Menuju konten utama

Tips Memberi Reward atau Hadiah pada Anak Sesuai Usianya

Jenis hadiah untuk anak tidak melulu soal barang saja, tetapi juga bisa berupa pujian atau perlakuan istimewa.

Tips Memberi Reward atau Hadiah pada Anak Sesuai Usianya
Ilustrasi Anak dengan Orang Tua. foto/istockphoto

tirto.id - Mengenalkan kebiasaan baik pada anak usia dini ini memang tidak mudah. Sebab, mereka sudah mulai bisa memilih dan menolak. Kendati demikian, orang tua bisa menyiasatinya dengan memberikan hadiah atau reward.

Jenis hadiah ini tidak melulu soal barang saja, tetapi juga bisa berupa pujian atau perlakuan istimewa. Hal tersebut diyakini bisa merangsang anak melakukan perbuatan baik, sekaligus dapat meningkatkan motivasi anak untuk melakukan sesuatu atau berprestasi.

Dilansir dari Verywell Family, grafik hadiah bekerja dengan baik untuk anak-anak berusia 3-8 tahun. Hadiah memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak, seperti mendorong perilaku yang orang tua inginkan dan mencegah perilaku yang tidak inginkan.

Selain itu, memberi hadiah kepada anak juga bisa melatih keterampilan baru, seperti tetap berada di samping troli saat berbelanja atau memasukkan semua mainan ke dalam kotak saat diminta.

Rising Children melaporkan, sebelum menerapkan sistem grafik hadiah, orang tua perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama, pilihlah perilaku yang ingin Anda ubah atau dorong. Kedua, orang tua harus menyiapkan aturan yang berlaku untuk grafik hadiah.

Ketiga, siapkan hadiah dalam waktu jangka pendek. Keempat, tetap positif jika anak gagal menggunakan grafik hadiah. Kelima, orang tua harus mengukur perubahan selama sistem hadiah itu diterapkan.

Orang tua harus menyesuaikan grafik hadiah berdasarkan usia, kepribadian, dan minat anak. Berikut uraian grafik hadiah berdasarkan usia dilansir dari laman Parents:

1. Membuat Sistem Hadiah untuk Balita dan Anak-anak Prasekolah

Orang tua dapat membuat grafik hadiah untuk anaknya. Hal ini mudah dilakukan orang tua dengan meletakkan satu stiker di bagan setiap kali melakukan pencapaian tertentu, seperti ganti baju sendiri atau mandi sendiri, menggunakan toilet, berpakaian, mengatakan "terima kasih," tidak merengek.

Jika sudah terkumpul sepuluh stiker dapat ditukar dengan mainan kecil atau buku baru. Selain stiker, grafik hadiah dapat berupa berbagai bentuk: dime dalam toples, magnet di lemari es, aplikasi ramah anak, poin-poin penting atau apa pun yang akan memotivasi anak untuk berperilaku sesuai. Perlu diketahui sebagian besar anak kecil melakukan sesuatu terbaik dengan sedikit visual.

Beri anak banyak pujian ketika dia mencapai tujuan, dan beri dorongan untuk terus melakukan pekerjaan yang baik. Juga ingatkan dia tentang grafik hadiah dengan kata-kata sederhana.

Bicaralah kepada balita dan anak-anak prasekolah dengan istilah-istilah yang mudah dipahami. Misalnya dengan mengatakan ‘tolong’ saat meminta bantuannya atau berucap 'terima kasih.'

Jangan disuap. Jika orang tua putus asa dengan perilaku anak di depan umum, Anda tidak harus menggunakan sistem hadiah sebagai suap agar anak menurut. Hal ini dapat memicu tindakan dengan sengaja, untuk menunggu hadiah yang Anda berikan.

2. Membuat Sistem Hadiah untuk Anak-anak di Rumah

Di usia sekolah, sistem hadiah biasanya berurusan dengan poin, bukan stiker. Kumpulan poin tersebut dapat ditukar dengan hadiah. Misalnya, jika terkumpul 20 poin, anak dapat menukarkan poin tersebut untuk perjalanan ke taman bermain, waktu tidur lebih lambat, setengah jam permainan video tambahan, atau sejumlah kecil uang.

Berikut adalah beberapa tips untuk sukses dengan sistem penghargaan poin untuk anak-anak.

Lacak berbagai perilaku. Seiring bertambahnya usia anak-anak, orang tua dapat menerapkan lebih banyak item dalam daftar hadiah. Misalnya, anak mendapat poin karena merapikan tempat tidurnya, mengendalikan amarahnya, membantu mencuci pakaian, menuntun anjing, dan bersikap baik kepada saudara kandung.

Pertimbangkan untuk menghilangkan poin, menghapus poin karena perilaku buruk. Jika ini terjadi, jelaskan alasannya kepada anak.

Tambahkan elemen sensitivitas waktu ke sistem hadiah. Orang tua dapat menerapkan aturan bahwa anak harus merapikan tempat tidurnya sebelum pukul 10 pagi untuk menerima poin, atau ia harus menyelesaikan semua tugas sebelum makan malam.

Libatkan anak-anak untuk bertukar pikiran tentang hadiah yang dapat diakses dan akan memotivasi dia. Mungkin saja anak bosan mendapatkan buku baru, namun mungkin dia merindukan perjalanan sepeda keluarga ke toko es krim.

Orang tua tidak boleh menyimpang dari sistem grafik hadiah. Grafik hadiah dengan jelas menyatakan apa yang diharapkan dari anak Anda, tetapi grafik itu hanya berfungsi selama Anda terus melakukannya.

Baca juga artikel terkait TIPS PARENTING atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Alexander Haryanto