Menuju konten utama

Pengertian Permainan Egrang, Sejarah dan Aturannya

Berikut akan dijelaskan tentang pengertian permainan egrang, sejarah olahraga egrang dan aturan bermain egrang. Simak selengkapnya di artikel ini.

Pengertian Permainan Egrang, Sejarah dan Aturannya
Peserta berupaya mengendalikan egrang pada lomba olahraga tradisional di Pendopo Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (14/9/2023). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/Spt.

tirto.id - Permainan egrang merupakan permainan tradisional khas Indonesia yang juga digolongkan sebagai bagian olahraga tradisional. Permainan egrang berasal dari Lampung dengan nama terompang pancung, meski egrang bisa ditemukan pada beberapa daerah lain di Indonesia.

Egrang, sebuah bentuk olahraga tradisional, berasal dari permainan khas masa kecil dalam budaya tradisional.

Egrang sudah dikenal sejak zaman Belanda sebagai salah satu permainan tradisional Indonesia yang tercatat dalam buku Javanese Kinder Spellen.

Kata egrang memiliki beberapa arti, di daerah Jawa Barat (Pasundan) kata egrang disebut sebagai permainan jajangkungan atau jajangkungan. Jajangkungan berasal dari kata “jangkung” yang berarti tinggi.

Di provinsi Sumatera Barat, egrang disebut sebagai tengkak-tengkak, yang berarti pincang. Sedangkan dalam Bahasa Bengkulu, tengkak berarti sepatu yang terbuat dari bambu. Egrang juga dikenal di provinsi Kalimantan Selatan dengan sebutan batungkau.

Permainan tradisional egrang yang menggunakan sepasang bambu dan dibentuk seperti tongkat yang memiliki tumpuan kaki. Permainan egrang dapat melatih keseimbangan dan pengendalian diri, selain itu dapat menjadi hiburan untuk anak-anak maupun dewasa.

Aturan Permainan Egrang

Dalam permainan egrang sangat dibutuhkan keseimbangan yang tinggi, karena Teknik permainan nya seperti layaknya orang berjalan.

Dalam kompetisi, standar ukuran lapangan permainan egrang adalah 50 meter dengan panjang lintasan dan lebar lintasan 7, 5 meter. Adapun jumlah peserta di dalam lintasan hanya lima, sehingga masing-masing mempunyai lintasan selebar 1,5 meter.

Aturan permainan egrang dibagi menjadi dua, yaitu lomba lari dan lomba menjatuhkan lawan dengan cara saling memukul menggunakan kaki bambu.

Dalam permainan lari, pemain yang dibutuhkan berkisar 3-4 orang, tugasnya adalah berdiri di atas dua buah bambu panjang dan akan berjalan menuju garis finis setelah diberi aba-aba.

Namun apabila permainan egrang dilakukan dengan permainan duel atau kompetisi, aturan permainannya adalah 2 pemain terpilih harus berdiri di atas bambu dan saling berhadapan dengan lawan.

Apabila kedua pemain sudah siap maka akan diberikan peringatan untuk memulai pertandingan dengan saling menjatuhkan.

Manfaat Permainan Egrang

Bermain permainan egrang tentu memiliki berbagai manfaat untuk anak-anak, baik dari segi kognitif dan mentalnya. Menurut laman Parkland Childrens Academy, belajar melalui bermain bisa membuat anak tumbuh dan berkembang sambil bersenang-senang.

Selain digunakan sebagai sarana hiburan dan atraksi seperti disebutkan di atas, permainan egrang juga memiliki manfaat untuk mengembangkan dan mengontrol motorik anak. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa manfaat olahraga egrang:

  • Dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai, kaki, abdomen, lengan, serta tangan.
  • Melatih keberanian dan percaya diri terhadap kemampuan tubuh.
  • Melatih kesabaran, keuletan, dan ketekunan, karena mempelajari permainan egrang dibutuhkan Latihan yang konsisten. Nilai keuletan dapat terlihat pada proses pembuatan tongkat egrang, yang mana bambu harus dibuat sebaik
  • Meningkatkan keseimbangan fisik dan meningkatkan kecerdasan kinestetik pada anak usia enam hingga dua belas tahun.

Alat dan Bahan yang dibutuhkan untuk membuat egrang

Dilansir dari situs Dana Desa, berikut ini peralatan yang diperlukan untuk membuat egrang dan cara pembuatannya:

Alat dan Bahan

  • Golok
  • Gergaji
  • Tali secukupnya
  • Bambu dengan panjang 2 meter sepasang (berbentuk silinder atau bambu utuh) dengan diameter 10 cm
  • Bambu sepanjang 30 cm sepasang, ukuran diameternya 5 cm.
Cara pembuatan:

  1. Siapkan bambu yang sudah dipotong dengan ukuran Panjang 2 meter dan 30 cm,
  2. Tentukan seberapa tinggi pijakan egrang (umumnya untuk anak-anak setinggi 50 cm), tandai menggunakan spidol,
  3. Bambu yang sudah ditandai kemudian dilubangi sesuai dengan diameter bambu yang panjangnya 30 cm.
  4. Masukkan bambu ukuran 30 cm (sebagai pijakan) ke dalam lubang yang sudah disiapkan pada bambu ukuran 2 meter
  5. Lakukan Langkah-langkah di atas pada bambu yang lain.
  6. Langkah terakhir, ikat kuat bambu tersebut pada simpul antara pijakan dengan bambu yang tinggi menggunakan tali
  7. Egrang siap digunakan.

Baca juga artikel terkait PERMAINAN TRADISIONAL atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dhita Koesno