Menuju konten utama
Relationship

Cara Mengatasi Hubungan Asmara yang Membosankan

Bagaimana cara mengatasi hubungan asmara yang membosankan dan apa saja faktor pemicunya?

Cara Mengatasi Hubungan Asmara yang Membosankan
Ilustrasi hubungan suami istri yang membosankan. FOTO/istockphoto

tirto.id - Hubungan asmara umumnya dimulai dengan kegembiraan dan gairah cinta yang disebut dengan tahap bulan madu atau honeymoon stage. Namun begitu, gairah tersebut tidak bisa bertahan selamanya. Lantas, bagaimana cara mengatasi hubungan asmara yang membosankan?

Fenomena tersebut wajar terjadi karena pasangan menjalani kehidupan yang saling melibatkan rutinitas sehari-hari. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa gairah cinta pada tahap bulan madu rata-rata mulai menurun sekitar 12 sampai 18 bulan sejak dimulainya hubungan asmara.

Meski demikian, hal tersebut bukan selalu berarti buruk. Menurut Dr. Marisa T. Cohen, pakar hubungan di aplikasi pasangan Paired, sebuah hubungan akan mengalami fase mengenal satu sama lain pada tingkat yang lebih dalam. Bagi beberapa pasangan, ini dapat diartikan sebagai fase yang membosankan.

Faktor Pemicu Kebosanan dalam Hubungan Asmara

Kebosanan dalam hubungan asmara dapat didorong oleh berbagai pola pikir dan perilaku sebagai berikut:

1. Berpikir Bahwa Kebosanan Akan Hilang dengan Sendirinya

Saat kebosanan mulai terasa, penting bagi pasangan untuk mengambil tindakan guna mengembalikan gairah cinta dalam hubungan.

Isabelle Morley, psikolog klinis, menjelaskan bahwa kebosanan dalam hubungan tidak akan hilang dengan sendirinya. Pasangan perlu merencanakan pengalaman baru. Berikut merupakan tanda-tanda terjadinya kebosanan dalam hubungan:

  • Tidak merasa tertarik dengan kehidupan, perasaan, atau minat pasangan, bahkan hingga menimbulkan sikap tidak menghargai.
  • Tidak terlalu memperhatikan satu sama lain seperti yang dilakukan di awal hubungan.
  • Tidak merasa nyaman atau tidak bahagia ketika memikirkan tentang masa depan hubungan.
  • Tidak menikmati menghabiskan waktu bersama.
  • Merasa jauh lebih menyenangkan ketika menghabiskan waktu dengan orang lain.
  • Merasa tidak memiliki kesamaan.
  • Merasa kesulitan dalam menemukan hal-hal untuk dibicarakan.
2. Tidak Ada Upaya Menjaga Hubungan

Menjaga hubungan tetap menarik dapat menunjukkan minat, perhatian, dan kasih sayang satu sama lain. Pasangan yang saling mengabaikan perasaan, tidak menghabiskan waktu bersama, dan mengabaikan kebutuhan satu sama lain akan berpotensi menimbulkan perasaan bosan.

3. Tidak Adanya Minat yang Sejalan

Suatu hubungan bisa terasa melelahkan jika pasangan tidak memiliki kecocokan dasar. Tidak adanya tujuan dan ketertarikan yang sama memungkinkan pasangan kesulitan dalam menemukan titik temu untuk tetap terhubung satu sama lain.

4. Mengesampingkan Tujuan Pribadi

Menjalin hubungan asmara sehatinya membutuhkan waktu dan energi sedemikian rupa untuk keharmonisan bersama. Namun, ini bukan berarti seseorang harus menunda atau meninggalkan tujuan personal, baik berupa cita-cita, impian, atau hobi. Misalnya, meneruskan studi, mendaki gunung, membuat lagu, termasuk meditasi.

Dr. Josh Klapow, seorang psikolog klinis, mengungkapkan bahwa jika seseorang tidak mengupayakan tujuan pribadinya, maka ia akan bosan. Memiliki sesuatu personal yang diupayakan akan membantu membuat hidup lebih menarik, dan pada gilirannya akan membuat hubungan asmara tetap menarik.

Tidak adanya aktivitas yang melibatkan diri sebagai individu akan menimbulkan kebosanan yang akan berpengaruh pada hubungan asmaranya, yang akan memberikan tekanan yang tidak adil pada hubungan tersebut.

5. Menutup Diri dan Tidak Mengomunikasikan Perasaan

Ketika merasa sedang tidak baik-baik saja, terkadang diri sendiri memilih untuk tidak menyampaikannya pada pasangan. Hal ini bisa terjadi karena kondisi terlalu sibuk untuk berbicara, takut pasangan tidak mendengarkan, atau karena ingin terlihat santai.

Namun, ini adalah kesalahan yang bisa menyebabkan kebosanan seiring waktu. Keterbukaan diri tidak hanya berguna untuk melepaskan perasaan negatif dalam diri, tetapi untuk meningkatkan ikatan sehingga lebih terhubung dengan pasangan.

Jika sulit, bicarakan dengan terapis tentang mengapa Anda tidak ingin terbuka atau mengomunikasikan perasaan.

6. Tidak Menuntaskan Perasaan Terluka karena Pasangan

Jika pasangan melakukan sesuatu yang membuat Anda terluka dan Anda mengabaikannya, hal itu dapat mulai menimbulkan rasa bosan dalam hubungan Anda.

