Menuju konten utama

Profil Presiden Kolombia & Isi Pidato soal Pidana Trump-Gaza

Presiden Kolombia Gustavo Petro menjadi sorotan karena pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB, Selasa (23/9). Ia mendesak penyelidikan pidana terhadap Trump.

Profil Presiden Kolombia & Isi Pidato soal Pidana Trump-Gaza
Presiden Kolombia Gustavo Petro. ANTARA/Anadolu/aa.

tirto.id - Presiden Kolombia Gustavo Petro menjadi sorotan publik karena pidatonya di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di New York, Amerika Serikat (AS), Selasa (23/9). Ia mendesak penyelidikan pidana terhadap Trump serta menghentikan genosida di Gaza.

Gustavo Petro menyerukan bahwa Trump perlu mengikuti proses pidana atas kasus kematian belasan orang tak bersenjata yang diduga membawa narkoba di Karibia. Ia juga mengungkapkan perihal genosida di Gaza (Palestina) oleh Israel yang tak boleh terjadi lagi.

Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto juga turut menyumbangkan pendapatnya dalam pertemuan tersebut. Prabowo mengutuk tindakan Israel, kemudian menyerukan perdamaian untuk mengakhiri konflik.

Profil Presiden Kolombia Gustavo Petro

Presiden Kolombia Gustavo Petro memiliki nama lengkap Gustavo Fransisco Petro Urrego. Mengutip Britannica, ia tercatat sebagai orang kiri pertama yang berhasil menduduki jabatan presiden di Kolombia.

Dia terlahir di daerah Cienaga de Oro, Kolombia, pada 19 April 1960 silam. Setelah tumbuh, Gustavo Petro memulai perjalanan akademiknya di Colegio Nacional de La Salle, di Zipaquirá.

Kemudian, ia menjalankan pendidikannya di Universitas Externado Kolombia di Bogotá. Petro pun sempat terlibat dengan aksi kelompok gerilya Marxis M-19 sejak saat itu.

Ia dianggap kerap menjalankan sejumlah tindakan ekstrem saat di organisasi itu, bahkan sempat dipenjara pada Oktober 1985. Kemudian dikenal sebagai pihak yang mempromosikan perdamaian antara M-19 dan Pemerintah Kolombia.

Karier perpolitikan pertama Gustavo adalah menjadi Dewan Perwakilan Rakyat Kolombia pada 1991 silam. Ia juga pernah menjabat Senat Kolombia pada pemilihan 2018 lalu.

Adapun dirinya menjabat sebagai Presiden Kolombia setelah memenangkan pemilihan pada 2022. Gustavo Petro memenangkan suara hingga lebih dari 50 persen, sementara lawannya (Hernández) hanya 47 persen.

Isi Pidato Presiden Kolombia yang Singgung Pidana Donald Trump hingga Gaza

Dalam pidato di pertemuan tahunan Majelis Umum PBB, Presiden Gustavo Petro mendesak upaya penyelidikan pidana terhadap Presiden Donald Trump. Dikutip dari BBC, pihak AS telah meluncurkan serangan mematikan kepada sejumlah kapal di kawasan Laut Karibia.

Melalui pidato tersebut, Gustavo juga menuturkan bahwa Trump diduga telah mengriminalisasi kemiskinan dan migrasi. Hal ini dituturkan karena penumpang kapal itu dituduh membawa narkoba.

Oleh sebab itu, pemimpin negara Kolombia ini menyerukan adanya proses pidana terhadap Trump. Begitu pula terhadap berbagai pemangku kepentingan lain yang punya jabatan tinggi dan terlibat.

"Proses pidana harus dibuka terhadap para pejabat tersebut, yang berasal dari AS, bahkan jika itu melibatkan pejabat tertinggi yang memberi perintah: Presiden Trump," kata Petro tentang serangan tersebut, sebagaimana dikutip dari AP News.

Gustavo Petro juga menjelaskan bahwa para penumpang kapal sebenarnya bukan seperti yang dituduh pihak AS. Dilansir dari The Guardian, mereka hanya diduga Gustavo sebagai para pemuda miskin yang ingin keluar dari kemiskinan.

Sesuai pidato Presiden Gustavo, disampaikan pula perihal genosida yang terjadi di Gaza, Palestina. Ia menganggap PBB sedang dalam masa krisis karena diduga menjadi kaki tangan genosida.

"Tidak peduli seberapa sering mereka voting, mereka tidak didengarkan. PBB menjadi kaki tangan genosida," ujarnya dalam pidato.

Setelah itu, ia menjabarkan bahwa Trump tidak berbicara tentang demokrasi, krisis iklim, maupun kehidupan. Trump dianggap hanya tahu mengancam, membunuh, dan membiarkan orang lain tewas.

Ia menuturkan tentang genosida yang tak boleh lagi terjadi. Kemudian mendesak agar Perdana Menteri Israel Netanyahu, Presiden AS Donald Trump, dan berbagai sekutu dari Eropa lainnya diberikan hukuman.

Tindakan ketiga pihak ini dianggap melahirkan tirani baru berskala internasional. Ia menuturkan bahwa kematian oleh rudal yang terjadi merupakan hal nyata. Begitu juga dengan kebebasan di dalam hati manusia.

Akses tautan berikut untuk melihat kumpulan berita internasional terbaru.

Kumpulan Berita Internasional

Baca juga artikel terkait SIDANG UMUM PBB atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Flash News
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Syamsul Dwi Maarif