Menuju konten utama

5 Teks Khutbah Idul Fitri Sedih tentang Orang Tua

Khutbah Idul Fitri berisi pesan tentang pentingnya berbakti kepada orang tua. Berikut contoh khutbah Idul Fitri sedih tentang orang tua yang menyentuh hati.

5 Teks Khutbah Idul Fitri Sedih tentang Orang Tua
Ilustrasi Khutbah Idul Fitri. foto/istockphoto

tirto.id - Khutbah Idul Fitri sedih tentang orang tua PDF banyak dicari menjelang hari raya Lebaran. Teks khutbah Idul Fitri sedih ini dapat dijadikan acuan untuk menyampaikan pesan dan nasihat tentang pentingnya berbakti kepada sosok orang tua yang telah banyak berjasa pada hidup kita.

Idul Fitri merupakan hari raya umat Islam yang menandai berakhirnya bulan Ramadan. Idul Fitri yang dirayakan pada tanggal 1 Syawal ini menjadi momen kemenangan bagi umat Islam setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Salah satu ibadah yang menjadi bagian utama dalam perayaan Idul Fitri adalah salat Id.

Salat Id merupakan salat dua rakaat yang dilakukan secara berjamaah pada pagi hari dan biasanya digelar di lapangan terbuka atau masjid. Setelah salat Id, seorang khatib akan menyampaikan khutbah Idul Fitri untuk menyampaikan beberapa pesan positif.

Dalam khutbahnya, sang khatib biasanya akan menekankan makna Idul Fitri sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan kembali kepada fitrah. Tak hanya itu, khatib juga seringkali mengingatkan para jemaah tentang pentingnya takwa, syukur, serta nilai-nilai keislaman lainnya.

Salah satu pesan yang bisa disampaikan saat khutbah Idul Fitri adalah tentang orang tua. Khutbah tentang orang tua biasanya akan menimbulkan rasa sedih dan menyentuh hati sehingga sesuai dengan suasana haru Idul Fitri.

Khutbah Idul Fitri Sedih tentang Orang Tua yang Menyentuh Hati

Ada beberapa contoh isi atau materi khutbah Idul Fitri sedih tentang orang tua NU yang bisa dijadikan inspirasi. Materi khutbah ini bisa membahas topik yang lebih spesifik lagi, misalnya tentang kekuatan doa, meminta maaf pada orang tua, atau amalan yang dilakukan untuk orang tua yang sudah meninggal dunia.

Berikut khutbah Idul Fitri singkat padat dan mengharukan tentang orang tua:

1. Khutbah Idul Fitri tentang Berbakti kepada Orang Tua

Ilustrasi Keluarga
Ilustrasi Keluarga. FOTO/iStockphoto

Jamaah Idul Fitri yang dirahmati Allah, pada hari yang penuh kemenangan ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk menyempurnakan ibadah Ramadan dan merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan.

Semoga amal ibadah kita selama bulan puasa diterima oleh Allah dan menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang bertakwa.

Hari ini adalah momentum bagi kita untuk kembali kepada fitrah, membersihkan hati, dan memperbaiki hubungan, terutama dengan kedua orang tua kita. Salah satu kewajiban terbesar seorang muslim setelah beribadah kepada Allah adalah berbakti kepada orang tua.

Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula)...” (QS. Al-Ahqaf: 15)

Jemaah yang dimuliakan Allah, berbakti kepada orang tua adalah salah satu tanda keimanan dan ketaatan kita kepada Allah. Seorang anak wajib menghormati, mencintai, dan merawat kedua orang tuanya, baik ketika mereka masih hidup maupun setelah mereka wafat.

Ada banyak cara bagi kita untuk berbakti kepada orang tua. Kita harus berbuat baik dan lembut kepada orang tua. Ucapkan kata-kata yang sopan, tidak kasar, menunjukkan rasa hormat, dan sebisa mungkin selalu menyenangkan untuk didengar.

Sebagai anak, kita juga wajib mematuhi orang tua selama tidak bertentangan dengan syariat agama. Bila sudah dewasa, kita bantu untuk memenuhi kebutuhan mereka tanpa diminta, misalnya membantu secara finansial.

Masih banyak cara lain untuk berbakti, mulai dari menjaga nama baik orang tua, membantu pekerjaan orang tua, selalu mendoakan mereka, hingga bersedekah atas nama orang tua.

Jemaah yang berbahagia, mari kita ingat-ingat kembali sabda Rasulullah SAW:

"Rida Allah SWT tergantung kepada keridaan orang tua, dan murka Allah SWT tergantung pada murka orang tua.” (HR. At-Tirmidzi).

