Menuju konten utama

10 Penyebab Perut Terasa Panas dan 3 Cara Mudah Mengatasinya

Artikel di bawah ini akan menjelaskan tentang beberapa penyebab perut terasa panas dan cara mengatasi perut terasa panas.

10 Penyebab Perut Terasa Panas dan 3 Cara Mudah Mengatasinya
Ilustrasi Penyebab Perut Terasa Panas dan Cara Mengatasinya. foto/IStockphoto

tirto.id - Perut terasa panas pasti akan sangat menggangu aktivitas. Pasalnya, selain sensasi panas, kondisi semacam ini juga disertai oleh nyeri perut, mulas, atau rasa sesak di dada.

Jika ini terjadi, Anda pasti tidak akan nyaman. Akibatnya, aktivitas pun akan terganggu.

Selain itu, perut terasa panas ternyata juga bisa menjadi indikasi dari adanya gangguan kesehatan pada tubuh.

Oleh karena itu, bila mengalami sensasi rasa panas di perut, ada baiknya segera mengambil tindakan, atau segera memeriksakan kesehatan ke fasilitas medis.

Lantas, apa penyebab perut terasa panas?

Kenapa Perut Terasa Panas?

Kenapa perut terasa panas dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti asam lambung naik, gangguan pencernaan, gastritis, obat-obatan, atau sindrom iritasi usus besar.

Biasanya, sensasi rasa panas atau seperti terbakar ini disebabkan oleh sesuatu yang Anda makan, atau ada kondisi kesehatan yang menyebabkan rasa panas tersebut.

Berikut akan dijabarkan secara singkat dan padat mengenai beberapa penyebab perut terasa sakit:

1. Sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS)

IBS adalah gangguan pada usus akibat adanya iritasi. Namun, banyak dokter belum benar-benar pasti mengenai penyebab dari IBS ini. Diperkirakan, gangguan ini terkait dengan gangguan pada usus besar atau sistem kekebalan tubuh yang terlalu sensitif.

Sekitar 10 hingga 15 persen manusia, diperkirakan pernah mengalami kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan pada perut dan perut terasa panas ini.

Gejala lain dari IBS ini di antaranya adalah:

  • gas
  • diare
  • sembelit
  • lendir dalam tinja
  • kram atau kembung
  • mual
IBS ini adalah gangguan kesehatan yang bisa terjadi secara berkepanjangan. Walaupun demikian, ada sejumlah pengobatan yang bisa mengatasi gejala-gejala IBS.

2. GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah suatu kondisi yang menyebabkan kenaikan asam lambung. Kenaikan asam lambung ini terjadi ketika asam dari lambung bergerak naik ke kerongkongan, menyebabkan rasa panas di perut dan dada.

Gejala lain dari GERD di antaranya adalah:

  • kesulitan menelan
  • rasa asam di bagian belakang mulut
  • regurgitasi, yang melibatkan makanan atau asam lambung yang naik ke mulut
  • batuk kronis
  • gas dan kembung
GERD juga dapat menyebabkan komplikasi. Hal ini bisa terjadi ketika asam lambung mulai mengikis kerongkongan, sehingga meningkatkan risiko penipisan pada lapisan kerongkongan.

3. Gangguan pencernaan

Bila Anda mengalami gangguan perncernaan, maka perut juga akan terasa panas.

Gejala lain yang mungkin akan muncul bila mengalami gangguan pencernaan adalah:

Namun, jangan khawatir bila ini terjadi. Bisa jadi gangguan ini terjadi karena Anda salah makan, seperti makan makanan yang terlalu pedas.

4. Dispepsia fungsional

Perut terasa panas juga bisa disebabkan oleh gangguan pencernaan yang tidak memiliki penyebab langsung dan ini disebut sebagai dispepsia fungsional.

Menurut penelitian, 1 dari 5 orang mungkin mengalami dispepsia fungsional. Gejalanya, muncul rasa sakit atau rasa terbakar di perut bagian atas dan perasaan kenyang.

Dispepsia fungsional sejatinya tidak berbahaya. Namun, kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas.

5. Gastritis

Penyebab lain dari kenapa perut terasa panas adalah gastritis. Kondisi menyebabkan peradangan pada lapisan perut. Selain perut terasa panas, beberpa gejala mungkin terjadi, seperti:

  • mual
  • muntah
  • perasaan kenyang setelah makan
Yang perlu dicermati adalah, bila sudah semakin parah gastritis dapat menyebabkan tukak lambung, pendarahan lambung, dan peningkatan risiko kanker lambung.

6. Tukak lambung

Sensasi rasa panas pada perut juga bisa disebabkan oleh tukak lambung. Kondisi ini adalah luka yang merusak lapisan lambung.

