Menuju konten utama

Petinggi Vale Temui Presiden Jokowi Bahas Progres Smelter Nikel

Pertemuan bersama Jokowi membahas mengenai progres pembangunan smelter nikel yang saat ini sedang dibangun oleh Vale.

Petinggi Vale Temui Presiden Jokowi Bahas Progres Smelter Nikel
Presiden Direktur PT Vale Indo Febriany Eddy di Komplek Istana Presiden, Kamis (5/9/2024). tirto.id/Irfan Amin

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Chairman Vale Base Metal Global, Mark Cutifani, Presiden Direktur PT Vale, Indo Febriany Eddy, dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal, Emily Olson. Indo Febriany Eddy menjelaskan, pertemuan bersama Jokowi membahas mengenai progres pembangunan smelter nikel yang saat ini sedang dibangun oleh Vale.

"Iya kan sekarang on track ya, ada beberapa perizinan yang perlu diselesaikan dan ada beberapa perizinan yang masih diurus. Kita tentu berharap dapat dukungan yang lebih baik sehingga bisa tuntas cepat proyeknya," kata Indo Febriany Eddy di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Dirinya menjelaskan, saat ini terdapat tiga proyek yang sedang dibangun oleh Vale antara lain pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) di Sorowako, Sulawesi Selatan sebesar 60.000 ton nikel per tahun dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP). Pabrik ini memiliki nilai investasi mencapai Rp30 triliun.

Kedua, Bahodopi RKEF dan Stainless Steel dengan nilai investasi Rp34 triliun. Pabrik ini memiliki kapasitas 73.000-80.000 kiloton per tahun. Ketiga, pabrik HPAL di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, yang mengolah bijih nikel menjadi MHP dengan kapasitas produksi hingga 120.000 ton per tahun.

Vale tidak sendirian dalam ketiga investasi tersebut juga menggandeng pabrikan otomotif seperti POSCO, LG Chem, Ford, VW, TISCO, Huayou, HPAL dan Xinhai.

"Ya kami menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah selama ini supaya mendapatkan terus dukungan pemerintah. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan semua proyek investasi kita yang sudah publik," katanya.

Dalam pertemuan dengan Jokowi, Vale juga membahas perizinan proyek smelter pembangunan HPAL di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.

"Ya kami menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah selama ini supaya mendapatkan terus dukungan pemerintah. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan semua proyek investasi kita yang sudah publik," katanya.

Secara terpisah, Menteri BUMN, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa Vale Base Metal telah lama bekerja sama dengan Indonesia dalam pengelolaan tambang nikel yang terintegrasi melalui PT Vale Indonesia, di mana kepemilikannya terdiri dari 34 persen saham yang dimiliki oleh BUMN, 33 persen oleh Vale Canada Limited, 12 persen oleh Sumitomo Metal Mining, dan 21 persen oleh publik.

"Saat ini, PT Vale Indonesia sedang mengembangkan kemitraan strategis untuk hilirisasi nikel bersama Ford Motor, Volkswagen Group, serta sejumlah perusahaan besar lainnya, dengan total potensi investasi mencapai USD 11 miliar," kata Erick Thohir dalam akun Instagramnya.

Baca juga artikel terkait VALE INDONESIA atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang