tirto.id - Sahur merupakan aktivitas umat muslim saat menjalani ibadah puasa. Selain dianjurkan oleh agama, makan sahur juga memiliki banyak manfaat bagi Kesehatan.
Bahkan meninggalkan makan sahur dapat berdampak buruk bagi Kesehatan salah satunya tubuh menjadi lemas dan metabolisme kurang optimal.
Untuk orang-orang yang memiliki riwayat kondisi Kesehatan rawan seperti diabetes, seperti dikutip situs Daily Sabah, puasa tanpa sahur dapat berpotensi mengalami hipoglikemia, dengan gejala seperti lemas, pusing, hingga pingsan.
Selain itu, makan sahur sangat dianjurkan karena dapat meminimalisir terjadinya maag.
Saat puasa, lambung akan kosong dalam waktu kurang lebih 12 jam, sehingga dapat menyebabkan nyeri akibat produksi asam lambung yang meningkat.
Dampak Puasa Tanpa Sahur Bagi Kesehatan
Sahur menjadi salah satu aktivitas puasa yang penting karena dapat menjaga kondisi tubuh optimal serta memberi cadangan energi pada tubuh.
Dilansir laman Aido Health, puasa tanpa sahur memiliki beberapa dampak bagi Kesehatan, di antaranya:
1. Bisa Dehidrasi
Sahur dapat mencukupi kebutuhan air dalam tubuh. Saat melewatkan makan sahur, secara otomatis tubuh akan kekurangan cairan atau dikenal dengan istilah dehidrasi.
Tubuh yang terhidrasi dengan baik, akan melancarkan sistem metabolisme serta menghindari gejala seperti pusing, lemas, hingga kekurangan energi.
Tubuh perlu mendapatkan asupan air putih minimal delapan gelas sehari.
2. Kurang Gizi
Kurang gizi atau malnutrisi bisa menjadi salah satu dampak meninggalkan sahur.
Tubuh membutuhkan asupan vitamin, mineral, dan protein yang dapat terpenuhi dengan sempurna Ketika sahur. Kurang gizi dapat menyebabkan kehilangan konsentrasi, depresi, kehilangan lemak, jaringan tubuh, hingga massa otot.
3. Lambung yang Terganggu
Penderita maag sangat tidak dianjurkan puasa tanpa sahur. Hal tersebut dapat memicu tubuh memproduksi asam lambung berlebih.
Jika produksi asam lambung terjadi saat perut kosong, makan bisa naik menuju kerongkongan, perut hingga jantung.
4. Migrain dan Pusing
Tekanan darah dan kadar gula bisa berkurang jika asupan makanan dan minuman ke dalam tubuh tidak ada.
Menurunnya kadar gula darah dapat memicu migrain dan pusing. Makanan yang bergizi seimbang dapat memberikan energi yang cukup sehingga gula darah dapat terjaga saat berpuasa.
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dhita Koesno