Hadis ini mengingatkan bahwa jika kita ingin hidup penuh berkah dan mendapatkan rida Allah, maka kita harus berusaha sebaik mungkin untuk berbakti kepada orang tua. Berbakti kepada orang tua adalah kunci yang dapat membuka pintu berkah, bahkan pintu surga.

Perlu dipahami pula bahwa berbakti kepada orang tua bukan hanya ketika mereka masih sehat dan kuat, tetapi juga ketika mereka telah lanjut usia, sakit, atau dalam kondisi lemah.

Saat mereka membutuhkan perhatian dan kasih sayang, hendaknya kita tidak merasa terbebani. Justru inilah kesempatan terbaik untuk mendapatkan pahala besar dari Allah.

Banyak kisah para sahabat yang menunjukkan betapa mereka sangat memuliakan orang tua. Salah satunya adalah kisah Uwais Al-Qarni, seorang pemuda yang doanya selalu dikabulkan Allah karena baktinya kepada sang ibu.

Selain berbakti kepada orang tua saat mereka masih hidup, kita juga diperintahkan untuk tetap berbuat baik kepada mereka setelah wafat. Salah satu caranya adalah dengan mendoakan mereka, bersedekah atas nama mereka, dan menjaga silaturahmi dengan kerabat mereka.

Maka, jangan sampai kita melupakan jasa dan pengorbanan orang tua kita. Selalu panjatkan doa untuk mereka karena doa anak yang saleh akan terus menjadi amal berharga bagi mereka yang sudah tiada.

Jamaah yang berbahagia, pada hari yang suci ini, marilah kita introspeksi diri. Sudahkah kita berbakti kepada orang tua dengan sepenuh hati? Jika selama ini kita pernah menyakiti hati mereka, mari kita meminta maaf dan berusaha untuk menjadi anak yang lebih baik lagi.

Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk selalu berbakti kepada orang tua dan mengampuni dosa-dosa kita. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

2. Khutbah Idul Fitri Sedih tentang Orang Tua yang Sudah Meninggal

Ilustrasi Ziarah ke Makam Orang Tua
Ilustrasi Ziarah ke Makam Orang Tua. Foto/Istimewa

Ma'asyiral muslimin wal muslimat, jamaah salat Idul Fitri yang dirahmati Allah.

Hari ini kita merayakan Idul Fitri, hari kemenangan bagi umat islam yang telah menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Di hari yang suci dan penuh berkah ini, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nya yang masih memberikan kita kesempatan untuk merayakan Idul Fitri. Marilah kita berdoa semoga semua amal ibadah kita diterima dan Allah ampuni segala dosa kita yang telah lalu.

Di tengah kebahagiaan dan sukacita hari raya ini, kita juga jangan sampai lupa untuk saling bermaafan dan menjalin silaturahmi dengan keluarga, terutama dengan orang tua.

Bersyukurlah kita yang orang tuanya masih ada dan dalam keadaan sehat wal afiat. Bersyukurlah kita yang masih bisa melihat senyum dan wajah teduh orang tua kita. Itu adalah salah satu nikmat yang luar biasa dari Allah SWT.

Namun, di antara kita juga pasti ada yang sudah pernah merasakan pedihnya kehilangan karena orang tua telah lebih dulu berpulang menghadap Allah SWT.

Tidak ada lagi tangan mereka yang bisa kita cium, tidak ada lagi suara lembut mereka yang menasihati kita, dan tidak ada lagi doa mereka yang selalu terucap untuk kebaikan kita.

Jamaah yang dimuliakan Allah, berbakti kepada orang tua adalah kewajiban bagi kita sebagai anak. Meskipun orang tua kita telah tiada, bukan berarti kita tidak bisa lagi berbakti kepada mereka.

Rasulullah SAW mengajarkan bahwa bakti kepada orang tua tidak berhenti setelah mereka meninggal dunia. Justru, kita masih memiliki banyak cara untuk terus berbuat baik kepada mereka.

Ada sebuah hadis yang mengisahkan seorang Bani Salimah yang menemui Rasulullah SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?”

Rasulullah SAW pun menjawab:

“Iya mendoakan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin, dan memuliakan teman dekat keduanya.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).

Dari hadis ini kita bisa belajar bahwa seorang anak masih memiliki banyak kesempatan untuk berbakti kepada orang tua yang telah berpulang.

