Menuju konten utama

Apa Itu PDB atau GDP dan Kaitannya dengan Rasio Utang Indonesia?

Apa itu PDB atau GDP dan bagaimana kaitannya dengan rasio utang Indonesia? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.

Apa Itu PDB atau GDP dan Kaitannya dengan Rasio Utang Indonesia?
Ilustrasi ekonomi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Dalam Debat Capres Ketiga 2024 yang berlangsung Minggu (7/1/2024), para calon presiden menyinggung soal Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP).

PDB yang dibahas oleh calon presiden (capres) nomor urut 3, yaitu Ganjar Pranowo tersebut berkaitan erat dengan perbincangan tentang rasio utang Indonesia.

Rasio utang sendiri sering diukur sebagai persentase dari PDB, yang merupakan ukuran ekonomi suatu negara.

PDB/GDP menjadi sebuah indikator yang digunakan untuk menilai sejauh mana suatu negara dapat mengelola beban utangnya berdasarkan kapasitas ekonominya.

Apa Maksud dari PDB atau GDP?

Dilansir dari laman Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) adalah indikator utama yang digunakan oleh suatu negara untuk mengukur aktivitas perekonomiannya.

Konsep tersebut, seperti yang dijelaskan oleh Sadono Sukirno dalam bukunya "Makro Ekonomi Teori Pengantar," mengacu pada nilai barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara oleh faktor-faktor produksi, baik milik warga negara maupun negara asing.

PDB dapat dihitung berdasarkan harga berlaku (PDB nominal), yang mencerminkan nilai tambah barang dan jasa dengan menggunakan harga saat ini, serta berdasarkan harga konstan (PDB riil), yang mengukur nilai tambah dengan menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai dasar.

PDB nominal digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi suatu negara, sementara PDB riil digunakan untuk mengevaluasi kemampuan sumber daya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun atau mengukur laju pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Apa Itu Rasio Utang terhadap PDB?

Rasio utang terhadap PDB adalah suatu indikator keuangan yang mengukur seberapa besar utang suatu negara dalam kaitannya dengan ukuran ekonominya.

Dalam konteks PDB, rasio ini menggambarkan proporsi utang Pemerintah terhadap total nilai produksi barang dan jasa dalam suatu negara.

Rasio ini dihitung dengan membagi total utang Pemerintah dengan nilai PDB, kemudian hasilnya dikalikan 100 untuk mendapatkan persentase.

Kemudian menurut situs Pluang, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yang diukur dalam bentuk persentase, sering menjadi indikator kritis bagi pakar ekonomi untuk mengevaluasi kemampuan pemerintah dalam melunasi utangnya.

Dengan PDB sebagai representasi tingkat "pemasukan" suatu negara, rasio ini memberikan pandangan praktis tentang sejauh mana suatu negara telah menggunakan utang dibandingkan dengan pendapatannya.

Analisis rasio utang terhadap PDB digunakan sebagai tolak ukur kemampuan fiskal suatu negara, di mana rasio yang tinggi dapat menimbulkan kekhawatiran terkait kesehatan keuangan negara.

Data historis juga telah menunjukkan bahwa negara-negara dengan rasio utang terhadap PDB yang tinggi cenderung mengalami kesulitan dalam melunasi utang-utang eksternalnya.

Hal tersebut memperkuat peran rasio utang sebagai indikator penting dalam penilaian keberlanjutan keuangan suatu negara.

Apa Kaitan Rasio Utang dan GDP Indonesia?

Hubungan antara rasio utang dan PDB/GDP Indonesia penting untuk disoroti karena memberikan gambaran tentang seberapa besar beban utang terhadap kemampuan ekonomi negara untuk membayar utang tersebut.

Jika rasio utang rendah, hal tersebut bisa mengindikasikan bahwa pemerintah memiliki kemampuan untuk membayar utangnya tanpa menyusahkan perekonomian.

Sebaliknya, rasio utang yang tinggi dapat menimbulkan kekhawatiran terkait keberlanjutan utang.

Dilansir dari Antara, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menetapkan batas maksimal rasio utang terhadap PDB sebesar 60 persen.

Dari undang-undang tersebut kemudian diketahui bahwa rasio utang pemerintah per April 2023 adalah 38,15 persen, yang artinya masih berada di bawah batas aman yang telah ditetapkan.

Namun demikian, meskipun jumlah utang pemerintah mungkin meningkat, penting untuk melihatnya dalam konteks pertumbuhan ekonomi.

Jika pertumbuhan ekonomi lebih cepat daripada pertumbuhan utang, rasio utang terhadap PDB dapat menurun dan hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah dapat mengelola utang dengan baik.

Rasio utang dan PDB hanyalah satu dari banyak indikator yang digunakan untuk menilai kesehatan ekonomi suatu negara.

Meskipun rasio utang Indonesia pada saat ini disebut berada di bawah batas yang ditentukan, perubahan dalam kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah untuk memastikan keberlanjutan keuangan negara juga menjadi hal yang penting untuk mengendalikan tingkat perekonomian.

Baca juga artikel terkait PDB atau tulisan lainnya dari Fajri Ramdhan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Fajri Ramdhan
Penulis: Fajri Ramdhan
Editor: Dipna Videlia Putsanra