Debra Fileta, seorang konselor profesional, menjelaskan, rasa bosan sebenarnya ditimbulkan karena kurangnya keintiman emosional.

"Ketika Anda menahan rasa sakit, tetapi Anda tidak menyembunyikan dari pasangan Anda dan tidak mengungkapkannya dengan cara yang sehat, Anda secara tidak langsung mendorong pasangan Anda menjauh sehingga menyebabkan gairah cinta menurun,” sebutnya.

Infografik SC Kebosanan dalam Asmara

Infografik SC Kebosanan dalam Hubungan Asmara. tirto.id/Mojo

Cara Mengatasi Kebosanan dalam Hubungan Asmara

Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengembalikan gairah dalam hubungan yang membosankan, yang dimulai dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri sebagai berikut:

  • Apakah ini merupakan perasaan bosan, atau hanya merupakan bentuk rasa nyaman? Jika terdapat kebingungan dalam membedakan keduanya, ada baiknya meluangkan waktu untuk memikirkan harapan dari hubungan asmara yang tengah dijalin.
  • Aspek apa yang terasa membosankan dari hubungan yang tengah dijalin? Mengetahui aspek apa yang ingin difokuskan dapat memberi petunjuk dengan lebih tepat saat mencari solusi.
Dilansir laman informasi psikologi Verywell Mind, berikut merupakan beberapa solusi yang dapat diterapkan setelah memahami masalahnya:

1. Ubah Cara Berpikir

Penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dikenal sebagai cognitive reappraisal (penilaian ulang kognitif) dapat mengubah cara berpikir tentang cinta dan hubungan.

Proses ini melibatkan interpretasi situasi dengan cara yang berbeda untuk mengubah cara berpikir dan merasakannya.

Cara ini dapat membantu pasangan berfokus pada sisi positif pasangannya dan memikirkan bagaimana karakteristik tersebut berkontribusi pada hubungan.

2. Ubah Rutinitas

Merasa bosan dalam hubungan bisa jadi merupakan cerminan dari rasa bosan secara umum. Salah satu cara untuk mengubahnya adalah dengan mengubah rutinitas harian.

Alih-alih makan di tempat yang sama, pertimbangkan pergi ke tempat baru sebagai pasangan. Temukan hobi baru yang bisa dicoba bersama.

3. Coba Hal Baru untuk Dilakukan Bersama

Banyak faktor yang dapat menyebabkan kebosanan, tetapi para peneliti telah mengidentifikasi dua faktor umum dalam hubungan: kurangnya stimulus dan kurangnya hal baru.

Menjelajahi hal-hal baru bersama adalah solusi yang dapat membantu. Penelitian menunjukkan bahwa kegiatan bersama dapat menjadi cara yang efektif untuk memerangi kebosanan dalam hubungan.

Misalnya, studi tahun 2013 menemukan bahwa pasangan yang mencoba intervensi secara online selama empat minggu untuk meningkatkan kegembiraan hubungan dilaporkan merasakan gairah hubungan yang lebih besar empat bulan kemudian.

4. Berkencan

Jika kebosanan mulai terasa, mungkin sudah waktunya untuk kembali ke dasar dan mengulangi beberapa aktivitas yang dinikmati saat pertama kali mulai berkencan. Berkencan seminggu sekali bisa menjadi cara yang bagus untuk terhubung kembali dan berbicara.

Berfokuslah pada perasaan yang muncul di awal hubungan. Kuncinya adalah menemukan waktu bagi satu sama lain untuk fokus pada hubungan tanpa tekanan atau gangguan lain.

5. Bekerja Sama

Penting untuk diingat bahwa Anda harus bekerja sama untuk menemukan solusi atas perasaan bosan Anda.

Meskipun Anda dapat mengambil langkah sendiri untuk menghidupkan suasana, upaya Anda akan jauh lebih efektif jika Anda bekerja sama dengan pasangan untuk mengembalikan gairah dalam hubungan.

6. Lakukan Konseling

Dalam beberapa kasus, suatu hubungan akan terbantu dalam mengatasi kebosanan ketika berbicara dengan terapis atau konselor. Ini bisa terjadi terutama jika perasaan bosan tersebut terkait dengan masalah yang lebih dalam, seperti kurangnya komunikasi atau cara berpikir tentang hubungan.

Studi menemukan bahwa orang yang menjalani terapi pasangan mengalami peningkatan dalam komunikasi dan kepuasan hubungan serta keintiman dan daya tanggap.

Lebih lanjut, jika kehilangan minat dirasakan pada lebih dari sekadar hubungan asmara, penting untuk menyadari bahwa itu mungkin pertanda sesuatu yang lebih serius.

Kehilangan minat yang juga dikenal sebagai anhedonia, adalah gejala utama depresi dan masalah lain, termasuk kecemasan, gangguan bipolar, dan stres. Bicaralah dengan profesional perawatan kesehatan jika terdapat kekhawatiran bahwa perasaan tersebut mungkin lebih dari sekadar kebosanan biasa.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Syaima Sabine Fasawwa

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Syaima Sabine Fasawwa
Penulis: Syaima Sabine Fasawwa
Editor: Iswara N Raditya