tirto.id - Osteoporosis merupakan satu kondisi yang membuat tulang seseorang menjadi lemah, rapuh bahkan sangat rapuh dan jika terjadi tekanan ringan seperti membungkuk atau batuk dapat menyebabkan patah tulang.
Menurut situs Mayo Clinic, osteoporosis paling sering terjadi di pinggul, pergelangan tangan atau tulang belakang. Tulang adalah jaringan hidup yang terus-menerus pecah dan diganti. Osteoporosis terjadi ketika pembentukan tulang baru tidak sejalan dengan hilangnya tulang lama.
Osteoporosis biasanya menyerang pria dan wanita dari semua ras. Tetapi wanita kulit putih dan Asia terutama yang telah melewati masa menopause lebih berisiko tinggi terkena penyakit ini. Selain itu, diet berlebih ternyata juga dapat menyebabkan seseorang terkena osteoporosis.
Gejala Osteoporosis
Saat seseorang mengalami osteoporosis biasanya jarang terdeteksi pada awalnya, bahkan sampai tidak menyadari tulangnya melemah atau patah. Tetapi, beberapa tanda dan gejala berikut ini bisa menunjukkan seseorang terkena osteoporosis seperti dilansir situs Health Line:
Gusi menyusut
Gusi yang tiba-tiba menyusut merupakan tanda yang bisa menandakan seseorang terdeteksi osteopororis, khususnya di sekitar rahang.
Kekuatan pegangan jadi lebih lemah
Kekuatan pegangan yang melemah biasanya akan dikaitkan dengan kepadatan mineral tulang yang rendah. Seseorang yang genggamannya lemah akan rentan membuatnya terjatuh.
Kuku rapuh
Kekuatan kuku juga bisa menandakan kesehatan tulang seseorang. Beberapa faktor-faktor lain seperti berenang, berkebun, dan olahraga lain yang dapat memengaruhi kuku juga perlu dijauhi.
Selain beberapa gejala di atas, orang yang terkena osteopororsis bisa juga karena memiliki riwayat keluarga yang osteoporosis.
Infografik SC Osteoporosis. tirto.id/Fuad Tanda atau Gejala Osteoporosis Tahap Lanjut
Ketika keadaan tulang semakin memburuk, maka ada gejala tahap lanjut yang juga perlu diperhatikan seperti:
Kehilangan tinggi badan
Kompresi fraktur pada tulang belakang dapat menyebabkan hilangnya ketinggian. Ini adalah salah satu gejala osteoporosis yang paling mencolok.
Fraktur atau patah tulang karena jatuh
Fraktur atau patah tulang adalah salah satu tanda paling umum dari osteoporosis. Fraktur dapat terjadi akibat jatuh atau gerakan kecil seperti melangkah keluar dari trotoar. Beberapa patah tulang karena osteoporosis bahkan dapat dipicu oleh bersin atau batuk yang kuat.
Nyeri punggung atau leher
Osteoporosis dapat menyebabkan fraktur kompresi tulang belakang dan ini bisa sangat menyakitkan karena vertebra yang kolaps dapat mencubit saraf yang memancar keluar dari sumsum tulang belakang. Gejala nyeri umumnya berkisar dari nyeri ringan hingga nyeri yang melemahkan.
Postur bungkuk atau fraktur kompresi
Kompresi vertebra juga dapat menyebabkan punggung bagian atas sedikit melengkung. Punggung bungkuk dikenal sebagai kyphosis.
Kyphosis dapat menyebabkan sakit punggung, leher dan bahkan memengaruhi pernapasan karena tekanan ekstra pada jalan napas dan terbatasnya ekspansi di paru-paru.
Pengobatan Osteoporosis
Tujuan dari sebagian besar obat osteoporosis adalah membantu tulang seseorang untuk tetap kuat, tetapi masing-masing obat biasanya bekerja dengan cara yang berbeda. Situs WebMDmemberikan beberapa alternatif obat berikut ini:
- Bifosfonat, seperti alendronat (Binosto, Fosamax), asam ibandronate (Boniva), dan asam risedronat (Actonel, Atelva) mengobati osteoporosis dengan menjaga tubuh dari kerusakan tulang. Namun, jika menggunakan obat-obatan ini dengan cara yang salah, maka dapat menyebabkan bisul di kerongkongan, karenanya penting untuk mengikuti instruksi pemakaian dengan tepat.
- Zoledronic acid (Reclast, Zometa) adalah infus yang dilakukan 15 menit dalam setahun sekali melalui vena. Ini adalah bifosfonat yang dapat meningkatkan kekuatan tulang dan mengurangi patah tulang di pinggul, tulang belakang, pergelangan tangan, lengan, kaki, atau tulang rusuk. Efek samping dari obat ini termasuk nyeri tulang, mual, dan muntah. Orang yang ginjalnya tidak berfungsi dengan baik harus menghindari obat ini.
- Raloxifene (Evista) adalah perawatan osteoporosis yang bertindak seperti hormon estrogen dan dapat membantu menjaga massa tulang. Efek samping dari Evista kemungkinan bisa membuat seseorang mengalami pembekuan darah.
- Abaloparatide (Tymlos) atau teriparatide (Forteo) mengobati osteoporosis pada pria dan wanita yang lebih cenderung mengalami patah tulang parah pascamenopause. Ini adalah bentuk hormon paratiroid buatan manusia yang diproduksi oleh tubuh dan merupakan obat pertama yang terbukti membuat tubuh membentuk tulang baru serta meningkatkan kepadatan mineral tulang. Efek samping obat ini termasuk mual, kram kaki, dan pusing.
- Romosozumab-aqqg (Evenity) adalah antibodi monoklonal yang digunakan untuk mengobati osteoporosis pada wanita pascamenopause yang berisiko tinggi mengalami patah tulang. Pengobatannya melalui suntikan sebulan sekali dengan batasan 12 dosis.
- Denosumab (Prolia, Xgeva) mengobati osteoporosis dengan cara pemecahan tulang tubuh. Ini untuk wanita dengan kemungkinan patah tulang lebih tinggi yang pernah mencoba obat osteoporosis lain yang belum berhasil. Efek sampingnya termasuk rasa sakit di punggung, lengan, dan kaki.
Untuk mengetahui obat apa yang paling cocok dengan penderita osteoporosis, penderita juga perlu menghubungi dokter dan berkonsultasi tentang perawatan yang sesuai.
Editor: Agung DH