Menuju konten utama

Apa Dampak Positif dan Negatif Urbanisasi bagi Desa serta Kota?

Ketahui dampak urbanisasi bagi desa dan kota, mulai dari pengaruh positif hingga negatif terhadap kehidupan sosial dan ekonomi di artikel ini.

Apa Dampak Positif dan Negatif Urbanisasi bagi Desa serta Kota?
Ilustrasi dampak urbanisasi bagi desa. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra.

tirto.id - Dampak urbanisasi membawa perubahan cepat di desa dan kota. Banyak orang pindah ke kota untuk mencari pekerjaan dan pendidikan. Pergerakan ini menggerakkan ekonomi lokal dan memperluas jaringan sosial.

Namun, urbanisasi juga menimbulkan tekanan bagi infrastruktur kota. Jalan, transportasi, dan layanan publik sering kewalahan menampung penduduk baru. Kondisi ini kadang menurunkan kualitas hidup warga kota.

Di sisi desa, urbanisasi bisa mengurangi tenaga kerja lokal. Sawah dan lahan produktif menjadi terbengkalai karena banyak penduduk muda pergi. Meski begitu, desa menerima aliran uang dari warga yang merantau.

Apa Itu Urbanisasi?

Perkotaan menjadi daya tarik bagi banyak orang untuk bisa tinggal atau setidaknya memiliki pekerjaan di sana. Muncul anggapan bahwa mengadu nasib ke kota bisa memperbaiki taraf kesejahteraan hidup. Hal inilah yang kemudian memicu orang-orang di daerah untuk melakukan urbanisasi.

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan. Jadi, apa itu urbanisasi? Lawan kata urbanisasi adalah ruralisasi, atau perpindahan penduduk dari perkotaan ke pedesaan. Tingkat urbanisasi jauh lebih tinggi ketimbang ruralisasi.

Urbanisasi telah menimbulkan penyebaran penduduk yang tidak merata antara di pedesaan dan perkotaan. Hal ini bisa memunculkan berbagai permasalahan terutama pada kehidupan kemasyarakatan. Di sisi lain, peningkatan jumlah kaum urban yang datang ke perkotaan setiap tahunnya, membuat pemerintah perlu mengatur dan memfasilitasi mereka.

Urbanisasi muncul karena pembangunan perkotaan dan ekonominya telah memengaruhi dinamika di sana. Daya tarik ini membuat banyak orang untuk bekerja dan hidup di perkotaan.

Prijono Tjiptoherijanto dalam Jurnal Kependudukan dan Kebijakan Populasi Vo. 10, No.2 (1999) mengungkapkan, area perkotaan (urban area) tidak selalu identik dengan kota (city). Perkotaan (urban) yaitu daerah atau wilayah yang memiliki 3 persyaratan, meliputi:

  1. Kepadatan penduduk mencapai 500 orang atau lebih, per kilometer persegi;
  2. Jumlah rumah tangga yang bekerja di sektor pertanian sebesar 25 persen atau kurang; dan
  3. Mempunyai 8 atau lebih jenis fasilitas perkotaan.
Semakin maju tingkat perekonomian negara, berpengaruh pada meningkatnya urbanisasi. Tinggi rendahnya urbanisasi sejalan perkembangan ekonomi dan tingkat kesejahteraan penduduk sebuah negara. Hanya saja, hal yang tidak bisa dihindari dari fenomena alamiah ini adalah konsentrasi penduduk berlebihan di suatu wilayah.

Urbanisasi telah membawa dampak positif yang cukup besar. Faktor-faktor pendorong kegiatan usaha banyak terkonsentrasi di perkotaan. Misalnya potensi konsumen, potensi sumber tenaga kerja, prasarana produksi seperti listrik, pelabuhan, air, dan sebagainya. Berbagai faktor ini tidak mudah ditemukan pada kota-kota kecil termasuk di pedesaan.

Dampak Negatif Urbanisasi

Pesatnya urbanisasi menimbulkan beragam masalah bagi kota dan warganya. Pertumbuhan perkotaan yang tak terkendali memicu kemacetan lalu lintas dan tingkat polusi yang meningkat. Kebutuhan akan tempat tinggal membuat perumahan kumuh kian menjamur, sementara lahan terbuka semakin berkurang.

Di sisi sosial, kesenjangan ekonomi dan angka kriminalitas juga menunjukkan tren naik. Kondisi ini menekankan pentingnya strategi pembangunan perkotaan yang lebih berkelanjutan.

Dampak Negatif Urbanisasi bagi Desa

Bagi desa yang ditinggalkan para penduduknya, urbanisasi ini juga menimbulkan masalah, antara lain:

  1. Pedesaan kekurangan sumber daya manusia. Penyebabnya masyarakat desa terlalu banyak yang meninggalkan kampung halaman demi mengadu nasib di perkotaan. Umumnya mereka yang melakukan urbanisasi telah sadar terhadap pendidikan dan teknologi.
  2. Masuknya gaya hidup baru di pedesaan. Saat masyarakat pedesaan yang melakukan urbanisasi, lalu kembali lagi ke kampungnya, sangat dimungkinkan terjadi masuknya budaya baru. Jika budaya tidak baik di perkotaan tidak disaring, maka bisa mengakibatkan gesekan di tengah masyarakat desa.
  3. Pertanian menjadi terlantar. Karena sumber daya manusia usia muda bekerja di sektor industri perkotaan, pertanian di pedesaan menjadi terbengkalai.

