tirto.id - Beragam kuliner olahan yang dibakar sering kali memang menggugah selera. Makanan yang diolah dengan cara dibakar memang selalu menjadi pilihan favorit bagi para penikmatnya. Seperti ikan bakar, ayam bakar, daging bakar, sosis bakar, ati bakar, usus bakar, bahkan gorengan bakar.
Namun siapa sangka dibalik lezatnya makanan yang diolah dengan cara dibakar, ada beberapa penyakit berbahaya sedang mengintai.
Kementerian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat menganjurkan untuk pecinta makanan yang dibakar mengurangi frekuensi mengkonsumsinya, karena dianggap memicu beberapa penyakit, di antaranya:
Kanker
Mengkonsumsi makanan dengan protein tinggi yang dibakar seperti pada ayam, ikan, dan daging dapat membentuk senyawa karsinogenik yang dapat merusak komposisi DNA dalam gen manusia dan kemudian dapat menyebabkan kanker.
Guna mengurangi risiko pembentukan senyawa tersebut Anda dapat menyiasatinya dengan cara merendam makanan yang akan dibakar ke dalam bumbu tradisional yang terbuat dari bahan alami. Selain itu juga menghindari memasaknya pada suhu yang tinggi.
Kandungan gizi menghilang
Protein tinggi yang terdapat pada semua jenis daging yang seharusnya menjadi sumber tenaga bagi siapa saja yang mengkonsumsinya akan hilang jika diolah dengan cara dibakar, apalagi jika dibakar dalam suhu yang tinggi.
Guna menyiasatinya, pengolahan dengan cara dibakar dapat dilakukan dengan suhu yang rendah atau api kecil dalam jangka waktu yang lama. Hal ini bisa dilakukan agar daging matang secara merata tanpa menghilangkan kandungan protein di dalamnya.
Asam lambung
Mengkonsumsi makanan yang dibakar dapat meningkatkan kinerja lambung, lambung akan bekerja lebih berat untuk mencernanya. Akibatnya asam lambung akan meningkat.
Sehingga jika Anda memiliki penyakit lambung atau maag, sebaiknya Anda menghindari makanan dengan cara dibakar.
Cacing yang masih tertinggal dalam daging
Daging yang dimasak dengan cara dibakar biasanya tidak akan matang dengan sempurna. Dengan begitu, cacing, larva atau telur yang ada dalam daging tidak sepenuhnya mati.
Guna menghindarinya, saat membakar daging, pastikan daging matang dengan sempurna.
Melansir CNN Food Standards Agency (FSA) melakukan kampanye dengan tagline "Go for Gold". Kampanye tersebut mengajak orang-orang untuk memastikan agar makanan mereka tetap berwarna keemasaan, atau jangan sampai berubah warna hingga menghitam, agar menghindari risiko penyebab kanker.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari