil, lepaskan sabuk pengaman, lalu buka pintu dan kaca jendela, tapi jangan keluar dari mobil. Tunggu hingga gempa mereda.
  • Jika berada di tempat macet dan kendaraan sulit bergerak, tinggalkan kendaraan dan berlarilah ke tempat yang lebih aman (area terbuka tanpa pohon/bangunan tinggi)
  • Jika terjebak dalam reruntuhan, jangan nyalakan mobil atau api. Tetap berusaha keluar sambil membunyikan klakson untuk meminta bantuan.
  • Jika berada di dekat pantai dan gempa sudah berhenti, segera pacu kendaraan menuju dataran yang lebih tinggi atau menjauhi pantai. Jika gempa berlangsung lama (lebih dari 20 detik), segera tinggalkan kendaraan dan berlari menuju tempat tinggi.

Mitigasi Bencana Gempa Bumi Sebelum, Saat, dan Sesudahnya

Ilustrasi Mitigasi Bencana

Ilustrasi Mitigasi Bencana. foto/IStockphoto

Mitigasi gempa bumi meliputi upaya pencegahan prabencana, tindakan yang harus dilakukan saat terjadi bencana, serta hal-hal yang harus dilakukan pascabencana. Berikut mitigasi bencana gempa bumi seperti dikutip dari laman BPBD Kabupaten Klaten:

1. Sebelum Gempa Bumi:

  • Siapkan rencana penyelamatan diri apabila gempa bumi terjadi
  • Ketahui tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa, seperti segera merunduk, melindungi kepala, dan berlindung di bawah meja. Lakukan latihan atau simulasi agar terbiasa.
  • Siapkan alat keselamatan standar, persediaan obat, serta pemadam kebakaran sebagai antisipasi.
  • Siapkan tas siaga dan letakkan di tempat yang mudah dijangkau.
  • Pastikan rumah yang Anda tinggali memiliki konstruksi dan fondasi yang kuat atau tahan terhadap guncangan gempa bumi.

2. Saat Terjadi Gempa Bumi:

  • Segera merunduk, lindungi kepala, dan berlindung di bawah meja untuk menghindari benda jatuh atau pecahan kaca jendela.
  • Jika memungkinkan, berlindung di dekat bagian rumah/bangunan yang memiliki struktur kuat, misalnya pada sudut ruangan atau pondasi dekat lift.
  • Jika keluar rumah, segera menuju lapangan terbuka sambil terus melindungi kepala.
  • Jangan berdiri dekat tiang, pohon, sumber listrik, atau gedung yang mungkin roboh.
  • Jika berada dalam gedung, hindari menggunakan lift atau eskalator dan gunakan tangga darurat.

3. Setelah Gempa Bumi:

  • Waspadalah terhadap gempa bumi susulan
  • Periksa kondisi sekitar dan pastikan tidak ada sumber api yang bisa memicu kebakaran
  • Berdirilah di area terbuka yang jauh dari gedung serta instalasi listrik dan air
  • Apabila dikelilingi oleh tebing, segera hindari daerah yang rawan longsor.

Baca juga artikel terkait MITIGASI GEMPA atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Edusains
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani