tirto.id - Mesin-mesin, upah, dan gaji merupakan komponen pendapatan nasional. Dalam penghitungan pendapatan nasional, di dalamnya ada konsep Pendapatan Domestik Bruto (PDB), Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).
Kemudian, ada pula pembahasan tentang Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional (PN) untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negara, sekaligus kebijakan pemerintah di bidang ekonomi.
Selain itu, materi Ekonomi tentang indeks harga dalam penghitungan pendapatan nasional juga dilakukan guna mengetahui kenaikan harga (inflasi) serta upaya untuk mengatasinya.
Berikut ini adalah rangkuman materi tentang pendapatan nasional serta inflasi:
Rangkuman Materi Pendapatan Nasional
Mengutip modul Ekonomi SMA Kelas X (2009), berikut ini adalah rangkuman materi tentang pendapatan nasional:
1. Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh masyarakat atau pemilik faktor produksi suatu negara selama kurun waktu tertentu (1 tahun).
2. Besarnya pendapatan nasional dapat ditentukan melalui tiga pendekatan, yaitu:
a.Pendekatan produksi,
b. Pendekatan pendapatan, dan
c. Pendekatan pengeluaran.
3. Tujuan dan manfaat mempelajari pendapatan nasional antara lain:
a. Untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negara
b. Untuk mengetahui perkembangan perekonomian suatu negara
c. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran negara
d. Untuk membandingkan perekonomian antarnegara di dunia
e. Untuk pengambilan kebijakan ekonomi
4. Komponen pendapatan nasional terdiri atas:
a. Sisi produksi
b. Sisi pengeluaran
c. Sisi pendapatan
5. Ukuran penghitungan pendapatan nasional, yaitu: GDP atau PDB, GNP atau PNB, NNP atau PNN, PI dan DI.
6. Faktor-faktor yang memengaruhi komponen pendapatan nasional, yakni:
a. Pihak pembeli atau konsumen, yang dirumuskan: Y = C + S
b. Pihak penjual atau produsen, yang dirumuskan: Y = C + I
7. Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk, seandainya pendapatan nasional dibagi rata kepada setiap warga negara.
Rangkuman Materi Inflasi
Mengutip modulEkonomi SMA Kelas XI (2020), berikut ini adalah rangkuman materi tentang ekonomi:
1. Inflasi adalah suatu keadaan di mana tingkat harga secara umum (price level) cenderung naik.
2. Penggolongan inflasi dapat ditinjau dari beberapa segi, diantaranya sebagai berikut.
a. Dilihat dari laju kecepatannya, inflasi dibagi menjadi 3:
1) inflasi lunak (wild inflation)
2) inflasi cepat (galloping inflation)
3) inflasi meroket (skyrocketing inflation)
b. Dilihat dari parah tidaknya, inflasi dibagi menjadi:
1) inflasi ringan, yaitu inflasi di bawah 10% per tahun
2) inflasi sedang, yaitu inflasi antara 10% – 30% per tahun
3) inflasi berat, yaitu inflasi antara 30% –100% per tahun
4) inflasi sangat berat atau hiperinflasi, yaitu inflasi di atas 100% per tahun
c. Dilihat dari sumbernya, inflasi dibagi menjadi:
1) inflasi dari dalam negeri (domestic inflation)
2) inflasi dari luar negeri (imported inflation)
3. Sebab-Sebab Timbulnya Inflasi
a. Kenaikan permintaan melebihi penawaran (Demand pull inflation)
b. Kenaikan biaya produksi (Cost push inflation)
c. Meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat (Money in circulation),
d. Berkurangnya jumlah barang di pasaran
4. Secara garis besar dampak inflasi terhadap perekonomian antara lain sebagai berikut:
a. Terhambatnya pertumbuhan ekonomi negara
b. Masyarakat yang berpenghasilan rendah tidak dapat menjangkau harga barang karena harga barang mengalami kenaikan.
c. Jika terdapat kebijakan untuk mengurangi inflasi
d. Masyarakat akan cenderung untuk menyimpan barang daripada menyimpan uang.
e. Nilai mata uang turun, karena adanya kenaikan harga barang.
5. Inflasi juga memengaruhi masyarakat, baik yang berpenghasilan tetap atau tidak tetap. Adapun dampak inflasi terhadap penghasilan masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Memperlebar kesenjangan distribusi pendapatan di antara anggota masyarakat.
b. Inflasi merugikan masyarakat yang berpendapatan tetap
c. Menghambat perkembangan dunia usaha.
6. Sedangkan Pihak yang diuntungkan dan dirugikan dengan inflasi dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Pihak yang untung
- Eksportir atau Penjual
- Debitur atau pihak yang memiliki utang
- Spekulan atau berani berspekulasi
- Berpenghasilan tinggi atau besar
- Importir atau pembeli
- Kreditur atau pihak yang memiliki piutang
- Berpenghasilan tetap
- Berpenghasilan rendah atau miskin
7. Cara-cara Mengatasi Inflasi
a. Kebijakan Moneter
1) Politik Diskonto (discount policy)
2) Politik Pasar Terbuka (open market policy)
3) Politik Cadangan Kas (cash ratio policy)
4) Kebijakan kredit selektif
5) Kebijakan dorongan moral (moral suasion).
b. Kebijakan Fiskal
1) Sistem perpajakan.
2) Politik anggaran.
3) Pinjaman pemerintah
c. Kebijakan non moneter dan non fiskal
1) Peningkatan produksi dan peningkatan jumlah barang di pasaran.
2) Kebijakan upah dengan menaikkan upah riil yang sudah memperhitungkan inflasi.
3) Pengendalian dan pengawasan harga, misalnya pemerintah menetapkan kebijakan harga maksimum.
Editor: Addi M Idhom