Jemaah yang berbahagia, di hari yang fitri ini, mari kita perbaiki diri, kita mohon ampun kepada Allah SWT dan lebih banyak beribadah. Mari jadikan diri kita sebagai seseorang yang saleh dan senantiasa mendekat pada-Nya.

Kita panjatkan doa-doa penuh kebaikan untuk orang tua kita yang sudah meninggal. Rasulullah SAW pernah berpesan bahwa ada tiga perkara yang tidak pernah putus ketika seseorang meninggal dunia, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.

Doa seorang anak untuk orang tuanya adalah bentuk bakti yang paling utama setelah mereka wafat. Doa yang tulus dari hati dapat menjadi cahaya di alam kubur mereka dan meringankan beban hisab mereka di akhirat.

Selain doa, kita juga bisa berbakti dengan bersedekah atas nama mereka. Bentuknya pun bisa apa saja, misalnya dengan memberi makan orang miskin, membangun masjid, atau membantu orang yang membutuhkan.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah menjaga silaturahmi dengan keluarga dan sahabat orang tua kita. Jangan sampai setelah orang tua kita wafat, kita memutus tali silaturahmi dengan saudara-saudara mereka atau orang-orang yang mereka cintai.

Justru dengan tetap menjalin hubungan baik dengan mereka, itu menunjukkan bahwa kita benar-benar menghormati dan mencintai orang tua kita.

Jamaah yang dirahmati Allah, pada hari yang penuh berkah ini, marilah kita ingat kembali jasa dan pengorbanan orang tua kita. Jika mereka masih hidup, maka berbaktilah dengan sebaik-baiknya. Namun jika mereka telah tiada, jangan pernah berhenti untuk mendoakan dan mengamalkan kebaikan atas nama mereka.

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa orang tua kita, melapangkan kubur mereka, dan menjadikan mereka penghuni surga. Semoga kita juga termasuk anak-anak yang selalu berbakti dan tidak melupakan mereka dalam setiap doa.

3. Teks Khutbah Idul Fitri Singkat: Refleksi Diri sebagai Anak

Ilustrasi Anak dan Orang Tua
Ilustrasi Anak dan Orang Tua. (iStockphoto)

Jamaah Idul Fitri yang berbahagia, setelah menjalani bulan Ramadan dengan berbagai ibadah dan pengorbanan, hari ini kita merayakan Idul Fitri sebagai momen kemenangan.

Hari ini juga menjadi saat yang tepat bagi kita untuk merenungkan hubungan kita dengan kedua orang tua serta melakukan refleksi diri sebagai seorang anak.

Orang tua adalah anugerah terbesar yang Allah berikan kepada kita. Mereka adalah sebab keberadaan kita di dunia dan telah mengorbankan segalanya untuk membesarkan, mendidik, dan mencintai kita tanpa syarat.

Berbakti kepada orang tua adalah perintah langsung dari Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS. Al Isra’: 23)

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memerintahkan kita untuk selalu berbuat baik kepada orang tua. Perintah untuk berbakti kepada ayah dan ibu bahkan disebutkan setelah perintah untuk menyembah-Nya. Hal ini menunjukkan betapa besar kedudukan orang tua dalam Islam.

Salah satu cara berbakti kepada orang tua adalah dengan bertutur kata yang baik, tidak boleh membentak, bahkan jangan sampai kita berucap “ah” kepada mereka.

Kita wajib menjaga lisan kita, terutama pada orang tua. Tak peduli semaju apa pun perkembangan zaman, atau seakrab apa pun kita dengan orang tua, jangan sampai mulut ini mengeluarkan kata-kata yang tidak berkenan di hati ayah dan ibu kita.

Jamaah yang dirahmati Allah, di hari Idul Fitri ini, mari kita merenung sejenak dan bertanya pada diri sendiri, sudahkah kita benar-benar berbakti kepada kedua orang tua kita?

Sudahkah kita menyenangkan hati mereka dengan sikap dan perbuatan kita? Ataukah selama ini kita sering menyakiti hati mereka dengan perkataan atau tindakan yang tidak menghormati mereka?

Seringkali kita sibuk dengan kehidupan dunia, pekerjaan, dan kesibukan lainnya, sehingga lupa bahwa orang tua semakin tua dan membutuhkan perhatian kita. Jangan sampai kesibukan kita menjadi alasan untuk mengabaikan mereka.

Jika kita seperti itu, maka kita termasuk orang-orang yang merugi sebagaimana hadis Nabi SAW:

“Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.” Ada yang bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, ”(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga.” (HR. Muslim).

