Menuju konten utama

Sinopsis Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori

Laut Bercerita merupakan novel fiksi-historikal yang kisahnya diangkat dari tragedi penculikan aktivis di tahun 1998.

Sinopsis Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori
Laut Bercerita. foto/kemdikbud

tirto.id - Novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori diterbitkan pertama kali oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) pada Oktober 2017. Laut Bercerita merupakan novel fiksi-historikal yang kisahnya diangkat dari tragedi penculikan aktivis di tahun 1998.

Berdasarkan sinopsis yang terlampir di novel, Laut Bercerita mengisahkan tragedi tersebut dari berbagai sudut pandang, mulai dari keluarga dan sahabat yang kehilangan hingga sekelompok orang yang gemar menyiksa dan lancar berkhianat.

Sejak diterbitkan beberapa tahun lalu, novel Laut Bercerita menyita perhatian publik, khususnya para penggemar Leila S. Chudori. Bahkan sang penulis, Leila S. Chudori mendapatkan penghargaan The S.E.A Write Award 2020.

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), The S.E.A Write Award adalah penghargaan yang diberikan kepada sastrawan berprestasi di tingkat Asia Tenggara.

Sinopsis Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori

Novel Laut Bercerita dikisahkan dalam beberapa babak. Babak pertama novel berlatar di tahun 1998 mengisahkan tentang seorang mahasiswa bernama Biru Laut yang diculik oleh sekelompok orang tidak dikenal.

Bersama dengan tiga temannya yang lain, ia dibawa ke sebuah tempat tidak dikenal dan disekap selama berbulan-bulan.

Selama disekap keempat sekawan itu diinterogasi, dipukul, ditendang, digantung, dan disetrum agar bersedia membuka suara. Orang-orang itu ingin tahu, siapa dalang di balik gerakan aktivis dan mahasiswa kala itu.

Masih di tahun yang sama, keluarga Wibisono tengah menjalani aktivitas di hari Minggu seperti biasanya.

Setelah acara masak bersama, sang ayah menyusun piring di atas meja untuk empat orang, untuk dirinya, untuk sang ibu, untuk si bungsu, dan juga untuk Biru Laut. Namun, meski lama menunggu Biru Laut tidak kunjung muncul.

Dua tahun selang hilangnya Biru Laut secara misterius, sang adik Asmara Jati dan Tim Komisi Orang Hilang yang dipimpin oleh Aswin Pradana mencoba mencari jejak mereka yang hilang. Mereka juga mempelajari testimoni dari mereka yang kembali.

Tidak hanya Asmara Jati, kekasih Laut, Anjani dan juga orang tua serta istri aktivis yang hilang turut menuntut kejelasan nasib anggota keluarga mereka. Sementara itu, dari dasar laut yang sunyi, Biru Laut bercerita kepada dunia tentang apa yang terjadi pada dirinya dan kawan-kawannya.

Profil Leila S. Chudori

Leila Salikha Chudori atau yang lebih dikenal dengan Leila S. Chudori merupakan sosok yang tidak asing lagi dalam dunia sastra dalam negeri. Penulis kelahiran Jakarta 12 Desember 1962 merupakan anak dari Mohammad Chudori seorang wartawan Kantor Berita Antara dan The Jakarta Post.

Menyusul jejak sang ayah, Leila berkarir sebagai wartawan majalah Tempo (1989) tidak lama setelah lulus dari studinya di Lester B. Pearson College of the Pacific dan Universitas Trent, Kanada.

Aktif di dunia sastra, cerpen-cerpen karya Leila sering dimuat di majalah-majalah remaja, seperti Kawanku, Hai, dan Gadis. Setelah kuliah, barulah ia menulis cerpen-cerpen yang lebih serius untuk dimuat di surat kabar Kompas Minggu, Sinar Harapan, hingga majalah Zaman dan Matra.

Kumpulan cerpen yang ia buat diterbitkan dalam satu buku berjudul Malam Terakhir pada 1989 oleh penerbit Pustaka Grafiti. Buku tersebut diterbitkan kembali oleh Gramedia dua puluh tahun setelahnya, tepatnya pada 2009.

Sebelum Laut Bercerita, ada banyak novel Leila yang lebih dulu dikenal publik, seperti 9 dari Nadira (2009), Pulang (2012), Gelap-terang Hidup Kartini (2013), The Longest Kiss: Short Stories (2013), dan At Home: A Novel (2015).

Baca juga artikel terkait SINOPSIS NOVEL atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yonada Nancy