Menuju konten utama

Pengertian Etiologi, Penjelasan dan Contoh Etiologi Penyakit

Istilah 'etiologi' dikenal dalam bidang Biologi dan Ilmu Kedokteran. Apa itu etiologi dan apa contoh etiologi? Simak dalam artikel ini.

Pengertian Etiologi, Penjelasan dan Contoh Etiologi Penyakit
Dokter melakukan pemindaian ultrasound pada seorang gadis kecil untuk memeriksa ginjalnya. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Cabang ilmu ‘etiologi’ berkaitan erat dengan Biologi dan Ilmu Kedokteran. Istilah etiologi sendiri memiliki hubungan dengan penyakit. Lantas, sebenarnya apa itu etiologi, apa contoh etiologi?

Etiologi berperan penting untuk mengungkap asal-usul dan penyebab suatu penyakit. Ilmu satu ini dipelajari dalam Biologi dan Ilmu Kedokteran.

Kehadiran etiologi sangat dibutuhkan untuk mengungkap tentang suatu penyakit. Mulai dari asal-usul, penyebab, dan hal-hal yang berkaitan dengan suatu penyakit.

Etiologi termasuk dalam cakupan Patofisiologi. Selain etiologi, ada beberapa topik penting dalam Patofisiologi, yakni patogenesis; manifestasi klinis; dan implikasi pengobatan.

Berdasarkan E-Modul “Pengantar Ilmu Patofisiologi” (2024), sebagai bidang kajian yang menyoroti akar penyakit, etiologi membutuhkan upaya mendalam untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memahami secara holistik faktor-faktor yang menjadi sumber suatu kondisi kesehatan.

Etiologi lebih dari sekadar mengenali gejala. Pendekatan dalam etiologi mengarah pada penelusuran asal mula; perkembangan; dan potensi penyebaran suatu penyakit.

Fokus utama etiologi tidak hanya pada identifikasi penyakit, tetapi juga pemahaman mendalam mengenai kompleksitas alasan mengapa seseorang rentan terkena suatu penyakit tertentu.

Menjawab Pertanyaan "Apa itu Etiologi?"

Ilustrasi Tumor Otak

Ilustrasi Penyakit Otak. foto/IStockphoto

Pemahaman tentang etiologi diperlukan dalam Ilmu Kedokteran dan Biologi. Apalagi pembahasan etiologi diperlukan untuk mengungkapkan terjadinya suatu penyakit.

Etiologi termasuk cabang ilmu Biologi dan Ilmu Kedokteran. Fokus etiologi ialah mempelajari penyebab atau asal-usul penyakit.

Berdasarkan asal-usul kata, etiologi berasal dari bahasa Yunani, yakni ‘aitia’ yang berarti ‘penyebab’ dan logos yang berarti ‘ilmu’ atau ‘kajian’. Berdasarkan konteks medis, etiologi dapat membantu tenaga kesehatan untuk memahami bagaimana suatu penyakit dapat muncul, berkembang, dan menyebar.

Mengutip dari E-Modul “Pengantar Ilmu Patofisiologi” (2024), Etiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang penyebab suatu kondisi atau penyakit. Secara ilmiah, setiap penyakit umumnya memiliki faktor penyebab yang memicunya.

Cakupan etiologi tak hanya membahas penyakit infeksius, tetapi juga penyakit non-infeksius. Mulai dari gangguan metabolik, autoimun, hingga kondisi psikologis.

Contoh kasusnya dapat diamati dalam penyakit diabetes tipe 2. Etiologinya bisa melibatkan faktor genetik, gaya hidup, dan pola makan yang tidak sehat.

Pemahaman terkait etiologi sangatlah penting dalam menentukan diagnosis dan menentukan terapi yang tepat untuk suatu penyakit. Mengetahui etiologi penyakit dapat memabntu dokter untuk memberi penanganan yang efektif.

