Menuju konten utama

9 Perbuatan yang Menghilangkan Pahala Bersedekah

Mengungkit pemberian bisa menghilangkan pahala sedekah. Temukan berbagai perbuatan yang dapat merusak pahala bersedekah dalam tulisan ini.

9 Perbuatan yang Menghilangkan Pahala Bersedekah
Ilustrasi sedekah. Ayat sedekah di surah Al-Baqarah ayat 261 menunjukkan pahala amalan tersebut sangat besar.. foto/istockphoto

tirto.id - Sejumlah perbuatan mampu menghilangkan pahala sedekah jika dilakukan. Apa saja jenis perbuatan yang perlu dihindari tersebut?

Sedekah adalah amalan salih yang dilakukan dengan memberikan harta kepada orang lain dengan maksud untuk mendekatkan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Sedekah tidak terbatas dilakukan dengan harta. Seseorang bisa bersedekah pula dengan perbuatan baik.

Sedekah menjadi amalan agung di sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Pahala bersedekah tidak bisa diremehkan. Pahala sedekah ini bahkan akan dilipatgandakan kadarnya setidaknya hingga 700 kali lipat oleh Allah.

9 Hal yang Merusak Pahala Bersedekah

Seorang muslim yang bersedekah harus ikhlas mengerjakannya karena Allah subhanahu wa ta'ala. Niat harus lurus dan hati tulus untuk membantu saudaranya sesama manusia.

Allah menjanjikan balasan sangat besar melalui firman-Nya dalam ayat tentang sedekah berikut ini:

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Maṡalullażīna yunfiqụna amwālahum fī sabīlillāhi kamaṡali ḥabbatin ambatat sab’a sanābila fī kulli sumbulatim mi`atu ḥabbah, wallāhu yuḍā’ifu limay yasyā`, wallāhu wāsi’un ‘alīm

Artinya: "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Q.S. Al-Baqarah: 261)

Sebaliknya, perbuatan sedekah bisa menjadi sia-sia. Seseorang tidak mendapatkan pahala atas amalan tersebut. Hal tersebut bisa terjadi apabila ia melakukan perbuatan yang dapat menghapus pahala sedekahnya.

Berikut sejumlah perbuatan perusak amal sedekah yang perlu dihindari:

1. Mengungkit-ungkit sedekah yang sudah diberikan

Perilaku pertama yang dapat merusak pahala sedekah adalah mengungkit-ungkit perbuatan baik yang telah dilakukan. Menyebut-nyebut sedekah adalah tanda ketidakikhlasan ibadah di depan Allah. Orang yang melakukannya juga seakan-akan membanggakan diri di depan manusia.

Larangan menyebut-nyebut sedekah tertera dalam sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam:

“Ada 3 golongan yang tidak akan Allah ajak bicara pada hari Kiamat: tidak akan Allah lihat, dan tidak akan Allah sucikan, serta baginya azab yang pedih. Rasulullah mengulang sebanyak 3 kali.

Abu Dzar bertanya, 'Siapa mereka wahai Rasulullah?' Jawab beliau: 'Al-Musbil atau lelaki yang menjulurkan pakaiannya melebihi mata kaki, Al-Mannaan atau orang yang suka menyebut-nyebut sedekah pemberian, dan pedagang yang bersumpah dengan sumpah palsu,” (H.R. Muslim).

2. Menyakiti orang yang disedekahi

Sedekah adalah tindakan baik kepada orang-orang yang membutuhkan. Pahala sedekah menjadi rusak apabila orang yang bersedekah menyakiti dan merugikan orang yang menerima sedekah.

Ada kalanya ditemui, seseorang merendahkan kehormatan orang yang menerima sedekah di depan banyak orang. Dia bersedekah tidak berniat untuk membantu.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 263:

قَوْلٌ مَّعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّن صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَآ أَذًى ۗ وَٱللَّهُ غَنِىٌّ حَلِيمٌ

Qaulum ma’rụfuw wa magfiratun khairum min ṣadaqatiy yatba’uhā ażā, wallāhu ganiyyun ḥalīm

Artinya: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti." (Q.S. Al-Baqarah: 263).

3. Sombong dan takabur atas pemberiannya

Perilaku yang dapat merusak sedekah selanjutnya adalah sombong dan takabur. Sikap tersebut menunjukkan kebanggaan atas diri sendiri secara berlebihan atas keluasan harta yang dimilikinya.

Di sisi lain, semua harta yang dimiliki manusia adalah titipan Allah. Allah bisa saja mengambil semua kenikmatan itu hanya dalam sekejap.

4. Berbuat riya'

Riya' adalah perbuatan menampakkan amal yang telah dilakukan dengan maksud untuk menuai pujian dari orang lain. Riya' atau pamer bisa merasuki semua bentuk amalan salih, tidak terkecuali sedekah. Riya' akan menghapus pahala dari sedekah yang telah dikerjakan.

5. Membesar-besarkan amalan

Perbuatan membesar-besarkan amalan disebut sum'ah. Sum'ah dilakukan seseorang dengan tujuan agar amal yang sudah dikerjakan diketahui banyak orang sehingga ia menjadi pusat perhatian dan dianggap istimewa. Sum'ah bisa merusak pahala sedekah.

6. Menggunakan harta haram untuk bersedekah

Harta haram tidak sepantasnya untuk bersedekah. Pelakunya justru mendapatkan dosa dengan harta haram tersebut dan pahala sedekahnya gugur.

Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam memberikan peringatan untuk tidak bersedekah dengan harta haram yang dicontohkan dengan harta ghulul. Harta ghulul yaitu harta rampasan perang yang dicuri sebelum dibagikan. Beliau bersabda:

"Tidak akan diterima salat tanpa thaharah (bersuci), dan tidak akan diterima pula sedekah dari harta ghulul." (H.R. Muslim)

7. Meminta kembali sedekah yang pernah diberikan

Perbuatan yang haram dilakukan ketika sudah bersedekah adalah memintanya kembali. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam menyampaikan larangan untuk hal itu dalam sabdanya:

"Janganlah engkau mengambil kembali sesuatu yang telah engkau sedekahkan." (HR. Tirmidzi)

8. Bersedekah dengan terpaksa

Sedekah mesti dilakukan dengan ikhlas. Jika hal itu dilakukan dengan keterpaksaan hanya akan menggugurkan pahala yang yang seharusnya didapatkan. Sedekah memerlukan niat lurus dan hati ikhlas.

9. Mengharapkan imbalan dunia dari orang yang disedekahi

Ada kalanya pahala sedekah berkurang karena seseorang tidak hati-hati saat melakukannya. Sebagian mereka bersedekah karena mengharapkan timbal balik dari orang yang disedekahinya. Dalam hatinya terbersit keinginan suatu hari nanti akan memperoleh balasan dari orang tersebut.

Niat seperti itu lebih baik ditujukan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Alasannya, Allah telah menjanjikan balasan lebih baik bagi orang yang bersedekah. Cukup Allah menjadi tujuan dan tidak perlu mengharapkan balas jasa dari makhluk-Nya.

Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

"Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah subhanahu wa ta'ala dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya. Di antaranya, seorang yang mengeluarkan suatu sedekah, tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya," (H.R. Bukhari dan Muslim).

Baca juga artikel terkait SEDEKAH atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Edusains
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar