Menuju konten utama

Hukum Puasa Tanpa Sahur, Boleh atau Tidak?

Apakah boleh puasa tanpa sahur? Umat Islam harus tahu hukumnya guna mengantisipasi sewaktu-waktu ketika bangun kesiangan. Simak penjelasan hukumnya di sini.

Hukum Puasa Tanpa Sahur, Boleh atau Tidak?
Ilustrasi Telat Sahur. foto/istokcphoto

tirto.id - Apakah boleh puasa tanpa sahur? Umat Islam harus tahu hukumnya. Tak sekedar mengisi tenaga, sahur mampu menjauhkan dari keinginan membatalkan puasa Ramadhan.

Lantas, apakah tidak sahur boleh puasa? Apa hukumnya puasa tapi tidak sahur? Bagaimana hukum tidak puasa karena telat sahur?

Puasa menjadi ibadah wajib bagi umat Islam yang mukalaf di bulan Ramadan. Dalam pelaksanaan ibadah puasa, terdapat amalan-amalan sunah lain yang turut menyertainya, salah satunya sahur.

Sahur merupakan salah satu amalan sunah dalam pelaksanaan ibadah puasa. Amalan ini berupa tindakan makan dan minum pada waktu dini hari sebelum menjalankan ibadah puasa selama seharian.

Bolehkah Puasa Tanpa Sahur & Bagaimana Hukumnya?

Tidak sahur apakah boleh puasa? Boleh. Hukum puasa tidak sahur apakah sah? Sah. Makan sahur tidak termasuk dalam syarat sah pelaksanaan puasa Ramadan. Maka dari itu,

Dalam 4 madzhab, Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali sepakat menyatakan puasa tanpa sahur tetap dianggap sah. Artinya, puasa dapat tetap dijalankan selama sudah ada niat dan menahan diri dari perkara yang bisa membatalkan puasa.

Sahur tidak termasuk fardhu puasa. Dalam Fathul Qarib, Syekh Muhammad bin Qasim Al-Ghazali, terdapat 4 perkara yang tergolong fardhu puasa. Yang pertama, niat di dalam hati. Fardhu kedua, adalah menahan dari makan dan minum.

Fardhu ketiga adalah menahan dari melakukan jima’ (bersetubuh) dengan sengaja. Terakhir, fardhu keempat adalah menahan dari muntah dengan sengaja.

Apa Hukum Tidak Puasa karena Telat Sahur?

Hukum tidak puasa karena telah sahur adalah haram serta dilarang keras dalam Islam.

Sebaliknya, puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi seorang muslim yang sudah mukallaf. Jika tidak ada uzur syar'i, seorang muslim wajib berpuasa dalam rentang 29 atau 30 hari bulan Ramadhan.

Posisi dalam keadaan tidak sahur, tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak berpuasa Ramadhan. Orang yang telat sahur tetap wajib menjalankan ibadah wajib tersebut.

Orang yang tidak puasa dengan alasan telat sahur, maka tetap dianggap telah meninggalkan puasa pada hari tersebut. Ia berkewajiban untuk mengganti atau mengqada utang puasa itu di luar bulan Ramadan.

Hikmah Makan Sahur saat Berpuasa

Terlepas dari hukum sahur yang bersifat sunah, sahur sebaiknya tetap dijalani lantaran terdapat sejumlah keistimewaan di dalamnya. Berikut ini beberapa hikmah makan sahur saat hendak berpuasa:

1. Sahur mengandung berkah

Makan sahur tidak hanya mampu menghadirkan tenaga untuk aktivitas di siang hari ketika sedang berpuasa. Di dalamnya juga terdapat berkah sebagaimana sabda Rasulullah Saw. berikut:

"Bersahurlah kalian, karena di dalam sahur ada berkah," (HR. Bukhari No 1789).

2. Sahur pembeda dengan puasa Ahli Kitab

Makan sahur juga bisa menjadi pembeda dengan para Ahlul Kitab (kaum Yahudi dan Nasrani). Dari Amru bin Ash diceritakan bahwa Rasulullah Saw. bersabda sebagai berikut:

"Perbedaan antara puasa kita dengan puasanya Ahli Kitab adalah makan sahur," (HR. Muslim No 1836).

3. Mendapatkan doa Rasulullah Saw.

Rasulullah SAW senantiasa selalu mendoakan orang-orang yang melaksanakan sahur. Diriwayatkan dari As-Saib bin Zaid Ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"'Sebaik-baik hidangan sahur adalah kurma.' Rasulullah SAW lalu berdoa, 'Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur,'" (HR. At-Thabarani).

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2025 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Edusains
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif