tirto.id - Hubungan asmara sepasang kekasih tidak selalu berjalan menyenangkan. Di sebagian kasus, relasi itu justru berkembang menjadi hubungan yang "beracun" karena diwarnai dengan kekerasan, baik verbal, emosional, hingga fisik. Hubungan seperti itu disebut dengan istilah abusive relationship.
Michael J. Formica, dalam sebuah artikel di laman Psychology Today, menjelaskan bahwa abusive relationship adalah hubungan yang dijalani dengan ketakutan, dan munculnya perasaan tak aman.
Pelaku kekerasan dalam sebuah hubungan abusive biasanya memiliki rasa sosial yang kurang baik, sehingga ia berusaha untuk mendapatkan nilai itu melalui dominasi dan kontrol atas pasangannya. Kekhawatiranlah yang menjadi pangkal masalah. Pelaku khawatir tidak disukai dan takut terlihat lemah. Maka itu, si pelaku kekerasan berusaha mempertahankan kontrol terhadap pasangannya.
Masalahnya, perasaan tidak aman yang dimiliki korban kerap membentuk ulang nilai sosial yang ia miliki. Akibatnya, korban hubungan abusive pun bisa merasa takut tidak dicintai. Pada akhirnya, si korban memilih untuk bertahan dengan pasangannya yang abusive. Padahal, penting menghindari atau lepas dari abusive relationship.
Di sisi lain, mengutip ulasan di laman Nurx, orang-orang "abusive" biasanya tidak akan langsung bertindak kasar pada pasangannya. Sebaliknya, si pelaku justru akan bersikap super manis di awal sehingga membuat pasangannya merasa nyaman dan bergantung padanya.
Ironisnya, saat perlakuan abusive terjadi, korban kerap tidak sadar atau bahkan mengabaikannya karena sudah terlanjur merasa terikat. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda dari sebuah hubungan yang mengarah pada kondisi abusive relationship.
Berikut ini sejumlah tanda atau ciri abusive relationship, seperti dirangkum dari sejumlah sumber.
1. Pasangan ingin mengontrol kehidupanmu
Orang yang abusive cenderung merasa dia berkuasa atas pasangannya. Maka, orang abusive juga merasa berhak mengontrol si pasangan. Dalam benaknya, ia merasa paling tahu apa yang terbaik buat pasangannya. Itulah kenapa orang yang abusive akan berusaha mengatur pasangannya dan memberikan batasan-batasan yang tidak wajar.
Misalnya, orang-orang dengan perilaku abusive akan berusaha membatasi lingkungan pergaulan dan siapa saja teman pasangannya. Perilaku pasangan yang seperti ini menandakan hubungan sudah mulai tidak sehat dan mengarah kepada abusive relationship.
2. Pasangan sering merendahkanmu
Dikutip dari psychologytoday, orang dengan perilaku yang abusive kerap merasa lebih tinggi dan berkuasa ketimbang pasangannya. Perasaan seperti itu didapatkan ketika dia meremehkan atau merendahkan pasangannya.
Cara merendahkan pun bisa bermacam-macam, mulai dari memanggil pasangan dengan sebutan buruk seperti ‘idiot’ atau ‘bodoh’, mengejek penampilan pasangan, dan lain sebagainya.
3. Kamu selalu dijadikan kambing hitam
Saat pasangan selalu mencari-cari kesalahanmu, itu tandanya hubungan asmaramu sudah masuk kategori abusive. Dia mungkin akan selalu menjadikanmu kambing hitam atas semua hal buruk yang terjadi. Bahkan ketika hal buruk itu disebabkan oleh dirinya sendiri, ia akan menyalahkanmu.
4. Pasanganmu tidak pernah merasa bersalah dan tak mau minta maaf
Orang yang abusive biasanya akan selalu mencari alasan untuk membenarkan semua tindakannya. Sekalipun sikapnya menyakiti perasaan pasangannya, ia akan berusaha mencari pembenaran.
Misalnya, saat ia marah dan melontarkan kata-kata yang membuat pasangannya sakit hati. Dalam logika berpikir orang yang abusive, mengucapkan kalimat menyakitkan adalah hal wajar karena dia sedang emosi. Karena itu pula, dia tidak akan pernah meminta maaf karena dirinya merasa tidak melakukan kesalahan.
5. Pasanganmu sering mengancam
Mengancam adalah salah satu kekerasan verbal yang sering diucapkan oleh orang yang abusive ke pasangannya. Orang abusive melontarkan ancaman karena ingin mengontrol penuh pasangannya.
Contoh kalimat ancaman itu: "Kalau kamu tidak menuruti ucapanku, kita putus" atau, "Kalau kamu minta putus, kamu akan terima akibatnya."
6. Pasangan memaksamu berhubungan intim
Tindakan pasangan yang tidak bisa ditolerir adalah ketika dia memaksamu melakukan hal yang tidak kamu suka, terutama berhubungan intim. Apalagi bila dia sampai marah ketika ditolak dan membuatmu merasa bersalah karena sudah menolaknya. Ini juga merupakan salah satu tanda bahwa hubungan asmaramu sudah mulai toxic dan masuk kategori abusive relationship.
7. Pasangan membuatmu merasa sendirian dan bergantung padanya
Merasa bergantung kepada pasangan sebenarnya sesuatu yang wajar, tapi jangan sampai dirimu merasa tidak bisa lepas darinya. Orang abusive biasanya akan berupaya "mengikat" pasangannya, dan membuat pasangannya seolah-olah tidak bisa pergi dari dirinya.
Misalnya, orang abusive akan biolan bahwa pasangannya sangat beruntung pacaran dengannya. Dia mungkin juga akan berkali-kali menegaskan kalau tidak ada orang lain yang mau berpacaran dengan pasangannya selain dirinya. Dia akan terus mengatakan hal itu agar pasangannya benar-benar berpikir bahwa dirinya adalah sosok yang tepat, walau sebenarnya tidak.
8. Pasanganmu cenderung merusak barang saat marah
Marah adalah emosi yang wajar. Namun, jika seseorang suka merusak barang untuk melampiaskan emosinya, itu adalah sesuatu yang salah. Dikutip dari nurx, merusak barang adalah tanda bahwa orang tersebut tidak bisa mengatur emosi kemarahannya. Jika pasanganmu seperti ini, sebaiknya segera menghindar dan menjauhinya.
9. Pasangan melakukan kekerasan fisik
Hal ini hampir sama seperti poin sebelumnya, hanya saja kamu adalah objek kemarahannya dan jadi target perusakan.
Jangan pernah menganggap remeh kekerasan fisik yang dilakukan pasangan. Sebab, kekerasan fisik adalah tanda paling jelas bahwa sebuah hubungan asmara sudah benar-benar tidak sehat, dan masuk kategori abusive relationship. Bila kamu mengalaminya, segera jauhi pasanganmu dan minta bantuan orang-orang terdekat bila perlu.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Addi M Idhom