Menuju konten utama

8 Tips Menerapkan Pola Asuh Anak Usia Dini yang Baik

Pola asuh anak usia dini berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang dan karakter hingga dewasa. 

8 Tips Menerapkan Pola Asuh Anak Usia Dini yang Baik
Pola Asuh Autoritatif. foto/IStockphoto

tirto.id - Orang tua bertanggung jawab sebagai guru pertama anak untuk membimbing dan mengajari mereka, di luar waktu sekolah. Tanggung jawab besar ini melibatkan penerapan pola asuh yang sesuai untuk anak.

Pola asuh yang baik untuk anak dapat meningkatkan dan mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, finansial, dan intelektualnya hingga dewasa. Pemilihan pola asuh anak usia dini yang tepat sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya agar menjadi individu yang adaptif.

Terdapat berbagai jenis pola asuh, yakni otoriter, demokratis, dan permisif. Masing-masing memiliki dampak yang berbeda pada perkembangan anak.

Berkaitan dengan pembahasan pola asuh anak usia dini, dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai jenis pola asuh yang baik untuk anak dan tips pola asuh anak usia dini.

Jenis-Jenis Pola Asuh Anak

Terdapat beberapa jenis pola asuh yang digunakan oleh orang tua dalam mendidik anak. Pemilihan pola asuh untuk anak ini dipengaruhi oleh pandangan dan pengalaman pribadi.

Setiap jenis pola asuh memiliki dampak yang berbeda pada perkembangan anak. Penting bagi orang tua untuk memilih pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai keluarga mereka.

Menurut Baumrind, seperti yang dikutip oleh Santrock dalam buku Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup (2002), terdapat tiga jenis pola asuh untuk anak. Berikut penjelasan jenis pola asuh anak usia dini.

1. Otoriter

Pola asuh otoriter menggambarkan pendekatan yang menekankan aturan ketat dan tidak bisa ditawar. Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini cenderung kurang terbuka terhadap orang tua, merasa tidak aman, dan kurang berinisiatif.

2. Demokratis

Pola asuh demokratis menekankan keseimbangan antara pemberian kebebasan kepada anak untuk mandiri serta panduan dan pengawasan yang diperlukan. Hal ini menciptakan suasana yang membuat anak-anak merasa didengar dan diberi kesempatan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

3. Permisif

Jenis pola asuh anak usia dini yang ketiga adalah pola asuh permisif. Ini adalah pendekatan yang cenderung longgar tanpa penerapan disiplin yang konsisten. Anak-anak dalam pola asuh ini mungkin cenderung menjadi kurang bertanggung jawab dan kurang mampu memahami batasan-batasan yang ada.

Tips Pola Asuh Anak Usia Dini

Terdapat banyak tips pola asuh anak usia dini yang dapat diterapkan oleh orang tua. Apabila bisa memilih, dalam parenting anak 2 tahun, hal utama yang penting dilakukan adalah meluangkan waktu untuk anak dan menjadi teladan.

Kedua hal tersebut mungkin terdengar mudah. Namun, dalam pelaksanaannya, kemungkinan besar orang tua bakal menemukan tantangan tertentu. Tantangan yang dihadapi seharusnya tidak menjadi halangan bagi orang tua untuk menerapkan pola asuh yang baik untuk anak.

Selain kedua hal tersebut, masih terdapat sejumlah tips pola asuh anak usia dini yang lain. Dinukil dari situs Kids Health dan Pre-school Rock, berikut penjelasan mengenai tips pola asuh anak usia 2-3 tahun atau anak usia dini.

1. Meluangkan waktu untuk anak

Meskipun memiliki kesibukan sehari-hari, orang tua perlu meluangkan waktu berkualitas bersama anak-anaknya. Menjadwalkan waktu khusus bersama anak, misalnya setiap Minggu, dapat memperkuat hubungan orang tua-anak dan memberikan kesempatan membangun kenangan bersama.

2. Menjadi teladan yang baik

Orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya. Hal ini karena anak-anak sering meniru perilaku orang tua mereka. Menunjukkan sikap hormat, jujur, sabar, dan toleransi, akan membantu membentuk karakter anak.

3. Memperhatikan perilaku positif anak

Alih-alih terlalu sering mengkritik, penting bagi orang tua untuk memperhatikan dan memberi reward atau memuji perilaku positif anak. Hal ini akan mendorong anak untuk melakukan perilaku yang baik secara konsisten.

4. Menetapkan batasan dan konsisten dalam disiplin

Penting bagi orang tua untuk menetapkan aturan atau kesepakatan rumah tangga yang jelas dan konsisten. Disiplin yang konsisten membantu anak memahami batasan dan belajar mengontrol diri.

5. Fleksibel dan siap untuk menyesuaikan gaya pola asuh

Orang tua perlu menyadari bahwa pola asuh harus disesuaikan dengan perkembangan anak dan situasi keluarga. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupan anak akan membantu orang tua dalam mendukung perkembangan anak secara positif.

6. Dorong anak untuk mandiri

Tips berikutnya adalah mendorong anak untuk mandiri dan memberinya kesempatan mencoba hal-hal baru. Hal demikian dapat membantu anak membangun rasa percaya diri dan kemandirian. Beri pujian saat mereka melakukan sesuatu dengan baik dan biarkan belajar dari kesalahan.

7. Dorong anak untuk aktif

Aktivitas fisik penting bagi kesehatan dan perkembangan anak-anak. Orang tua perlu mendorong anak-anak untuk aktif dengan bermain di luar, bersepeda, atau berpartisipasi dalam olahraga.

8. Dukung nutrisi baik dan kebiasaan makan sehat

Meski tidak termasuk sebagai pola asuh, makanan yang dikonsumsi anak memiliki dampak besar pada kesehatan dan perkembangan mereka. Penting untuk mendukung atau menfasilitasi nutrisi baik untuk anak dan kebiasaan makan sehat sejak dini dengan memberikan makanan sehat, mendorong agar makan secara teratur, dan mengajarkan tentang kontrol porsi makan.

Baca juga artikel terkait POLA ASUH atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin