Menuju konten utama

Mengenal Pola Asuh Permisif, Ciri-Ciri, dan Dampaknya

Pola asuh permisif adalah pola asuh yang diterapkan oleh orang tua dengan memberi banyak kebebasan kepada anaknya.

Mengenal Pola Asuh Permisif, Ciri-Ciri, dan Dampaknya
Ilustrasi Ibu dan putri Asia berbaring di lantai. FOTO/iStockhoto

tirto.id - Setiap orang tua menerapkan pola asuh yang berbeda-beda kepada buah hatinya. Ada banyak metode pola asuh yang biasa diterapkan di setiap keluarga, termasuk salah satunya pola asuh permisif.

Sama seperti jenis pola asuh lainnya, pola asuh permisif dapat dikenali dengan ciri-ciri khusus dan dampak yang berbeda dengan pola asuh lainnya. Namun, sebelum mengenal lebih dalam mengenai pola asuh permisif ada baiknya memahami terlebih dahulu apa itu pola asuh.

Pola asuh atau parenting adalah interaksi anak dan orang tua dalam mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan, serta melindungi anak. Menurut Febriana Wahyuningtyas dalam studi ilmiahnya yang rilis pada 2015, pola asuh diterapkan agar anak bisa mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat

Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua akan memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak dari banyak aspek.

Mengenal Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah pola asuh atau parenting yang diterapkan oleh orang tua dengan memberi banyak kebebasan kepada anaknya.

Menurut Michigan State University, orang tua permisif menempatkan posisi anak-anak setara dengan mereka, bukan melihat mereka sebagai anak yang harus patuh pada orang tua.

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif juga sangat sulit mengatakan tidak pada anak-anak mereka. Hal ini karena orang tua permisif cenderung menghindari konfrontasi.

Orang tua permisif juga sangat penyayang dan hangat. Mereka akan memberikan sedikit pedoman dan sedikit aturan, serta seringkali lebih terlihat seperti teman daripada figur orang tua.

Alih-alih mengawasi setiap gerakan anak-anak mereka, orang tua yang permisif tidak akan memberikan batasan yang ketat. Mereka juga jarang membuat atau menegakkan aturan atau struktur apa pun.

Semboyan, kebanyakan orang tua yang menerapkan pola asuh permisif adalah "anak-anak akan tetap menjadi anak-anak."

Orang tua permisif hanya memberikan sedikit usaha atau bahkan tidak sama sekali dalam mengontrol atau mendisiplinkan anak-anaknya.

Ciri-ciri Pola Asuh Permisif

Beberapa karakter dari pola asuh permisif, seperti dilansir dari Very Well Mind, di antaranya adalah:

  • orang tua biasanya sangat penyayang kepada anak-anak mereka;
  • akan meminta pendapat kepada anak-anak mereka, jika akan membuat keputusan besar;
  • lebih menekankan kebebasan kepada anak-anak ketimbang tanggung jawab;
  • memiliki sedikit aturan serta tidak terlalu memiliki standar perilaku;
  • jika memiliki aturan, biasanya tidak konsisten pada aturan itu;
  • akan ‘menyuap’ anak-anak mereka, seperti memberi mainan, hadiah maupun makanan, sebagai sarana agar anak-anak mereka dapat berperilaku baik;
  • seringkali lebih seperti teman ketimbang seperti orang tua;
  • memberi sedikit jadwal atau struktur kepada anak-anak mereka;
  • jarang menerapkan jenis konsekuensi apapun.

Dampak Pola Asuh Permisif Bagi Anak

Tipe parenting permisif ini, tampaknya memang sangat memberi ruang dan kebebasan kepada anak-anaknya. Masih dikutip dari Very Well Health ada beberapa dampak positif dari pola asuh permisif, termasuk:

  • Anak-anak memperoleh kebebasan berpendapat yang dibutuhkan;
  • Relasi antara orang tua dan anak sangat dekat;
  • Menciptakan anak yang tubuh dengan percaya diri (PD) yang tinggi;
  • Anak berprestasi di area spesifik yang ia gemari;
  • Anak memiliki kemampuan sosial yang baik.

Namun, selain dampak positif ada juga dampak negatif yang bisa muncul pada anak yang tumbuh dari pola asuh permisif. Berikut dampak pola asuh permisif bagi anak:

  • Anak tidak terlalu berprestasi di banyak hal;
  • Anak sering membuat keputusan-keputusan yang buruk;
  • Anak lebih mudah terjerat dalam kenakalan atau narkoba;
  • Anak lebih agresif dan tidak terlalu bisa mengontrol emosinya;
  • Anak menjadi tidak bertanggung jawab;
  • Anak akan bertindak semaunya, terutama yang berhubungan dengan jam tidur, PR, waktu makan, ataupun saat menonton televisi;
  • Anak akan membuat keputusan sendiri, tanpa peduli masukan dari orang tua mereka;
  • Anak tidak independen;
  • Walaupun tipe parenting permisif ini banyak menciptakan anak yang PD dan memiliki kemampuan sosial yang baik, namun anak-anak ini cenderung sangat penuntut dan egois.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Yonada Nancy