Jamaah yang dirahmati Allah, jika orang tua kita masih hidup, marilah kita manfaatkan waktu yang ada untuk membahagiakan mereka, menyayangi mereka, dan berbakti dengan sepenuh hati.

Jangan menunggu sampai mereka tiada, karena saat itu datang, penyesalan tidak akan ada gunanya. Banyak orang yang baru menyadari betapa berharganya orang tua setelah mereka pergi untuk selama-lamanya.

Namun, jika orang tua kita sudah meninggal dunia, janganlah kita berhenti untuk berbakti kepada mereka. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa doa anak saleh, sedekah atas nama mereka, dan menjaga silaturahmi dengan keluarga serta sahabat mereka adalah bentuk bakti yang masih bisa dilakukan meskipun orang tua telah tiada.

Di hari yang penuh keberkahan ini, mari introspeksi diri dan merenungkan apakah kita sudah cukup berbakti kepada orang tua. Jadikan Idul Fitri ini sebagai titik awal untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan semoga Allah memudahkan kita untuk membahagiakan kedua orang tua.

4. Khutbah Idul Fitri Sedih tentang Orang Tua: Minta Maaflah Selagi Sempat

Ilustrasi Meminta Maaf
Ilustrasi Meminta Maaf. FOTO/IStock

Ma'asyiral muslimin wal muslimat jamaah salat Idul Fitri rahimakumullah,

Pada hari yang penuh kebahagiaan ini, kita berkumpul untuk merayakan kemenangan setelah menjalani ibadah Ramadan. Hari ini bukan sekadar perayaan, tapi juga momen bagi kita untuk membersihkan hati dan kembali suci.

Salah satu tradisi Idul Fitri yang sejalan dengan perintah agama Islam adalah saling bermaafan. Saling bermaafan dapat memperbaiki hubungan yang renggang sekaligus bisa semakin mempererat tali kekeluargaan.

Di antara sekian banyak orang yang kita kenal, tentu menjalin hubungan baik dengan orang tua adalah yang paling utama. Mereka adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita dan kita wajib menghormati serta berbakti kepada mereka.

Di hari yang suci ini, kita sering meminta maaf kepada sesama, baik kepada saudara, sahabat, maupun tetangga. Namun, pernahkah kita merenungkan, sudahkah kita meminta maaf dengan tulus kepada orang tua kita? Sudahkah kita menyadari bahwa mungkin tanpa kita sadari, kita telah banyak menyakiti hati mereka dengan perkataan atau sikap kita?

Perintah untuk berbuat baik kepada orang tua bukanlah pilihan, melainkan kewajiban, tapi terkadang kita lalai. Kita sibuk dengan pekerjaan, urusan dunia, dan kesenangan pribadi sehingga lupa bahwa orang tua semakin menua, semakin lemah, dan semakin membutuhkan perhatian kita.

Yang lebih parah lagi, kita lalai untuk meminta maaf, sedangkan diri ini tentu memiliki kesalahan kepada orang tua, baik disengaja maupun tidak. Betapa ruginya seseorang yang masih memiliki orang tua, tapi tidak memperlakukan mereka dengan baik dan tidak pernah meminta maaf.

Betapa menyedihkannya jika kita baru menyadari kesalahan kita setelah mereka tiada. Berapa banyak anak yang menyesal karena belum sempat meminta maaf atau membahagiakan orang tuanya sebelum mereka dipanggil oleh Allah?

Oleh karena itu, jangan menunda-nunda untuk meminta maaf kepada orang tua. Jika selama ini kita pernah membantah, menyakiti hati mereka, atau lalai dalam berbakti, segera datangilah mereka.

Cium tangan mereka, kita peluk mereka, kita tatap wajah mereka dengan penuh kasih sayang, dan ucapkan, "Ayah, Ibu, maafkan aku atas segala kesalahanku."

Kata maaf mungkin terdengar sepele, tapi justru kata maaf inilah yang dapat memperbaiki hubungan kita dengan orang tua. Maaf dapat membuat hubungan keluarga menjadi lebih erat. Tak hanya itu, ketika kita meminta maaf dan orang tua memaafkan, niscaya rida Allah akan turun kepada kita.

"Rida Allah SWT tergantung kepada keridaan orang tua, dan murka Allah SWT tergantung pada murka orang tua.” (HR. At-Tirmidzi).

Jamaah yang berbahagia, mari bersyukur jika orang tua kita masih hidup. Itu tandanya Allah masih memberikan kesempatan pada kita untuk meminta maaf dan berbakti kepada mereka.

