Menuju konten utama

Apa Itu Penyakit Tukak Lambung, Gejala, dan Penyebabnya

Mengetahui apa itu penyakit tukak lambung, apa gejala, dan bagaimana mengobatinya? 

Apa Itu Penyakit Tukak Lambung, Gejala, dan Penyebabnya
Ilustrasi Asam Lambung. Foto/paleofoundation.com

tirto.id - Tukak lambung terjadi akibat terkikisnya lapisan dinding lambung, sehingga muncul luka pada dinding lambung.

Kondisi tersebut menyebabkan gejala seperti mual, nyeri terbakar di bagian perut, hingga seringnya bersendawa.

Tukak lambung termasuk kelompok penyakit ulkus peptikum, yang dapat menyebabkan luka terbuka pada bagian lapisan dalam lambung maupun usus.

Tukak lambung terjadi akibat adanya penurunan produksi lapisan lendir tebal (lapisan mucus) yang melindungi lambung dari saluran cerna. Akibatnya asam lambung dapat merusak jaringan yang melapisi lambung, sehingga timbullah suatu ulkus.

Penyebab Tukak Lambung

Munculnya ulkus di lambung terjadi akibat rusaknya lapisan mukus yang melindunginya. Hal tersebut umumnya terjadi karena:

  • Infeksi bakteri
Infeksi bakteri Helicobacter pylori menjadi penyebab utama tukak lambung. Bakteri ini umumnya hidup di lapisan mukus lambung dan dapat menyebabkan peradangan pada lapisan dalam lambung. Bakteri H. pylori menyebabkan sekitar 50 persen populasi dunia terinfeksi tanpa gejala.

  • Konsumsi Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS)
Konsumsi ibuprofen (Advil, Motrin IB), diclofenac, meloxicam, naproxen sodium (Aleve, Anaprox DS) atau ketoprofen secara berlebihan dan dalam jangka panjang dapat menipiskan lapisan mukus lambung sehingga menyebabkan tukak lambung.

Risiko terjadinya tukak lambung akibat konsumsi OAINS ini lebih tinggi pada wanita, pengguna OAINS dosis tinggi, atau pengguna kortikosteroid.

Selain penyebab di atas, ada beberapa faktor yang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya tukak lambung, di antaranya:

    • Merokok. Merokok dapat meningkatkan risiko tukak lambung pada orang yang terinfeksi H. pylori.
    • Konsumsi alkohol. Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan mukosa lambung dan meningkatkan jumlah asam lambung yang diproduksi.
    • Stres yang tidak diobati
    • Konsumsi makanan pedas.

Gejala Penyakit Tukak Lambung

Umumnya gejala yang muncul adalah sakit maag atau nyeri ulu hati. Beberapa penderitanya bahkan tanpa gejala. Melansir laman Mayo Clinic, beberapa gejala tukak lambung selain nyeri perut, diantaranya:

    • Perasaan kenyang, kembung atau bersendawa
    • Intoleransi terhadap makanan berlemak
    • Maag
    • Mual
    • Muntah atau muntah darah – yang mungkin tampak merah atau hitam
    • Darah gelap di tinja, atau tinja yang berwarna hitam atau lembek
    • Kesulitan bernapas
    • Merasa lemah
    • Mual atau muntah
    • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
    • Perubahan nafsu makan

Cara Pengobatan Penyakit Tukak Lambung

Melansir laman My ClevelandClinic, tukak lambung dapat ditangani dengan mengonsumsi obat berikut selama 7-14 hari:

1. Antibiotik

Mekanisme antibiotic berupa bakteriostatik dan bakterisidal dapat membunuh bakteri H. pylori. Contoh antibiotik yang digunakan adalah amoxicillin, clarithromycin, dan metronidazole.

2. Antagonis H2

Obat ini berfungsi sebagai penurun produksi asam lambung. Contoh dari Antagonis H2 adalah cimetidine dan famotidine

3. Penghambat Pompa Proton (PPI)

Obat PPI dapat digunakan untuk menurunkan kadar asam lambung, selain itu untuk meredakan rasa nyeri dari gejala yang muncul. Contoh obat ini adalah esomeprazole, lansoprazole, omeprazole, dan rabeprazole.

Cara Pencegahan Penyakit Tukak Lambung

Tukak lambung dapat dicegah dengan melakukan beberapa tindakan, di antaranya:

    • Cuci tangan secara rutin dapat mencegah paparan bakteri H. pylori
    • Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) sesuai anjuran dokter. Konsumsi obat OAINS dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan risiko terhadap masalah perut
    • Hindari mengkonsumsi minuman beralkohol
    • Konsumsi air minum yang bersih dan sudah dimasak

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Yandri Daniel Damaledo