tirto.id - Asma Nadia merupakan nama pena dari Asmarani Rosalba, penulis wanita tanah air yang juga salah satu pendiri Forum Lingkar Pena (FLP), sebuah organisasi kepenulisan yang merekrut, mengkader dan mewadahi para penulis dari berbagai daerah di Indonesia.
Telah melahirkan puluhan novel dan cerpen, ia lalu mendirikan Asma Nadia Publishing House dan kini duduk sebagai manajer di penerbitan tersebut.
Asma sempat menempuh pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor (IPB) Fakultas Teknologi Pertanian, setelah tamat dari SMA N1 Budi Utomo, Jakarta. Namun karena mengalami masalah kesehatan, ia lalu berhenti dan menekuni bidang kepenulisan.
Karier menulis Asma Nadia melejit usai memenangkan juara pertama Lomba Menulis Cerita Pendek Islami tingkat nasional majalah Aninda pada tahun 1994 dan 1995.
Kakak kandung Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa telah lebih dulu menekuni dunia menulis, dan hal itu jadi salah satu motivasi Asma untuk mengikuti jejaknya.
Beberapa karya Asma Nadia yang telah difilmkan adalah Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela, serta Assalamualaikum Beijing.
Tidak saja di dalam negeri Asma Nadia juga banyak berkiprah di luar negeri, salah satunya menjadi penulis tamu wakil dari Indonesia dalam IOWA International Writing Program.
Bidadari Berbisik adalah salah satu novel karya Asma Nadia yang memenangkan penghargaan Novel Terbaik tahun 1995 dalam ajang 10 tahun Mastera (Majelis Sastra Asia Tenggara).
Diterbitkan pertama kali oleh Mizan dengan judul Derai Sunyi, novel ini lalu diterbitkan ulang tahun 2020 oleh Penerbit Republika dengan judul Bidadari Berbisik.
Asma mengaku terinspirasi dari kisah nyata kematian seorang pembantu rumah tangga yang dibunuh oleh majikannya di sebuah kota di Indonesia 20 tahun lalu.
Sinopsis Novel Bidadari Berbisik
Bidadari Ayuning (Ning), berangkat dari Tegal ke Jakarta untuk mencari adik kembarnya, Bidadari Ayuni (Ayuni).
Adiknya itu hilang ketika bekerja di rumah Nyonya Lili sebagai ART, demi menunaikan keinginan ibu mereka yang hendak menunaikan ibadah di Tanah Suci.
Ibunya mendapat firasat bahwa Ayuni telah meninggalkan mereka untuk selama-lamanya, karena tidak ada satu pun kabar yang tiba setelah Ayuni sampai di rumah Nyonya Lili. Firasat kuat ibu kandung memang hampir selalu benar.
Ning pun sampai di rumah Nyonya Lili, lalu menanyakan keadaan adiknya. Namun jawaban yang ia terima dari tuan rumah tidak pernah mengungkap keberadaan Ayuni. Ning makin bingung.
Suatu ketika Ning berjumpa dengan Komisaris Polisi Iman Arif, yang akhirnya turut membantu mencari keberadaan Ayuni.
Satu per satu fakta lalu terbuka dan menyingkap kebohongan Nyonya Lili serta empat pembantu lainnya di rumah mewah tersebut.
Ayuni mendapat perlakuan kejam ketika ia bekerja di rumah mewah tersebut. Hal yang membuat siapa saja akan miris dan ngeri, ketika siksaan dan makian sebelum kematian Ayuni terjadi.
Seperti apa selengkapnya isi novel Bidadari Berbisik ini, dapat Anda simak dengan membaca buku tersebut.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yandri Daniel Damaledo