Manfaatkan waktu yang ada untuk membahagiakan orang tua, jangan kecewakan mereka, jangan buat mereka bersedih. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari hanya karena belum sempat meminta maaf.

Namun, jika mereka telah meninggal dunia, janganlah berhenti untuk berbakti. Kita mungkin tidak sempat meminta maaf pada orang tua, tapi kita masih bisa menunjukkan bakti kepada mereka yang telah berpulang mendahului kita.

Salah satu caranya adalah dengan mendoakan mereka karena doa anak saleh dapat menjadi hadiah berharga bagi orang tua yang sudah tiada.

Jamaah yang dirahmati Allah, mulai dari sekarang, mari niatkan hati untuk segera meminta maaf kepada orang tua. Jangan biarkan kesombongan dan gengsi menghalangi kita untuk meminta maaf kepada mereka.

Semoga Allah melembutkan hati kita, menjadikan kita anak-anak yang berbakti, dan mengampuni dosa-dosa kita serta dosa kedua orang tua kita. Aamiin ya Rabbal Alamin.

5. Khutbah Idul Fitri Sedih tentang Orang Tua: Kekuatan Doa Ayah dan Ibu

Ilustrasi Doa Orang Tua
Ilustrasi Doa Orang Tua. tirto.id/Nadya

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk merayakan Idul Fitri. Semoga segala amal ibadah kita diterima dan dosa-dosa kita diampuni oleh-Nya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.

Hari ini adalah hari yang penuh keberkahan yang patut dirayakan dengan penuh sukacita. Idul Fitri adalah hari kemenangan yang menandai keberhasilan kita dalam melawan hawa nafsu dan keberhasilan dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Di tengah kebahagiaan Idul Fitri, marilah kita merenungkan satu hal yang seringkali kita lupakan, yaitu kekuatan doa orang tua dalam kehidupan kita. Orang tua ada sosok yang tidak hanya membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, tapi juga mendoakan kita tanpa henti.

Dalam Islam, orang tua pun memiliki kedudukan yang sangat penting sehingga kita sebagai seorang anak wajib berbakti kepada mereka. Ada banyak perintah berbakti pada orang tua yang tercantum dalam Al-Quran, salah satunya di surah Al Luqman ayat 14:

“Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapaknya…” (QS. Al Luqman: 14).

Jemaah yang dirahmati Allah, salah satu bentuk kasih sayang orang tua kepada anaknya adalah doa yang selalu dipanjatkan kepada Allah SWT. Sebagai anak, kita mungkin pernah menganggap sepele sebuah doa, tapi ingatlah bahwa doa orang tua bisa menjadi kunci kebahagiaan kita di dunia dan akhirat.

Doa orang tua memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah. Rasulullah SAW bersabda:

"Ada tiga macam doa yang mustajab dan tidak ada keraguan di dalamnya, yaitu doa orang tua, doa seorang musafir, dan doa orang yg terzalimi” (HR. Bukhari).

Hadis ini menunjukkan bahwa doa orang tua sangatlah dahsyat. Itulah kenapa orang tua dianjurkan untuk mendoakan yang baik-baik untuk anaknya, sedangkan sang anak jangan menganggap sepele doa orang tua.

Jika orang tua masih hidup, berbuat baiklah kepada mereka, berbaktilah dengan penuh keikhlasan sehingga orang tua pun akan senang memanjatkan doa-doa terbaiknya bagi kita.

Jangan sampai kita menyakiti perasaan orang tua, membuat mereka sedih atau marah. Kemarahan orang tua justru akan menjadi penghalang bagi kita untuk meraih rida Allah SWT.

Jamaah yang dimuliakan Allah, di hari yang suci ini, marilah kita bertanya pada diri kita sendiri. Sudahkah kita cukup berbakti kepada orang tua? Sudah pantaskah diri kita untuk meminta doa dari mereka?

Di momen Idul Fitri ini, marilah kita memohon ampun kepada Allah dan meminta maaf kepada kedua orang tua kita. Mari kita jadikan doa mereka sebagai bekal untuk meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.

Semoga Allah menjadikan kita sebagai anak-anak yang berbakti, dan semoga Allah mengabulkan doa-doa baik yang diucapkan oleh orang tua kita. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Itulah beberapa contoh materi khutbah Idul Fitri sedih tentang orang tua. Khutbah ini bisa menjadi pengingat betapa besar jasa dan pengorbanan orang tua kita. Semoga khutbah ini pun bisa menjadi motivasi bagi semua orang untuk lebih berbakti kepada kedua orang tua.

Baca juga artikel terkait LEBARAN 2025 atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Edusains
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani