tirto.id - Sedekah berasal dari bahasa Arab “shadaqah” yang kata dasarnya adalah sidq (sidiq). Makna dari kata “sidiq” adalah “kebenaran”.
Menurut istilah, sedekah memiliki makna seseorang yang mengeluarkan harta atau non harta untuk kemaslahatan.
Mengeluarkan harta atau non harta yang dimiliki kepada orang lain adalah termasuk amal kebajikan yang disukai oleh Allah Subhanahu wata’ala.
Tak heran jika di dalam Al Qur’an dapat dijumpai cukup banyak ayat yang membahas mengenai sedekah dan kelebihannya.
Merujuk laman baznas.go.id sedekah dianjurkan untuk dilakukan secara sembunyi-sembunyi, namun jika dilakukan dengan terang-terangan pun tidak dilarang.
Semua balasan amal hanya Allah saja yang berhak menilai dan membalasnya. Hal itu terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 271 di bawah ini:
إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya: “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Baqarah : 271).
Sedekah pun wajib dilakukan karena ada hak dari fakir dan miskin yang dititipkan oleh Allah ke dalam harta yang diberikan pada kita. Dalilnya ada pada Al Quran surat Adz-Dzariat ayat 19 berikut ini:
وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ
Artinya: “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (QS Adz-Dzariyat : 19)
Manfaat dari amal sedekah yang dilakukan seorang muslim:
Selain berharap pada pahala yang dijanjikan oleh Allah, ada banyak sekali manfaat dari sedekah yang bisa diperoleh oleh seorang muslim. Tentu saja dengan tetap menjaga niat untuk ikhlas dan melakukannya tanpa menyakiti hati si penerima.
Berikut ini beberapa manfaat dari sedekah yang dapat diperoleh:
- Sedekah menghapus dosa masa lalu
Dosa bisa diibaratkan api yang akan menyiksa seorang di akhirat kelak, namun dengan sedekah maka api tersebut dapat dipadamkan.
Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api.” (HR. At-Tirmidzi)
- Sedekah tidak mengurangi harta
Namun sebenarnya, sedekah tidak akan mengurangi nilai dari harta kita. Sebuah hadis menegaskan hal itu:
Rasulullah SAW bersabda “sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim).
Allah Yang Maha Pemberi Rezeki akan mengganti harta yang disedekahkan dengan hal lain yang bisa jadi jauh lebih berharga.
Misalnya kesehatan, terhindar dari bahaya, terhindar dari kecelakaan, diberikan pahala, dosa diampuni, serta banyak hal lain. Dalilnya seperti pada Al Quran surat Saba’ ayat 39 berikut:
Artinya: “Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS Saba’ : 39).
- Sedekah melipatgandakan pahala
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pahala) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al-Hadid: 18)
Sedekah jariyah bahkan dijanjikan pahala yang mengalir terus walau si pemberi sedekah sudah meninggal dunia. Dalilnya adalah hadis dari Abu Hurairah:
“Rasulullah Muhammad bersabda: “Apabila anak cucu Adam itu mati, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara: Shodaqoh jariyah, anak sholeh yang memohon ampunan untuknya (ibu dan bapaknya) dan ilmu yang bermanfaat setelahnya.” (H.R. Abu Hurairah).
- Sedekah mencegah kematian yang buruk
“Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk, Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri.” (HR. Thabrani).
- Sedekah menjadi naungan di hari kiamat
“Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya (pada hari kiamat) hingga diputuskan di antara manusia atau ia berkata: “Ditetapkan hukuman di antara manusia.” Yazid berkata: “Abul Khair tidak pernah melewati satu haripun melainkan ia bersedekah padanya dengan sesuatu, walaupun hanya sepotong kue atau bawang merah atau seperti ini.” (HR. Al-Baihqi, Al-Hakim dan Ibnu Khuzaimah).
- Sedekah menjauhkan dari api neraka
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno