tirto.id - Penyakit hernia atau yang biasa disebut turun berok, merupakan kondisi saat organ dalam tubuh menonjol melalui celah pada otot atau jaringan penyangga di dalam tubuh.
Dilansir dari NHS, hernia biasanya muncul pada bagian dada atau pinggang. Dalam beberapa kasus, penyakit ini jarang menunjukkan gejala selain pembengkakan atau gumpalan pada perut atau pinggang. Gumpalan tersebut biasanya bisa didorong atau hilang ketika seseorang berbaring, namun akan muncul kembali biasanya jika batuk atau mengejan.
Terdapat beberapa jenis hernia tergantung dari lokasinya. Dilansir dari laman Primaya Hospital, berikut adalah jenis-jenis hernia.
Jenis-Jenis dan Gejala Hernia
- Hernia inguinalis
Hernia jenis ini terjadi ketika bagian dari usus mendorong ke dalam saluran di dinding bawah perut (inguinal) sehingga menimbulkan tonjolan di perut bagian bawah kanan atau kiri.
- Hernia femoralis
Hernia jenis ini terjadi ketika bagian dari usus atau jaringan lain menonjol di antara paha bagian atas atau selangkangan, umumnya terjadi pada perempuan.
- Hernia epigastrum
Hernia jenis ini terjadi ketika organ dalam perut menonjol keluar di garis tengah perut (antara pusar dan tulang dada).
- Hernia umbilikalis
Hernia jenis ini terjadi ketika bagian usus menonjol keluar dari pusar. Umumnya terjadi pada bayi dan tidak berbahaya.
- Hernia hiatus
Hernia jenis ini terjadi ketika sebagian lambung menonjol ke rongga dada.
- Hernia insisional
Hernia jenis ini terjadi ketika sebagian usus mendorong dinding perut yang biasanya terjadi pasca operasi perut.
- Hernia spigelian
Hernia jenis ini terjadi ketika bagian dari usus mendorong jaringan ikat perut (Spigelian fascia) sehingga menimbulkan benjolan di bawah pusar.
Tingkat keparahan hernia bervariasi, namun jika tidak cepat-cepat ditangani, hernia ringan bisa berubah menjadi berat dan menimbulkan komplikasi penyakit lainnya.
Terdapat beberapa penyebab dan faktor yang bisa meningkatkan risiko hernia. Pada umumnya hernia disebabkan oleh kombinasi otot yg lemah dan cidera. Dilansir dari Healthline, berikut adalah penyebab dan faktor risiko penyakit hernia.
Penyebab dan Faktor Risiko Hernia
- Kondisi bawaah dari lahir
- Penuaan/usia
- Kerusakan pasca cidera atau operasi
- Batuk-batuk akut atau Chronic Obstructive Pulmonary Disorder (COPD)
- Kehamilan
- Konstipasi
- Berat badan berlebih atau obesitas
- Asites (rongga perut terisi carian secara berlebihan)
Adapun faktor-faktor yang meningkatkan risiko penyakit hernia adalah:
- Terlahir prematur atau dengan berat lahir yang rendah
- Memasuki usia renta
- Memiliki riwayat penyakit batuk kronis
- Fibrosis kistik
- Kehamilan, terutama lebih dari satu kali
- Konstipasi akut
- Merokok
- Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit hernia.
Jika gejala-gejala hernia sudah semakin parah dan mengganggu, maka perlu segera ditangani oleh dokter. Dilansir dari laman RS Permata, berikut adalah beberapa metode operasi yang biasa dilakukan oleh dokter untuk menangani hernia, yaitu:
1. Herniotomi
Operasi ini dilakukan dengan memberi sayatan pada bagian perut untuk membuang kantung hernia.
2. Herniorafi
Operasi ini dilakukan dengan menjahit area keluarnya hernia agar memperkuat jaringan dinding perut.
3. Hernioplasty
Operasi ini dilakukan dengan menggunakan jaring buatan (sintetis) untuk menutup lubang tempat keluarnya hernia.
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari