tirto.id - Perilaku birrul walidain dalam Islam sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Bahkan, orang yang tidak mempraktikkannya dihukumi dosa.
Hal ini karena birrul walidain hukumnya wajib. Terlebih, ada banyak keutamaan birrul walidain bagi muslim yang menjadikannya sebagai perilaku sehari-hari.
Lantas, apa itu birrul walidain? Apa saja contoh birrul walidain?
Untuk memahami secara lebih jelas, pembaca bisa menyimak pemaparan tentang birrul walidain di bawah ini.
Pengertian Birrul Walidain
Dalam bahasa Arab, birrul walidain terdiri atas dua kata, yakni birrul 'berbuat baik secara ikhlas' dan walidain 'orang tua'. Jadi, birrul walidain artinya berbuat baik secara ikhlas kepada orang tua.
Pengertian birrul walidain bisa ditafsirkan sebagai perbuatan baik dari anak kepada kedua orang tuanya sehingga mendapatkan kebahagiaan. Perbuatan baik itu mesti dilakukan secara lapang dada dan ikhlas, diwujudkan dalam bentuk perkataan, perbuatan, maupun niat.
Birrul walidain hukumnya wajib, meskipun kebaikan tersebut mustahil setara dengan segala yang dilakukan orang tua kepada anaknya. Hadits berbakti kepada orang tua terkait hukum birrul walidain termuat dalam sabda Rasulullah saw. yang diriwayatkan Abu Hurairah.
“Seorang anak tidak akan mampu membalas orang tua kecuali ia menemukan orang tuanya jadi budak lalu ia membelinya kemudian memerdekakan.” (HR Muslim: 25)
Dalil Birrul Walidain dalam Al-Qur'an dan Hadis
Sebagaimana dijelaskan di atas, birrul walidain hukumnya wajib bagi setiap muslim. Hukum ini berlaku meskipun orang tuanya berbeda keyakinan, alias non-muslim. Ayat dan hadits berbakti kepada orang tua atau birrul walidain di antaranya:
1. Surat An-Nisa ayat 36
Dalil birrul walidain dalam Al-Qur'an salah satunya terdapat di Surat An-Nisa ayat 36. Berikut terjemahannya:"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri." (QS An Nisa: 36)
2. Surat Al Isra' ayat 23
Dalil birrul walidain dalam Al-Qur'an juga termuat di Surat Al-Isra' ayat 23. Berikut redaksi terjemahannya:"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." (QS Al Isra': 23)
3. Surat Luqman ayat 15
Dalil birrul walidain juga termuat dalam Surat Luqman ayat 15. Berikut redaksi terjemahannya:“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) terhadap kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah, bahkan menyusukan pula selama kurang lebih 2 tahun. Maka dari itu bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku sajalah tempat kamu kembali.” (QS Luqman: 15)
4. Hadis Riwayat Tirmidzi
Hadits tentang birrul walidain salah satunya termaktub dalam sabda Rasulullah saw. yang diriwayatkan Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Hakim. Berikut arti hadis tersebut:“Rida Allah Swt. ada pada rida kedua orang tua dan kemurkaan Allah Swt. ada pada kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim)
5. Hadits birrul walidain dalam riwayat Muslim
Hadits birrul walidain termuat juga dalam sabda Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan oleh Muslim. Berikut isinya:“Apabila manusia meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali karena tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Keutamaan Birrul Walidain
Birrul walidain termasuk perilaku positif dalam Islam yang mengandung banyak keutamaan. Berikut penjelasan beberapa keutamaan birrul walidain.
1. Amalan yang paling dicintai Allah
Keutamaan birrul walidain yang pertama adalah dicintai oleh Allah Swt. Hal ini lantaran perilaku berbakti pada orang tua tergolong sebagai amalan yang sangat dicintai Allah. Keutamaannya setara dengan salat tepat pada waktunya hingga melakukan jihad di jalan Allah.2. Memperpanjang umur dan memudahkan turunnya rezeki bagi anak
Anak yang berbakti pada orang tua akan memiliki hidup yang penuh keberkahan. Berkah tersebut bisa berupa panjang umur dan rezeki yang dimudahkan. Hal ini sesuai dengan penjelasan hadits birrul walidain mengenai silaturahmi, yang bunyinya:“Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka hendaknya ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung silaturahim [kekerabatan].” (HR. Ahmad).
3. Jalan menuju surga
Keutamaan birrul walidain juga mencakup pahala dari Allah. Berbakti kepada orang tua merupakan salah satu jalan seorang muslim menuju surga. Orang tua menjadi pintu pertengahannya. Nabi Muhammad bersabda:“Orang tua merupakan pintu surga paling pertengahan, jika engkau mampu maka tetapilah atau jagalah pintu tersebut.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban, dishahihkan Syaikh Al-Albani dan syaikh Al-Arnauth).
4. Doa lebih mustajab
Allah akan mengabulkan doa seorang muslim yang ditujukan kepada kedua orang tuanya. Peluang diijabahnya doa tersebut lebih besar, sesuai hadits tentang birrul walidain berikut:"Ada tiga doa yang mustajab, tidak ada keraguan akan hal itu; doa orang yang terzalimi, doa seorang musafir, dan doa orang tua untuk [kebaikan] anaknya.” (HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh Syaikh Al-Arnauth).
5. Taubat diterima Allah
Dengan membiasakan perilaku birrul walidain, Allah akan menerima taubat seseorang, sekali pun yang dilakukannya ialah dosa besar. Hal ini sesuai hadits berbakti kepada orang tua yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar berikut.“Seorang pria datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berkata, 'Wahai Rasulullah, saya telah melakukan dosa besar, apakah masih ada taubat untukku?' Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya, 'Apakah kamu masih memiliki kedua orang tua?' 'Tidak'. 'Apakah kamu memiliki khalah [saudari ibu]?' 'Iya.' Kalau begitu berbuat baiklah kepadanya.'” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
Contoh Birrul Walidain
Cara berbakti kepada orang tua yang bisa dilakukan seorang muslim sangat banyak. Berikut beberapa contoh birrul walidain yang bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Senantiasa sopan dan lembut ketika berbicara dengan orang tua.
- Selalu menurut kepada perintah orang tua jika itu termasuk hal baik.
- Tidak membentak ketika berselisih pendapat dengan orang tua.
- Menelpon orang tua secara rutin jika sedang berjauhan.
- Menjaga komunikasi yang baik dengan orang tua.
- Memberikan apa yang kita punya selagi orang tua masih ada.
- Mendoakan orang tua setiap hari.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Fadli Nasrudin & Fadli Nasrudin