Menuju konten utama

Mengenal Pola Asuh Attachment Parenting dan Manfaatnya bagi Anak

Attachment Parenting adalah pola pengasuhan yang berfokus pada pembentukan keterikatan yang dikembangkan oleh orang tua kepada anak-anaknya.

Mengenal Pola Asuh Attachment Parenting dan Manfaatnya bagi Anak
Ilustrasi parenting. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Attachment Parenting adalah salah satu tipe parenting yang kerap diterapkan oleh orang tua modern.

Saat ini orang tua tidak hanya mengandalkan pengalaman mendidik anak dari pendahulunya, namun juga mengambil sumber dari banyak artikel dan bacaan di berbagai sumber.

Dilansir dari laman Healthline, parentingatau pola pengasuhan dapat didefinisikan dengan banyak cara, antara lain adalah melakukan proses membesarkan anak sejak dari masa kelahirannya hingga usia dewasa. Ada pula yang mengartikan parenting sebagai pemenuhan tanggung jawab dalam proses membesarkan seorang anak sejak lahir hingga dewasa.

Ketahui tujuh jenis atau tipe parenting

Merujuk laman Siap Nikah BKKBN, saat ini ada setidaknya tujuh jenis atau tujuh tipe parenting yang dikenal dan diterapkan, baik itu dengan kombinasi dua atau tiga tipe, atau hanya satu tipe saja. Tujuh jenis parenting itu adalah,

1. Authoritative Parenting atau pola asuh yang peraturan dan batasannya jelas serta konsisten.

2. Authoritarian Parenting atau pola asuh ketat dan pemberian hukuman serta disiplin.

3. Permissive Parenting atau pola asuh permisif dan serba boleh sesuai keinginan anak.

4. Attachment Parenting atau pola asuh yang mengutamakan keterikatan antara orang tua dan anak.

5. Helicopter Parenting atau pola asuh dengan kontrol penuh orang tua.

6. Free-Range Parenting atau pola asuh memberi kebebasan berekspresi namun tetap diawasi dengan peraturan sehingga anak harus bertanggung jawab dengan keputusannya.

7. Uninvolved/Neglectful Parenting atau kondisi orang tua sangat sibuk bekerja sehingga tidak punya waktu mendidik anak. Orang tua tidak sering terlibat pada pendidikan anak secara emosi dan fisik.

Attachment Parenting

Menurut laman Web MD, secara khusus mendefinisikan Attachment Parenting sebagai pola pengasuhan yang berfokus pada pembentukan keterikatan yang dikembangkan oleh orang tua kepada anak-anaknya.

Pola pengasuhan ini dianggap sebagai tipe ideal dalam membesarkan anak secara aman, berempati dan mandiri.

Salah satu pendukung tipe pengasuhan ini adalah seorang dokter anak kenamaan, William Sears, MD, yang menyebutkan bahwa tipe pola asuh ini memberi keterikatan dan saling percaya selama masa kanak-kanak, sebagai dasar membentuk karakter anak hingga dewasa nanti.

Dalam penerapannya, orang tua akan belajar mengidentifikasi serta menanggapi sinyal yang diberikan oleh bayi, lalu memenuhi kebutuhannya. Misalnya saat bayi menangis akibat rasa lapar dan orang tua tanggap memberi susu atau makanan, maka keduanya belajar.

Orang tua belajar apa saja hal yang dibutuhkan bayi sehingga mampu berempati, sementara bayi belajar merasa yakin bahwa kebutuhannya akan terpenuhi oleh orang tua sehingga merasa aman dan mandiri.

Adanya keterikatan dan saling percaya antara anak dan orang tuanya adalah dasar bagi terbentuknya hubungan anak serta orang tua hingga dewasa, sehingga menjadi tujuan dari Attachment Parenting.

Manfaat Attachment Parenting

Dasar dari teori Attachment Parenting adalah penelitian John Bowlby, seorang psikolog pada tahun 1950-an. Ia meneliti kekurangan ibu dalam perilaku hewan yang di teori tersebut mengungkap bahwa bayi akan secara naluriah mencari kedekatan dengan sosok yang membuatnya terikat. Sosok keterikatan itu harus dapat membuat bayi merasa aman dan kenyang demi kelangsungan hidupnya.

Bayi akan belajar untuk percaya ketika sosok keterikatannya mampu memenuhi kebutuhan bayi. Jika seorang bayi tidak mengalami keterikatan di awal hidupnya, ia akan tumbuh dalam rasa tidak aman, kurang empati, emosi dan mengalami gangguan keterikatan.

Sebaliknya jika bayi mendapat sosok keterikatannya, maka ia akan mudah empati dan memberi rasa aman serta percaya saat usia dewasa.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari