Menuju konten utama

Cerita Viral Dugaan Pencabulan Petugas Damkar ke Anak Kandung

Cerita lengkap kasus viral dugaan pencabulan petugas pemadam kebakaran atau damkar ke anak kandung di Jakarta Selatan.

Cerita Viral Dugaan Pencabulan Petugas Damkar ke Anak Kandung
Ilustrasi kekerasan seksual anak. FOTO/istockphoto

tirto.id - Kasus pelecehan seksual terhadap anak kembali terjadi. Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan dugaan kasus pencabulan oleh petugas pemadam kebakaran alias damkar kepada anak kandung sendiri.

Kisah dugaan pencabulan petugas damkar ke anak kandung ini dengan cepat viral di media sosial Instagram. Kasus ini mencuat setelah ibu dari korban melaporkan tindakan oknum damkar tersebut ke polisi.

Sang ibu, yaitu pemilik akun Instagram @Priskaprllyy, memutuskan untuk memviralkan kasus tersebut agar sang anak, S (5), memperoleh keadilan. Ia mengaku kasusnya tersendat usai memberikan laporan ke kepolisian

"Saya hanya ingin keadilan ditegakkan untuk anak saya, karna sudah dari awal kejadian saya buat laporan ke Polda Metro Jaya belum ada pergerakan lagi," tulis pengguna akun @Priskaprllyy, Selasa (19/3/2024).

Melalui unggahan yang sama, ibu korban merilis bukti lapor ke polisi sejak awal Februari 2024. Usai kasus ini viral pihak Polda Metro Jaya akhirnya angkat bicara.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi membenarkan adanya kasus tersebut.

"Betul, kita menerima laporan polisi tanggal 6 Februari," katanya di depan awak media, Kamis (21/3/2024), "peristiwa yang dilaporkan adalah pencabulan kepada anak di bawah umur."

Cerita Viral Kasus Damkar Cabuli Anak Sendiri

Cerita kasus damkar cabuli anak sendiri menyita perhatian publik. Berikut ini cerita lengkap kasus viral damkar cabuli anak sendiri mulai dari kondisi korban hingga tindak lanjut laporan:

1. Ayah korban mengajak korban menginap

Berdasarkan keterangan sang ibu, S mengalami pelecehan saat menginap di rumah ayahnya sekaligus terduga pelaku. Kejadian ini bermula pada 31 Januari 2024, ketika sang ayah mengajaknya menginap.

Bahkan ayah korban menjemput sendiri S di kediaman ibunya untuk pergi menginap.

"Saya izinkan karena sudah setahun lamanya S tidak bertemu ayahnya dan kita pun juga lostkontek (lost contact/putus kontak)," tulis pengguna akun @Priskaprllyy, dalam unggahannya, Kamis (21/3/2024).

Selanjutnya, ibu korban menjemput korban setelah menginap di rumah mantan suaminya. Saat perjalanan pulang dari menginap, S mengeluhkan sakit di bagian vitalnya pada sang ibu.

"Anak saya histeris mengeluh kesakitan..betapa kagetnya saya pas lihat alat vitalnya ada luka gesekan sampai memerah dan banyak luka di bagian pahanya," kata ibu korban sembari mengunggah video luka-luka sang anak.

Ibu korban menjelaskan bahwa ia dan ayah korban sudah bercerai sejak Februari 2020. Hal ini sekaligus menjelaskan bahwa sang ibu tak mendampingi korban ketika menginap di rumah ayahnya.

2. Korban mengaku dilecehkan saat mau tidur

Masih berdasarkan keterangan ibu korban, korban mengaku dilecehkan saat mau tidur. Saat kejadian, ayah korban mematikan lampu kamar seolah bersiap untuk tidur.

Lalu, menurut cerita S kepada ibunya, sang ayah memasukan sesuatu benda ke alat vitalnya. Ia tidak melihat benda tersebut, namun S mengaku jijik memegangnya.

Ketika peristiwa tersebut terjadi, S memang tidak menangis, namun berusaha melawan. Menurut sang ibu cerita S selalu konsisten baik ketika ditanya oleh dirinya, dokter, maupun petugas kepolisian.

3. Hasil visum menemukan korban mengalami luka kelamin

Usai mendengar keterangan anak dan melihat luka-lukanya, ibu korban memeriksakan korban ke rumah sakit. Awalnya ia memeriksakan S ke klinik, namun petugas kesehatan klinik tersebut menyarankan agar S diperiksa ke rumah sakit yang lebih besar.

Keesokan harinya, S diperiksa oleh dokter anak serta dokter kandungan di RS Murni Asih dan RS Betsaida Jakarta. Hasil visum dari dokter kandungan menemukan bahwa S mengalami luka robek di dalam kelaminnya.

Hal ini membuat dokter yang bertugas menyarankan sang ibu untuk membuat laporan ke Polda Metro Jaya.

4. Ayah korban merupakan petugas damkar di Jakarta Timur

Melalui akun yang sama, ibu korban membeberkan bahwa mantan suaminya sekaligus terduga pelaku bernama SN. Ia merupakan petugas damkar di Jakarta Timur.

Status kepegawaian SN di damkar Jakarta Timur masih sebagai Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) alias pegawai honorer tidak tetap.

SN dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tuduhan pencabulan anak oleh ibu korban. Laporan tersebut sudah masuk ke kepolisian sejak 6 Februari 2024.

Sayangnya, laporan tersebut tak kunjung diproses sehingga membuat ibu korban terpaksa memviralkan kasus dugaan pencabulan itu.

5. Kondisi psikologis korban terganggu

Sang ibu mengaku bahwa psikologis korban terganggu akibat pelecehan yang dialaminya. Menurutnya peristiwa tersebut berimbas kepada kepribadian sang anak.

Ibu korban mengaku S menjadi pemurung dan sering menceritakan kejadian buruk yang ia alami dalam berbagai kesempatan

“Saya pun sudah ke psikolog untuk cek psikis anak saya, karena setelah kejadian itu lebih banyak diam dan sering kali menceritakan kejadian hal buruk yang anak saya alami,” katanya.

Tak hanya itu, S juga mengalami penurunan nafsu makan dan enggan minum. S menolak minum karena takut buang air kecil yang terasa menyakitkan setelah kejadian tersebut.

6. Polda Metro Jaya angkat bicara setelah kasus viral

Seiring dengan viralnya kasus dugaan pencabulan anak oleh oknum damkar, Polda Metro Jaya akhirnya angkat bicara.

Melalui keterangan pers, Humas Polda Metro Jaya mengaku telah mengumpulkan bukti-bukti termasuk hasil visum korban. Saat ini pihaknya sedang dalam proses penyelidikan.

"Ini sedang dilakukan pendalaman dan penyelidikan oleh penyidik Subdit Renakta ditreskrimum Polda Metro Jaya,” kata Ade dalam kesempatan yang sama.

7. Korban mendapat pendampingan dari Komnas Anak

Update terkini korban S sudah mendapat pendampingan dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak). Berdasarkan unggahan terbaru di Instagram @Komnasanak, S tampak dipeluk oleh PJS Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Lia Latifah.

Melalui unggahan tersebut Komnas Anak berkomitmen untuk berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya agar S memperoleh kepastian hukum dan keadilan.

Baca juga artikel terkait KASUS PENCABULAN atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya