Menuju konten utama

Waktu Melaksanakan Sahur yang Utama dan Disunnahkan

Sahur disunnahkan untuk dilakukan pada sepertiga malam terakhir dan lebih dianjurkan lagi ketika sudah mendekati waktu subuh. 

Waktu Melaksanakan Sahur yang Utama dan Disunnahkan
Ilustrasi Makan Bersama. foto/istockphoto

tirto.id - Sahur adalah salah satu ibadah sunnah saat puasa. Anjuran melaksanakan makan sahur diketahui dari hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari Anas bin Malik: “Sahurlah kalian semua. Sesungguhnya sahur itu mengandung keberkahan” (HR Bukhari: 1923).

Sahur dianjurkan agar umat muslim dapat mempersiapkan diri untuk lebih kuat saat menjalankan puasa. Oleh sebab itu, sahur yang termasuk sunnah puasa dilaksanakan pada waktu dini hari atau setelah tengah malam.

Hal ini sesuai dengan hadis: “Dari Abu Dzar: Rasulullah SAW bersabda: tidak akan hilang sifat kebaikan pada diri manusia, selama ia mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka puasa," (HR Ahmad).

Dikutip dari NU online, menurut Abu Bakar Al-Kalabazi, maksud dari mengakhirkan sahur tersebut ialah makan sahur di sepertiga terakhir malam.

Dalam kitab Bahrul Fawaid, disebutkan Nabi SAW pernah ditanya tentang malam apa yang paling di dengar (do’a)? Rasulullah menjawab sepertiga terakhir malam. Lalu, masih dalam kitab Bahrul Fawaid, dalam hadis lain disebutkan, Nabi SAW pernah berkata bahwa mengakhirkan sahur ialah bagian dari fitrah. Sebab, pada waktu itu doa, ampunan, dan hajat dikabulkan oleh Allah SWT.

Dengan demikian, aktivitas sahur dianjurkan dari tengah malam sampai terbit fajar shadiq atau waktu subuh. Sementara waktu sahur yang paling utama ialah ketika mendekati terbitnya fajar shodiq (waktu subuh).

Jadwal imsak dipatok beberapa menit sebelum waktu subuh agar umat Islam lebih berhati-hati dan segera mengakhiri aktivitas sahur untuk bersiap menjalankan puasa.

Ada banyak faedah yang bisa didapatkan dari makan sahur, terutama yang dilakukan pada akhir waktu. Berikut sejumlah faedah sahur:

1. Agar umat muslim cukup kuat menahan lapar dari saat awal berpuasa (waktu Shubuh) hingga akhir berpuasa (waktu Maghrib) selama satu hari. Makan sahur sesaat sebelum waktu shubuh tiba merupakan waktu yang sudah diperhitungkan untuk ketahanan tubuh.

Ini akan berbeda jika makan sahur dilakukan setelah shalat tarawih. Taruhlah jam 9 malam. Bisa jadi pada saat Dzuhur, kita sudah merasa sangat lapar. Hal ini bisa mengganggu puasa.

2. Supaya jarak antara selesainya makan sahur dengan saat shalat Shubuh tidak terlalu lama. Ini memungkinkan kita untuk bersegera melakukan shalat Shubuh di awal waktu.

3. Lebih dekat dengan waktu shubuh. Dalam beberapa kasus, banyak orang tidur kembali setelah makan sahur, misalnya karena waktu Shubuh masih lama. Kebiasaan seperti ini berisiko membuat seorang muslim bangun kesiangan dan terlambat melakukan sholat subuh.

Baca juga artikel terkait PUASA atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Febriansyah
Penulis: Febriansyah
Editor: Addi M Idhom