Dampak Negatif Urbanisasi bagi Kota

Arus urbanisasi yang besar memiliki dampak negatif bagi kota yang dituju para pendatang. Beberapa contohnya antara lain;

  1. Sebagian masyarakat memiliki tingkat hidup di bawah standar kelayakan. Sebagian mereka memiliki penghasilan yang sangat rendah, bahkan harus bertahan hidup di daerah kumuh hingga pemukiman liar.
  2. Bertambahnya golongan masyarakat miskin. Penyebabnya tingkat upah atau penghasilan tidak bisa selalu untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari. Mereka juga tidak menyisihkan uang untuk tabungan.
  3. Meningkatnya harga tanah. Lahan untuk perumahan yang semakin sempit di perkotaan, membuat harga tanah meningkat berkali lipat. Hal ini menimbulkan masyarakat perkotaan untuk mengakses perumahan.
  4. Polusi lebih tinggi di perkotaan. Polusi di perkotaan cenderung meningkat seiring dengan berkembangnya industri, kemacetan kendaraan, hingga menumpuknya sampah. Pencemaran tidak hanya di udara, bahkan perairan pun dapat tercemar oleh limbah termasuk sampah-sampah yang menggunung.

Dampak Positif Urbanisasi

Urbanisasi yang meningkat membawa peluang ekonomi dan sosial bagi masyarakat perkotaan. Kota-kota besar menyediakan lebih banyak lapangan kerja dan akses terhadap pendidikan serta layanan kesehatan.

Infrastruktur modern seperti transportasi dan teknologi informasi semakin berkembang seiring pertumbuhan penduduk. Interaksi sosial yang dinamis mendorong inovasi dan pertukaran budaya yang lebih luas.

Dengan perencanaan yang tepat, urbanisasi bisa menjadi pendorong kemajuan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat.

Dampak Positif Urbanisasi bagi Kota

Urbanisasi memberikan berbagai keuntungan bagi kemajuan kota. Pertumbuhan penduduk dan aktivitas di kota turut mendorong perkembangan ekonomi, sosial, dan infrastruktur.

  1. Pertumbuhan ekonomi meningkat. Arus pendatang mendorong berkembangnya berbagai sektor ekonomi, seperti perdagangan, industri, dan jasa. Hal ini menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) kota.
  2. Pembangunan infrastruktur lebih cepat. Kepadatan penduduk memacu pemerintah dan swasta membangun infrastruktur modern, seperti transportasi publik, jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya.
  3. Akses pendidikan dan kesehatan lebih baik. Kota biasanya memiliki sekolah, universitas, dan rumah sakit yang berkualitas, sehingga penduduk migran mendapatkan peluang pendidikan dan layanan kesehatan yang lebih baik.
  4. Peningkatan kualitas hidup masyarakat. Urbanisasi membawa berbagai layanan publik, fasilitas hiburan, dan fasilitas sosial, sehingga masyarakat memiliki kehidupan yang lebih nyaman dan modern.
  5. Diversifikasi budaya dan sosial. Kedatangan penduduk dari berbagai daerah membawa keberagaman budaya, tradisi, dan keterampilan, yang memperkaya kehidupan sosial kota.

Dampak Positif Urbanisasi bagi Desa

Urbanisasi sering dianggap sebagai masalah perkotaan, tetapi sebenarnya juga membawa dampak urbanisasi yang positif bagi desa.

Penduduk desa yang merantau ke kota tidak hanya mencari penghidupan yang lebih baik, tetapi juga membawa manfaat kembali ke desa asal mereka. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan, pengetahuan, dan kualitas hidup masyarakat desa.

  1. Penduduk desa yang merantau ke kota sering mengirimkan uang ke keluarga mereka di desa. Uang ini membantu pembangunan rumah, pendidikan, dan kebutuhan sehari-hari, sehingga taraf hidup keluarga di desa meningkat.
  2. Masyarakat desa yang kembali dari kota membawa pengetahuan dan keterampilan baru. Pengetahuan ini dapat diterapkan untuk memperbaiki sistem pertanian, teknologi lokal, atau usaha desa, sehingga produktivitas dan kesejahteraan meningkat.
  3. Urbanisasi membuat pola pikir masyarakat desa lebih terbuka terhadap perubahan dan inovasi. Dengan pemikiran yang lebih modern, masyarakat desa lebih mudah menerima ide-ide baru yang mendorong kemajuan sosial dan ekonomi.
  4. Hubungan antara desa dan penduduk yang merantau memperkuat jaringan sosial. Desa dapat menerima dukungan ekonomi maupun sosial dari warga yang telah merantau, misalnya melalui bantuan atau remitansi.
  5. Tenaga kerja di desa meningkat kualitasnya karena pengalaman dan keterampilan yang diperoleh di kota. Hal ini meningkatkan efisiensi dan produktivitas di sektor pertanian maupun industri lokal.
Pembaca yang ingin mengetahui informasi seputar Materi Ajar dapat klik tautan di bawah ini.

Kumpulan Artikel tentang Materi Ajar

Baca juga artikel terkait MATERI AJAR atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Edusains
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Satrio Dwi Haryono