Contoh Etiologi yang Kerap Ditemukan

Ilustrasi Penyakit Crohn

Ilustrasi Penyakit Crohn. FOTO/iStockphoto

Pembahasan tentang etiologi akan lebih jelas jika dijelaskan pula contoh etiologi yang kerap ditemukan. Secara umum, etiologi penyakit terbagi menjadi tiga kategori utama, yakni idiopatik (penyebabnya tidak diketahui), eksternal (berasal dari faktor eksternal), dan internal (berasal dari dalam).

Lantas, apa saja contoh etiologi?

Etiologi Penyakit Infeksius

1. TBC (Tuberkulosis)

TBC termasuk penyakit infeksius. Berdasarkan etiologi penyakit, TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

2. HIV/ AIDS

Penyakit HIV/ AIDS termasuk penyakit infeksius. Menurut etiologi penyakit, HIV/ AIDS disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV).

3. Demam Berdarah

Demam berdarah merupakan salah satu penyakit infeksius. Berdasarkan etiologinya, DB disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

4. Infleunza

Penyakit influenza termasuk dalam jenis penyakit infeksius. Menurut kajian etiologi, influenza terjadi disebabkan oeh virus influenza tipe A, B, atau C. Penyebaran influenza juga terjadi melalui droplet atau kontak dengan orang yang terinfeksi.

5. COVID-19

COVID-19 termasuk penyakit infeksius. Berdasarkan etiologinya, penyakit COVID-19 yang begitu mewabah di dunia disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang kemudian menyebar melalui droplet pernapasan.

Etiologi Penyakit Non-Infeksius

1. Diabetes Mellitus Tipe 2

Diabetes mellitus (DM) termasuk dalam penyakit non-infeksius. Menurut penelusuran etiologi, penyebab DM ialah gabungan antara faktor genetik dan faktor lingkungan.

Etiologi lain dari diabetes yaitu sekresi atau kerja insulin; abnormalitas metabolik yang mengganggu sekresi insulin; abnormalitas mitokondria; dan sekelompok kondisi lain yang menganggu toleransi glukosa

2. Hipertensi

Hipertensi termasuk penyakit non-infeksius. Berdasarkan etiologinya, hipertensi disebabkan stres berkepanjangan, kelebihan berat badan, hingga faktor genetik.

3. Kanker

Penyebab utama kanker ialah karena perubahan abnormal terjadi pada sel-sel dalam tubuh sehingga pertumbuhan sel menjadi tidak terkontrol dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

4. Osteoporosis

Penyakit osteoporosis termasuk dalam jenis penyakit non-infeksius. Menurut etiologinya, osteoporosis disebabkan oleh penurunan kepadatan tulang akibat kurang kalsium, hormon estrogen rendah (pada wanita menopause), dan kurangnya aktivitas fisik.

Etiologi Gangguan Mental dan Neurologis

1. Depresi

Etiologi depresi dapat terjadi karena kombinasi faktor biologis (ketidakseimbangan neurotransmitter), psikologis (trauma, stres), dan sosial (lingkungan yang tidak suportif).

2. Skizofrenia

Skizofrenia termasuk gangguan mental. Etiologi skizofrenia dapat melibatkan faktor genetik, ketidakseimbangan kimia otak, serta pengalaman hidup tertentu.

3. Epilepsi

Epilepsi merupakan penyakit yang disebabkan oleh cedera kepala, keracunan, serebrovaskuler, infeksi, infestasi parasit, tumor otak. Penyakit ini tidak memandang usia dan jenis kelamin, serta ras tertentu. Namun, sejumlah 50% epilepsi bersifat idiopatik atau tidak diketahui.

Penjelasan tentang apa itu etiologi dan contoh etiologi menunjukkan bahwa ilmu ini sangat bermanfaat untuk mengetahui asal-usul penyakit. Pengetahuan tentang asal-usul penyakit akan berperan penting untuk menentukan langkah dan tindakan pengobatan.

Baca juga artikel terkait SUPPLEMENT CONTENT atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Edusains
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Nurul Azizah & Yulaika Ramadhani