Selain rasa panas di perut, tukak lambung juga bisa menyebabkan:

  • perasaan kenyang, bahkan sebelum makan
  • kembung
  • bersendawa
  • mulas
  • mual

7. Obat-obatan

Bila Anda mengonsumsi obat-batan tertentu, bisa jadi obat-obatan tersebut akan memengaruhi sistem pencernaan dapat menyebabkan perut terasa panas. Salah satu jenis obat yang bisa menyebabkan perut panas adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti:

  • aspirin (Bayer Aspirin)
  • ibuprofen (Advil)
  • naproxen (Aleve)
  • celecoxib (Celebrex)
  • oxaprozin (Daypro)
Bila mengalami ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter dan minta untuk mengganti dosis atau jenis obat.

8. Infeksi lambung

Perut terasa panas juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori pada lambung.

Selain rasa panas pada perut, infeksi bakteri H.pylori juga dapat menimbulkan gejala:

  • kembung
  • bersendawa
  • kehilangan nafsu makan
  • penurunan berat badan yang tidak terduga
  • mual

9. Mengonsumsi jenis makanan tertentu

Makanan tertentu pada beberapa orang juga bisa menyebabkan perut terasa panas. Beberapa makanan yang rentan menyebabkan kondisi tersebut di antaranya adalah:

  • produk susu, terutama pada orang dengan intoleransi laktosa
  • gluten, terutama pada orang dengan intoleransi gluten
  • makanan nightshade, seperti terong, paprika, dan tomat
  • alkohol, alkohol dapat mengiritasi saluran pencernaan, lambung, dan usus, sehingga menyebabkan rasa panas pada perut dan masalah lainnya

10. Kanker perut

Penyebab yang terakhir ini mungkin sangat jarang terjadi. Namun, bila Anda mengalami rasa panas pada perut dalam frekuensi yang relatif sering, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.

Beberapa gejala lain dari kanker perut, selain perut terasa panas adalah:

  • rasa penuh di perut bagian atas
  • kelelahan
  • mual dan muntah
  • penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • nyeri ulu hati yang parah
  • anemia
  • muntah
  • muntah darah
  • darah dalam tinja
Lantas, bagaimana cara mengatasi perut terasa panas ini?

Cara Mengatasi Perut Terasa Panas

Mungkin banyak yang bertanya, bila perut panas minum apa? Jawabannya adalah, Anda bisa minum obat-obatan yang selama ini terbukti manjur mengatasi perut panas.

Selain minum obat-obatan, bisa juga melakukan pengobatan secara alami dan mencegah hadirnya gejala perut panas ini selamanya.

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan:

1. Minum obat bebas atau obat resep dokter

Beberapa obat yang bisa menjawab pertanyaan, perut panas minum apa, di antaranya adalah

  • antasida
  • antasida alginat, seperti Gaviscon
  • H2 blockers, termasuk simetidin (Tagamet) dan Nizatidine (Axid, Tazac)
  • proton pump inhibitors (PPIs), seperti omeprazole dan rabeprazole (Aciphex)
  • antibiotik, bila perut terasa panas terjadi akibag infeksi bakteri H.pylori

2. Menghindari makanan pemicu perut terasa panas

Pada orang yang memiliki intoleransi makanan ataupun GERD, makanan tertentu dapat memicu atau memperburuk sensasi rasa panas pada perut.

Beberapa makanan yang rentan memicu sensasi panas pada perut di antaranya adalah:

  • produk susu
  • gluten
  • kafein
  • alkohol
  • makanan yang digoreng
  • makanan berlemak
  • cokelat
  • jeruk
  • allium, seperti bawang putih, daun bawang, dan bawang merah
  • nightshades, seperti terong, paprika, dan tomat

3. Merubah gaya hidup

Terakhir, bila Anda sudah sangat terganggu dengan perut yang terasa panas, maka sudah saatnya melakukan perubahan gaya hidup.

Tentu saja ini bukan perihal mudah, tapi No Pain No Gain, atau bila tidak mau berkorban, maka Anda juga tidak akan dapat meraih hal yang dicita-citakan.

Beberapa perubahan gaya hidup yang mungkin perlu dilakukan di antaranya adalah:

  • mengurangi asupan alkohol atau jika memungkinkan berhenti mengonsumsi alkohol
  • berhenti merokok
  • mengurangi stres, dan mencari kegiatan yang bisa menangkal stres, semisal meditasi, yoga, latihan menari
  • jangan terburu-buru saat makan
  • rajin berolahraga
  • sesudah makan jangan langsung rebahan atau langsung tidur
  • menghindari makan larut malam sebelum tidur
  • makan dalam porsi yang lebih kecil
  • tidur dengan meninggikan kepala dengan bantal tambahan
  • menjaga berat badan yang sehat

Baca juga artikel terkait SUPPLEMENT CONTENT atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - GWS
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno