Menuju konten utama

Tentang Hotel Aruss Semarang dan Kasus Penyitaan Terkait Judol

Mengenal Hotel Aruss Semarang yang disita Bareskrim Polri karena diduga terkait kasus judi online.

Tentang Hotel Aruss Semarang dan Kasus Penyitaan Terkait Judol
Hotel Aruss Semarang. FOTO/hotelaruss.com

tirto.id - Hotel Aruss Semarang kini menjadi sorotan publik setelah disita oleh Bareskrim Polri lantaran diduga terkait dengan kasus judi online (judol). Meski kini berada dalam status penyitaan, operasional hotel tetap berjalan seperti biasa.

Hotel Aruss Semarang yang beralamat di Jalan Dr. Wahidin Nomor 116 Kota Semarang, Jawa Tengah itu dikelola oleh PT Arta Jaya Putra dan diduga dibangun dari hasil judi online.

Hal ini dikemukakan oleh Brigjen Pol. Helfi Assegaf, Dirtipideksus Bareskrim Polri pada hari Senin, 7 Januari 2025 lalu di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta. Kasus ini diduga berhubungan dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang berkaitan dengan judi online.

Dari hasil penyelidikan transaksi aliran rekening pemain dan bandar judi online, terungkap bahwa PT Arta Jaya Putra menerima dana dari seseorang dengan inisial FH, yang disetorkan dari lima rekening berbeda.

Brigjen Helfi juga mengungkapkan, seseorang dengan inisial GP dan AS disebut sebagai pihak yang melakukan penarikan dan penyetoran tunai untuk pembangunan hotel. Total dana yang telah disalurkan mencapai Rp40,560 miliar.

"Rekening tersebut dibuka oleh bandar yang terkait dengan judi online, antara lain Dafabet, Agen138, dan judi bola," kata Helfi dikutip Antara.

Adapun modus operandi yang dilakukan dalam kasus ini adalah dengan cara mengumpulkan seluruh hasil judi online ke dalam sejumlah rekening-rekening nominee.

Uang yang terkumpul pada rekening nominee akan diproses dengan tarik tunai maupun transfer ke rekening nominee lainnya sebagai upaya layering atau pengelabuan untuk menyembunyikan asal usul uang tersebut.

Uang-uang yang sudah tersebar dalam rekening nominee akan ditarik tunai dan transfer lagi ke rekening perusahaan lain yang tidak terafiliasi dengan judi online untuk membangun Hotel Aruss Semarang.

Hasil penyelidikan, polisi menyita Hotel Aruss Semarang dan memblokir 17 rekening dengan jumlah uang mencapai Rp72 miliar, yang diduga hasil judi online selama 2020 hingga 2022.

Profil Hotel Aruss Semarang

Hotel Aruss Semarang merupakan hotel bintang empat yang mulai beroperasi sejak Maret 2022 dan resmi diluncurkan pada Juni 2022.

Hotel Aruss Semarang mengusung konsep hotel modern yang dibalut dengan pelayanan terbaik. Terletak sangat strategis, dekat dengan pintu keluar tol Jatingaleh, hotel ini menyajikan pemandangan Kota Semarang secara 360 derajat.

Hotel yang dikelola oleh PT Arta Jaya Putra ini memiliki 147 kamar yang tersebar di 11 lantai dengan berbagai tipe mencakup Deluxe, Deluxe Premier, Executive, Junior Suite, dan Aruss Suite.

Salah satu fasilitas unggulannya adalah Juwana Jogging Track yang berada di lantai 7 dengan ketinggian 23 meter dari permukaan tanah. Fasilitas jogging track ini berhasil memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) sebagai lintasan jogging atau lari tertinggi di Indonesia.

Tak hanya itu, Hotel Aruss Semarang juga memiliki fasilitas bernama Mahakam Rooftop Hall yakni ruang pertemuan multfungsi yang berada di ketinggian 38,40 meter dari permukaan tanah, yang juga berhasil menyabet MURI sebagai fasilitas ruang rapat tertinggi di Indonesia.

Hotel Aruss Semarang juga memiliki fasilitas menarik lainnya yakni sauna and cold pool, kids club, fusion fitness, kolam renang outdoor, sekar spa, 24 hours room service, laundry & dry cleaning, ATM center, dan masih banyak lagi.

Dengan segala kemewahan dan keunggulannya, Hotel Aruss Semarang berhasil mencapai tingkat hunian hingga 85% pada saat pertama kali beroperasi.

PT Arta Jaya Putra sendiri dipimpin oleh Ricco Hertanto sebagai Direktur dan Tri Nur Taufan sebagai Direktur Utama. Ricco Hertanto tak hanya menduduki jabatan direksi di PT Arta Jaya Putra, ia sempat menjadi komisaris PT Mitrautama Bara Sejahtera, perusahaan yang berada di Tangerang Selatan.

Adapun proyek pembangunan Hotel Aruss Semarang dikerjakan oleh PT Purikencana Mulyapersada, sebuah perusahaan konstruksi yang berbasis di Semarang.

PT Purikencana Mulyapersada sendiri dikenal aktif dalam sektor properti dan memiliki portofolio proyek seperti pembangunan SD Theresiana Semarang, Gedung KCP BCA Pandanaran, serta pabrik PT Kimia Farma di Simongan.

Selain itu, PT Arta Jaya Putra juga rutin menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) bagi masyarakat sekitar.

PT Arta Jaya Putra juga aktif dalam sejumlah pengadaan tender di berbagai instansi pemerintahan sebagaimana tercatat dalam Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

Meski telah disita oleh Bareskrim Polri pada 6 Januari 2025 terkait dugaan aliran dana dari Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang berasal dari sindikat judi online, operasional Hotel Aruss Semarang tetap berjalan normal.

Lala Hikmah, Public Relations Hotel Aruss, menerangkan bahwa reservasi kamar dan kegiatan operasional di hotel tidak terganggu. Manajemen Hotel Aruss Semarang tetap berkomitmen menghormati proses hukum yang sedang berlangsung.

Kuasa hukum manajemen Hotel Aruss Semarang juga menegaskan bahwa penyitaan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri dalam kapasitas pengawasan dan penjagaan.

Baca juga artikel terkait KASUS TPPU atau tulisan lainnya dari Robiatul Kamelia

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Robiatul Kamelia
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Balqis Fallahnda & Dipna Videlia Putsanra