Menuju konten utama

Apakah Gencatan Senjata Gaza Bisa Bertahan Lama? Ini Kata Trump

Gencatan Senjata Hamas dan Israel telah disepakati di Mesir, Rabu (8/10) waktu setempat. Apakah gencatan senjata itu dapat bertahan lama? Ini kata Trump.

Apakah Gencatan Senjata Gaza Bisa Bertahan Lama? Ini Kata Trump
Presiden AS Donald Trump memberikan pidato pada pengarahan pemulihan pasca Badai Helene di hanggar Bandara Regional Asheville di Fletcher, North Carolina, pada 24 Januari 2025. Trump mengatakan ia mungkin akan "menyingkirkan FEMA," jika dianggap perlu. Badan Penanggulangan Bencana Federal Badan Penanggulangan Bencana (FEMA) bertugas mengoordinasikan respons terhadap bencana. (Foto oleh Mandel NGAN / AFP)

tirto.id - Gencatan Senjata Hamas dan Israel “tahap pertama” telah disepakati ” dalam perundingan tidak langsung di Mesir, Rabu (8/10) waktu setempat. Namun, apakah kondisi Gaza gencatan senjata dapat bertahan lama?

Usai berlakunya gencatan senjata, sekitar 250 ribu pengungsi Palestina kembali ke Gaza. Hal ini disampaikan oleh Mahmoud Basal selaku juru bicara pertahanan sipil Gaza, Jumat (10/10).

“Sekitar 250 ribu pengungsi telah kembali ke Kota Gaza sejak gencatan senjata diberlakukan,” kata Basal sebagaimana diberitakan Al Jazeera.

Para pengungsi mulai bergerak menuju Gaza utara pada Jumat siang. Ribuan orang terlihat memenuhi jalan Al-Rashid dan Salah al-Din untuk kembali ke rumah yang selama ditinggalkan.

Ini Kata Trump Soal Gencatan Senjata Hamas dan Israel

Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza akan bertahan lama. Hal ini disampaikan pemimpin Negeri Paman Sam tersebut di Gedung Putih, Jumat (10/10).

"Saya kira itu akan bertahan. Semua sudah lelah berperang," tutur Trump seperti diberitakan Antara.

"Gaza memang sangat penting, tetapi ini lebih dari sekadar Gaza. Ini adalah perdamaian di Timur Tengah. Dan itu adalah hal yang indah," tambah Trump.

Pemerintah AS juga akan mengerahkan hingga 200 personel ke Israel untuk membentuk satuan tugas khusus yang mendukung upaya stabilisasi di Gaza. Satuan ini bakal dibentuk Komando Pusat militer AS dan dinamai Civil-Military Coordination Center (CMCC).

Di sisi lain, Pemerintah Israel telah meratifikasi kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, Jumat. Berdasarkan kesepakatan itu, penghentian tembak dimulai dalam 24 jam dan pembebasan sandera Israel dalam waktu 72 jam berikutnya.

Akan tetapi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat mengatakan bahwa pasukan Israel akan tetap berada di Jalur Gaza. Tujuannya adalah terus menekan Hamas hingga kelompok itu melucuti senjata serta wilayah kantong itu didemiliterisasi.

"Dengan cara ini, kami mengepung Hamas dari segala arah menjelang tahap-tahap selanjutnya dari rencana tersebut, di mana Hamas akan dilucuti dan Gaza akan didemiliterisasi," tutur Netanyahu sebagaimana dituliskan Antara.

"Jika ini tercapai dengan cara yang mudah, itu akan bagus. Jika tidak, maka akan dicapai dengan cara yang sulit," tambahnya.

Berita terbaru seputar Palestina dan internasional dapat dibaca secara gratis melalui tautan sebagai berikut:

KUMPULAN ARTIKEL TERBARU INTERNASIONAL

Baca juga artikel terkait GENCATAN SENJATA ISRAEL-HAMAS atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani