tirto.id - Menu makanan sehat dan bergizi sebaiknya selalu dihidangkan selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, termasuk saat sahur.
Sahur adalah waktu penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian agar kuat berpuasa selama seharian. Oleh karena itu, makanan yang dikonsumsi saat sahur sebaiknya sehat dan bisa menjaga tubuh tetap bertenaga meskipun melewatkan jam makan.
Sahur bukanlah kegiatan yang wajib dilakukan dari segi agama, meskipun demikian sangat dianjurkan. Berdasarkan sudut pandang medis, sahur dapat mencegah seseorang mengalami serangkaian masalah kesehatan saat puasa.
Menurut Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya, Ira Purnamasari melewatkan sahur bahkan berisiko menyebabkan masalah berupa hipoglikemia.
Hipoglikemia sendiri merupakan penurunan kadar gula darah hingga di bahwa angka normal. Hal ini menyebabkan seseorang mengalami serangkaian kondisi seperti lemas pusing, mudah lapar, gemetar, dan tidak berenergi selama puasa.
“Maka penting bagi orang yang berpuasa untuk tidak melewatkan sahur," kata Ira seperti yang dirilis oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya.
5 Tips Sehat Memilih Menu Sahur Menurut Kemenkes
Memilih menu sahur yang sehat tentu berkontribusi besar dalam kelancaran ibadah puasa. Kabar baiknya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sempat memberikan panduan dalam memilih menu sahur yang sehat.
Dikutip dari laman resmi Kemenkes, berikut 5 tips sehat memilih menu sahur selama Ramadhan 2023:
1. Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks
Makan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks sangat dianjurkan selama menjalani puasa Ramadhan 2023. Hal ini karena karbohidrat kompleks bersifat lama dicerna sehingga dapat membuat perut kenyang lebih lama.
Beberapa jenis makanan yang mengandung karbohidrat kompleks termasuk roti gandum, nasi merah, oat meal, hingga seral yang terbuat dari gandum utuh.
2. Hindari jenis makanan pedas dan bersantan
Makanan pedas dan bersantan sebaiknya dihindari saat sahur di bulan Ramadhan. Hal ini karena kedua jenis makanan itu sulit dicerna oleh tubuh.
Selain itu, makanan pedas dan bersantan akan memperburuk kondisi pencernaan. Kedua jenis makanan ini dapat memicu masalah lambung seperti asam lambung naik hingga maag.
Beberapa jenis makanan pedas dan bersantan yang sebaiknya dihindari saat sahur termasuk sambal, seblak, kolak, gulai, sup bersantan atau pedas lainnya.
3. Pastikan jumlah kebutuhan air tercukupi
Tercukupinya jumlah air adalah syarat penting tubuh sehat. Sayangnya, selama puasa, waktu mengonsumsi air menjadi terbatas.
Akibatnya, tubuh lebih rentan mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi. Oleh karena itu, sebisa mungkin kebutuhan air harian selalu terpenuhi baik saat sahur dan berbuka.
Masih menurut Kemenkes, orang dewasa setidaknya membutuhkan air sebanyak 2 liter atau sekitar 8 gelas setiap hari.
Ini bisa dipenuhi dengan membagi jumlah pasokan air menjadi 2 gelas saat berbuka, 2 gelas setelah salat magrib, 2 gelas di malam hari, dan 2 gelas saat sahur.
4. Perbanyak menu buah dan sayur
Buah dan sayur memiliki nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh selama menjalani ibadah puasa. Menghadirkan menu buah dan sayur saat sahur bisa membantu pemenuhan vitamin dan mineral.
Selain itu, sayur dan buah adalah makanan yang tinggi serat sehingga baik untuk pencernaan. Buah dan sayur juga dinilai dapat mengurangi risiko sembelit atau susah buang air besar (BAB).
Sembelit atau susah BAB sendiri adalah kondisi yang sering dialami banyak orang selama berpuasa.
5. Jangan lewatkan konsumsi protein
Protein adalah makanan yang penting dikonsumsi saat sahur. Protein berfungsi sebagai cadangan energi yang berguna untuk meningkatkan stamina selama berpuasa.
Jenis protein yang dikonsumsi saat sahur juga beragam, bisa protein hewani maupun protein nabati. Protein hewani contohnya daging merah, ayam, ikan, telur, dan susu.
Sedangkan, protein nabati bisa diperoleh dari tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
Editor: Yantina Debora