tirto.id - GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) disebabkan oleh asam lambung yang naik ke tenggorokan (refluks asam) sehingga muncul rasa terbakar di dada.
GERD adalah refluks asam ringan yang terjadi setidaknya dua kali dalam seminggu. Namun pada kasus refluks asam sedang hingga berat yang dapat terjadi setidaknya satu kali dalam seminggu.
Dilansir dari Mayo Clinic, sebagian besar orang dapat mengatasi masalah GERD dengan mengubah gaya hidup serta mengonsumsi obat yang dijual secara bebas. Akan tetapi, pada beberapa orang dengan masalah GERD mungkin memerlukan obat yang lebih kuat atau operasi untuk meredakan gejala.
Gejala Asam Lambung Naik
Mengutip laman NHS dan Mayo Clinic, gejala dari naiknya asam lambung bisa diidentifikasi melalui daftar di bawah ini:
- Mulas, atau mengalami sensasi terbakar di tengah dada Anda.
- Rasa asam yang tidak nyaman di mulut Anda yang disebabkan oleh asam lambung.
- Batuk atau cegukan yang terus berulang.
- Suara serak.
- Bau mulut.
- Kesulitan menelan.
- Regurgitasi makanan atau cairan asam.
- Sensasi ada benjolan di tenggorokan.
Dilansir dari laman WebMB, beberapa orang yang sering mengalami gejala asam lambung, paling sering mengalaminya di malam hari. GERD di malam hari juga menghasilkan rasa sakit yang lebih tidak nyaman. Meskipun demikian, tingkat rasa sakit tidak selalu menunjukkan kerusakan kerongkongan Anda.
Jika asam lambung naik pada malam hari, Anda mungkin juga mengalami gejala seperti berikut:
- Batuk kronis;
- Radang tenggorokan;
- Asma baru atau yang memburuk;
- Tidur terganggu;
- Kembung dan merasa sakit.
Penyebab Sakit Maag dan Asam Lambung
Situs NHS menyebutkan beberapa hal yang dapat menyebabkan naiknya asam lambung.
- Mengonsumsi makanan dan minuman tertentu, seperti: kopi, tomat, alkohol, coklat dan makanan berlemak atau makanan pedas;
- Kelebihan berat badan;
- Merokok;
- Kehamilan;
- Stres dan kecemasan;
- Beberapa obat-obatan, seperti obat penghilang rasa sakit anti-inflamasi (seperti ibuprofen);
- Hernia hiatus, terjadi ketika bagian perut Anda naik ke dada.
Penulis: Anisa Wakidah
Editor: Alexander Haryanto