Menuju konten utama

Dugaan Modus Ledakan Pager di Lebanon, Konspirasi Israel-AS?

Ledakan pager dan walkie-talkie di Lebanon memicu konspirasi. Benarkah insiden ini merupakan modus serangan Israel dan AS terhadap Hizbullah?

Dugaan Modus Ledakan Pager di Lebanon, Konspirasi Israel-AS?
Ilustrasi pager/walkie-talkie meledak. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Insiden ledakan pager dan walkie-talkie massal di Lebanon beberapa hari terakhir memicu konspirasi. Muncul dugaan bahwa insiden tersebut merupakan modus Amerika Serikat (AS) dan Israel.

Insiden ledakan pager dilaporkan terjadi di berbagai wilayah Lebanon dan Suriah pada Selasa (17/9/2024). Peristiwa itu ledakan itu menyebabkan 12 orang tewas dan ribuan lainnya terluka.

Di antara korban yang tewas, satu di antaranya merupakan anak-anak. Beberapa korban merupakan pasukan dan simpatisan Hizbullah. Namun, banyak juga korban yang merupakan warga sipil.

Satu hari setelah insiden ledakan pager, Lebanon kembali mengalami teror ledakan perangkat komunikasi. Ribuan walkie-talkie buatan Jepang dikabarkan meledak di berbagai wilayah Lebanon dan menewaskan setidaknya 20 orang.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, sebagian besar korban ledakan berada di Kota Beirut dan Lembah Bekaa. Pager adalah salah satu perangkat elektronik yang dipakai untuk memberi sinyal dan menerima pesan lewat getaran atau bunyi “bip”.

Perangkat pager belakangan digunakan Hizbullah untuk mengamankan sistem komunikasi mereka. Sementara itu, walkie-talkie adalah perangkat radio genggam yang digunakan untuk pertukaran suara dalam jarak tertentu.

Baik pager maupun walkie-talkie merupakan perangkat komunikasi umum yang tidak hanya digunakan oleh pasukan militer, tetapi juga warga sipil.

Ledakan Pager Buntut Konflik Hizbullah vs Israel?

Hizbullah dan Pemerintah Lebanon mencurigai bahwa ledakan pager dan walkie-talkie massal yang terjadi dua hari terakhir dilakukan oleh Israel. Mereka menduga konflik antara Hizbullah dengan Israel belakangan ini menjadi modus teror tersebut.

Kendati demikian, Israel sampai saat ini belum menyatakan telah bertanggung jawab atas tuduhan tersebut. Menurut AP News, militer Israel enggan memberikan komentar tentang ledakan alat komunikasi di Lebanon dan Suriah.

Hubungan antara Israel dan Hizbullah memang memanas selama setahun terakhir. Hizbullah yang merupakan pasukan paramiliter berbasis di Lebanon menunjukkan dukungan penuh terhadap Hamas dan Palestina yang diduduki oleh Israel.

Hizbullah bahkan sempat beberapa kali mengirimkan serangan terhadap Israel sebagai bentuk solidaritas kepada Palestina. Israel juga membunuh tiga komandan Hizbullah sejak konflik keduanya memanas pada 2023.

Tensi kedua pihak semakin diperparah dengan pembunuhan Pemimpin Tertinggi Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7/2024).

Perlu diketahui bahwa kedua pihak tersebut sedang menjalankan perang lantaran konflik Gaza sejak Oktober 2023 silam. Hizbullah yang tengah berduka ini tentu menyalahkan lawannya, begitu pula dua pejabat AS yang mengatakan hal serupa, seperti dikutip dari NBC News.

Dinukil dari Reuters, Hizbullah sudah mengumandangkan janji akan menjalankan serangan balasan kepada Israel terkait kasus meledaknya pager. Adapun Menteri Penerangan Lebanon, Ziad Makary, mengutuk tindakan itu sebagai bentuk agresi.

Lebih lanjut dari itu, Hizbullah menyampaikan bahwa Israel akan memperoleh ganjaran yang setara dengan kejadian tersebut. Ada pula komentar dari Pejabat Hizbullah yang tidak ingin disebutkan namanya.

Dia menyampaikan bahwa kasus ledakan pager merupakan “pelanggaran keamanan terbesar” bagi kelompok mereka selama setahun berkonflik dengan Israel.

Konspirasi Israel dan AS Terlibat Ledakan Pager Lebanon

Konspirasi keterlibatan Israel dan AS dalam insiden ledakan pager dan walkie-talkie mencuat tak lama setelah peristiwa itu terjadi.

Dugaan keterlibatan Israel muncul karena konflik geopolitik antara Israel dan Hizbullah setahun terakhir. Sementara itu, dugaan keterlibatan AS dalam peristiwa ini muncul dari fakta bahwa AS adalah sekutu terkuat Israel.

Lantas, apa saja konspirasi keterlibatan Israel dan AS dalam insiden ini? Berikut ini beberapa konspirasi keterlibatan Israel dan AS dalam ledakan pager dan walkie talkie Lebanon:

1. Pager yang meledak adalah produk Motorola dari AS

Tidak lama setelah insiden ledakan pager Lebanon, Rabu (18/9/2024), muncul kabar bahwa perangkat yang meledak adalah Teletrim produksi Motorola. Kabar ini beredar cepat di media sosial dan dipercaya banyak orang.

Motorola menjadi satu-satunya jaringan seluler 4G untuk kebutuhan militer dan kepolisian Israel pada 2023. IDF misalnya, menggunakan sistem Mountain Rose yang dikembangkan oleh Motorola Solutions.

Hal ini juga yang membuat Motorola menjadi salah satu target boikot massal yang dilakukan pendukung Palestina.

Yeni Safak melaporkan kabar itu memengaruhi harga saham Motorola. Di hari yang sama dengan insiden, saham perusahaan asal AS itu mengalami kerugian 0,96 persen di penutupan Bursa Efek New York.

Selain Motorola, produk pager yang meledak di Lebanon adalah pager produksi Gold Apollo dari Taiwan.

2. Muncul dugaan pemalsuan perangkat walkie-talkie

Tak hanya pager, insiden ledakan walkie-talkie massal juga menimbulkan konspirasi. Muncul dugaan adanya pemalsuan perangkat walkie-talkie oleh teroris.

Hal ini menyusul pernyataan Icom, sebuah perusahaan komunikasi asal Jepang produsen perangkat walkie-talkie di Lebanon yang meledak. Model walkie-talkie IC-V82 yang meledak di Lebanon sudah tak diproduksi Icom selama 10 tahun terakhir.

"Produksi baterai yang dibutuhkan untuk mengoperasikan unit utama juga telah dihentikan, dan segel hologram untuk membedakan produk palsu tidak dipasang, jadi tidak mungkin untuk memastikan apakah produk tersebut dikirim dari perusahaan kami," kata Icom, dikutip dari South China Morning Post.

3. Insiden pager menguntungkan Israel

Insiden ledakan pager dan walkie-talkie di Lebanon nyatanya menguntungkan Israel. Pertama, ledakan berhasil menargetkan pasukan dan simpatisan Hizbullah yang melumpuhkan kelompok tersebut sementara waktu.

Keuntungan kedua menghambat komunikasi Hizbullah karena perangkat komunikasi utama terancam keamanannya.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yonada Nancy & Iswara N Raditya