tirto.id - Salah satu keluhan kesehatan yang kerap terjadi di masyarakat adalah sakit perut. Sakit perut biasanya terjadi di antara bagian tubuh dada dan panggul manusia.
Sakit perut dapat disebabkan berbagai macam hal, di antaranya seperti kram, pegal, infeksi virus, bakteri, atau intermiten.
Dilansir dari laman Healthline, tidak semua sakit perut itu sama. Terdapat beberapa macam sakit perut seperti sakit perut akut dan kronis.
Sakit perut akut dapat terjadi dalam jangka waktu seminggu. Sementara sakit perut kronis dapat berlangsung dalam kurun waktu yang lama hingga 3 bulan ataupun lebih. Lantas, apa penyebab sakit perut bagian bawah pada wanita dan cara mengatasinya?
Penyebab Kenapa Perut Bagian Bawah Sakit
Sakit perut kerap terjadi pada bagian perut bawah pria dan perempuan. Terkait adanya pertanyaan kenapa perut bagian bawah sakit, umumnya sakit perut ini dapat disebabkan adanya gas yang terperangkap maupun gangguan pencernaan.
Namun, sakit atau nyeri pada perut bagian bawah terkadang menjadi masalah mendalam apabila disebabkan adanya gejala yang serius.
Sakit perut bagian bawah pada beberapa pria dan perempuan memiliki rasa yang berbeda. Hal ini disebabkan lantaran adanya gejala tersendiri. Dikutip dari laman Verywell Health, beberapa gejala yang jadi penyebab sakit perut bagian bawah adalah sebagai berikut:
1. Radang Usus Besar
Radang usus besar merupakan peradangan yang disebabkan karena adanya kondisi pembengkakan di usus besar. Peradangan ini dapat menyebabkan sakit perut di bagian bawah. Sakit perut akibat radang usus besar dapat datang dan pergi maupun bersifat konstan.2. Divertikulitis
Divertikulitis adalah penyakit berupa adanya tonjolan kantong di usus besar dan usus kecil. Penyakit ini biasanya kerap terjadi pada orang dewasa. Kemudian, tonjolan ini dapat menyebabkan keadaan seperti perut kembung, perut kram bagian bawah, sakit perut di bawah pusar tengah pada wanita, dan sembelit.3. Radang Usus Buntu
Radang usus buntu adalah peradangan yang disebabkan karena adanya infeksi sehingga menyebabkan usus buntu mengalami pembengkakan. Radang pada usus buntu biasanya menyebabkan nyeri pada sisi kiri perut. Rasa sakit yang ditimbulkan terjadi secara tiba-tiba dan terus memburuk.4. Infeksi Ginjal
Infeksi ginjal terjadi dan dimulai dari adanya infeksi pada kandung kemih. Infeksi ditimbulkan lantaran adanya bakteri dan jamur yang menyebar hingga ke ginjal serta menyebabkan ginjal ikut terdampak infeksi.Nyeri pada ginjal dapat terjadi dengan parah. Beberapa titik yang sakit dari infeksi ini dapat dirasakan di punggung, tulang rusuk, perut, dan selangkangan.
5. Sistitis
Sistitis adalah keadaan di mana kandung kemih mengalami peradangan akibat adanya bakteri. Gejala ini biasanya kerap terjadi pada wanita daripada pria. Sistitis dapat menyebabkan nyeri dan kram di perut bawah serta tengah.Kemudian, beberapa gejala lain yang dapat menyebabkan terjadinya sakit perut di bagian bawah seperti retensi urine akut, nefrolitiasi (batu ginjal), gas terjebak, kram menstruasi, sembelit, dan sindrom iritasi usus (IBS).
6. Hernia
Kondisi ini terjadi ketika bagian tubuh Anda mendorong melalui lapisan atau otot yang menahannya. Sebagian besar hernia terjadi di perut. Hernia dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan di area yang terkena.7. Konstipasi/Sembelit
Ketika terlalu banyak kotoran terkumpul di dalam usus, ini akan meningkatkan tekanan pada usus besar, yang dapat menyebabkan sakit perut.Sembelit terjadi karena berbagai alasan, termasuk terlalu sedikit serat atau cairan dalam makanan, mengonsumsi obat-obatan tertentu, tingkat aktivitas fisik yang rendah, hingga kehamilan.
Sembelit juga dapat merupakan tanda gangguan neurologis atau penyumbatan di usus. Jika sembelit terus berlanjut dan membuat tidak nyaman, sebaiknya segera periksakan ker dokter atau tenaga kesehatan.
8. GERD
Terkadang, ada kondisi asam lambung bergerak mundur, lalu naik ke tenggorokan. Refluks ini biasanya menyebabkan mulas dan regurgitasi. Orang menyebut GER kronis sebagai gangguan refluks gastroesofagus (GERD).GER juga dapat menyebabkan rasa sakit di perut, kesulitan menelan, perut kembung, mual, hingga bersendawa.
9. Intoleransi Makanan
Intoleransi makanan adalah ketika tubuh seseorang mengalami kesulitan mencerna makanan atau bahan tertentu dalam makanan.Intoleransi makanan dapat menyebabkan sakit perut dan gejala lainnya, seperti kembung, diare, dan perut kembung.
10. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah luka yang terjadi pada lapisan perut atau duodenum, yang merupakan bagian pertama dari usus kecil. Kondisi ini biasanya menyebabkan sakit perut dengan beberapa gejala seperti kembung, sering bersendawa, merasa terlalu cepat kenyang saat makan, merasa tidak nyaman kenyang setelah makan, mual, dan muntah.Penyebab paling umum dari tukak lambung adalah bakteri Helicobacter pylori dan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang berlebihan atau terus menerus, seperti ibuprofen.
Cara Mengatasi Sakit Perut Bagian Bawah
Pengobatan sakit perut dapat dilakukan dengan dua macam cara. Pertama dengan melakukan perawatan kepada dokter, terutama karena adanya gejala yang bersifat serius.
Kedua, apabila sakit perut yang terjadi masuk ke dalam golongan ringan, maka dapat diobati menggunakan pengobatan rumahan.
1. Pengobatan Rumahan
Nyeri perut ringan dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa jam atau hari. Jika mengalami sakit perut ringan, maka beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:- Tetap terhidrasi dengan minum air putih, serta batasi minum alkohol, teh, dan kopi.
- Hindari makanan yang berlemak atau pedas.
- Istirahat yang cukup.
- Coba gunakan botol air panas dan kompres ke perut.
- Periksakan ke dokter jika merasakan nyeri perut yang lebih parah atau nyeri yang datang kembali.
- Soda
- Jahe
- Teh kamomil
- Diet BRAT (pisang, nasi, saus apel, roti panggang)
- Permen
- Cuka sari apel
- Bantal pemanas
- Mandi air hangat
2. Perawatan Dokter
Penanganan dari dokter biasanya tergantung pada penyebab sakit perut yang dialami. Karenanya, selalu konsultasikan kepada dokter atau ahli gizi Anda sebelum melakukan perawatan sendiri.Dalam beberapa kasus, seperti radang usus buntu atau obstruksi usus, Anda mungkin memerlukan pembedahan darurat.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
Penyelaras: Dhita Koesno