Menuju konten utama

Mitigasi Bencana Tsunami Saat Berada di Laut Lepas

Simak mitigasi bencana tsunami saat sedang berada di laut lepas berikut ini.

Mitigasi Bencana Tsunami Saat Berada di Laut Lepas
Ilustrasi Gelombang Tinggi. foto/istockphoto

tirto.id - Mitigasi bencana tsunami saat berada di laut lepas penting untuk diketahui sebagai wawasan dalam menghadapi bencana tersebut. Pemahaman akan mitigasi setidaknya dapat meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan.

Sebagai salah satu jenis bencana alam, tsunami punya daya rusak yang tinggi. Gelombang laut yang menerpa daerah pesisir dapat menghancurkan bangunan, infrastruktur, bahkan manusia di wilayah tersebut.

Tak hanya di bibir pantai saja, tsunami juga memberi dampak tersendiri di laut lepas. Adanya tsunami tentu dapat menimbulkan efek di laut lepas yang notabene jadi wilayah pergerakan kapal dan aktivitas maritim.

Lantas, apa saja langkah-langkah mitigasi bencana tsunami ketika sedang di laut lepas?

5 Langkah Mitigasi Bencana Tsunami?

Secara umum, langkah-langkah mitigasi saat terjadi bencana tsunami mencakup sejumlah aspek. Mulai dari pemahaman akan bencana hingga pengetahuan akan evakuasi saat bencana tsunami itu terjadi.

Dilansir dari laman Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, berikut ini adalah 5 langkah mitigasi bencana tsunami:

Berikut adalah ringkasan mitigasi bencana tsunami dalam lima poin, dengan penjelasan tersendiri:

1. Ketahui Informasi Peringatan dan Jalur Evakuasi: Penting untuk mengetahui jalur evakuasi dan tempat aman di area sekitar, termasuk saat berlibur di pantai. Pelajari juga cara mengenali bunyi atau tanda peringatan dini tsunami. Mengetahui informasi ini membantu kita merespons secara cepat jika terjadi bencana tsunami.

2. Latihan dan Simulasi Bencana: Latihan evakuasi dalam berbagai kondisi dan simulasi bencana di rumah penting dilakukan. Kedua kegiatan ini membantu memastikan semua anggota keluarga memahami prosedur evakuasi dan dapat bereaksi dengan tepat saat bencana terjadi.

3. Siapkan Peralatan dan Sistem Peringatan Dini: Cari tahu peralatan peringatan dini setempat dan pahami fungsi serta cara menggunakan tiap alat tersebut. Bunyi atau sinyal peringatan yang memberi tahu adanya risiko tsunami juga perlu diketahui, sehingga tindakan cepat bisa segera dilakukan saat bencana terjadi.

4.Pelajari Pertolongan Pertama: Pelajari langkah-langkah pertolongan pertama untuk menangani cedera dalam situasi darurat. Perlengkapan siaga bencana seperti kotak P3K, makanan, dan air bersih juga perlu disiapkan sebagai langkah antisipasi saat menghadapi bencana.

5.Konservasi dan Bangun Infrastruktur Perlindungan: Bangun dinding penahan gelombang tsunami bersama warga dan tanam tanaman bakau di sepanjang garis pantai. Ini membantu melindungi area pesisir dari dampak gelombang tsunami dan mengurangi kerusakan pada lingkungan serta infrastruktur.

Mitigasi Bencana Tsunami Saat di Laut Lepas

Laut lepas memang menjadi zona berlangsungnya aktivitas maritim. Di laut lepas, kapal-kapal berlayar untuk mencari ikan atau mengangkut penumpang yang sedang berpergian antar pulau.

Akan tetapi, aktivitas yang terjadi laut lepas bukan tanpa risiko. Bencana tsunami menjadi salah satu risiko paling besar yang dihadapi para pelaut. Sebab, bencana ini tak bisa diprediksi secara pasti.

Untuk mengurangi dampak sebagai akibat dari bencana tsunami di laut lepas, sejumlah langkah mitigasi perlu diketahui. Mitigasi itu bisa dilakukan dengan merancang sistem evakuasi dan navigasi.

Sistem evakuasi dan navigasi perlu dimiliki oleh para pelaut. Hal ini dilakukan agar tercipta rute dan navigasi yang aman guna menghindari tsunami. Dengan begitu, risiko yang timbul akibat bencana itu bisa dikurangi.

Langkah yang paling mungkin dilakukan saat terjadi tsunami adalah memacu kapal sejauh mungkin ke tengah samudera. Bibir pantai dan pelabuhan menjadi wilayah yang harus dihindari para pelaut.

Ketika tsunami terjadi, gelombang tsunami di tengah laut relatif belum tinggi. Umumnya tidak lebih dari 60 cm. Kapal-kapal yang sedang berlayar cenderung lebih aman dari gelombang awal tsunami itu, meski berlayar di atasnya.

Tanda-tanda Munculnya Tsunami Pasca Gempa

Aktivitas tektonik maupun vulkanik yang kuat di laut kerap memicu adanya tsunami. Sebab, kedua jenis aktivitas tersebut dapat menimbulkan getaran atau gempa yang berlangsung di daratan.

Melansir laman BPBD DIY, gempa yang bisa menimbulkan tsunami meliputi gempa yang terjadi di dasar laut. Selain itu, kedalaman pusat gempa kurang dari 30km dan magnitudo gempa yang lebih besar dari 6,0SR juga menentukan terjadinya bencana tsunami.

Lantas, apa saja tanda-tanda munculnya tsunami pasca gempa?

  • Suara dentuman keras beberapa saat usai terjadinya gempa
  • Air laut dan sungai di dekat muara mendadak surut
  • Aroma laut dan ikan tercium cukup menyengat
  • Terdengar suara gemuruh dari tengah laut
  • Penampakan dinding air laut raksasa yang berwarna keputihan di tengah laut
  • Burung-burung berterbangan dari laut ke arah daratan
  • Binatang menjauhi area laut karena instingnya

Baca juga artikel terkait MITIGASI BENCANA atau tulisan lainnya dari Ahmad Yasin

tirto.id - Edusains
Kontributor: Ahmad Yasin
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Yulaika Ramadhani