Menuju konten utama

Bagaimana Cara Mencegah Osteoporosis dan Langkah-langkahnya

Bagaimana cara mencegah osteoporosis dan langkah-langkahnya. Simak penjelasan dan uraian selengkapnya pada artikel di bawah ini.

Bagaimana Cara Mencegah Osteoporosis dan Langkah-langkahnya
Ilustrasi osteoporosis. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Setiap orang, baik pria atau wanita, memiliki risiko mengalami penyakit osteoporosis. Penyakit ini umumnya dialami oleh usia lanjut.

Meski begitu, jika seseorang memiliki faktor risiko untuk mengalaminya di usia lebih awal, serangan penyakit osteoporosis dapat pula terjadi.

Osteoporosis mengacu pada keadaan seseorang yang memiliki kondisi tulang rapuh. Saat kerapuhan terjadi, orang terebut lebih mudah untuk mengalami fraktur. Fraktur ini dapat berupa keretakan atau patah tulang.

Menurut laman Yankes Kemenkes, osteoporosis merupakan jenis penyakit diam (silent disease). Gejala osteoporosis tidak bisa dikenali begitu saja. Seseorang umumnya baru terdiagnosis osteoporosis setelah mengalami fraktur.

Untuk itulah kesehatan tulang sebaiknya menjadi perhatian bagi setiap orang. Mencegah osteoporosis sejak dini adalah langkah tepat agar tidak terserang penyakit ini di kemudian hari.

Penyebab Osteoporosis

Penyebab osteoporosis dipicu oleh ketidakseimbangan pembentukan tulang baru dengan resorpsi tulang tua, atau regenerasi tulang. Akibatnya yaitu tulang menjadi keropos.

Kepadatan tulang manusia umumkan tercapai pada usia sekira 35 tahun. Setelah itu, kepadatan tersebut berangsur menurun secara perlahan.

Inilah yang kemudian yang menjadikan aktivitas "menabung" kepadatan tulang perlu digalakkan sejak usia muda. Gunanya agar penurunan kepadatan tulang berjalan lebih pelan. Pasalnya, regenerasi tulang tidak berlangsung lebih cepat seperti pada usia dini.

Di samping faktor usia, osteoporosis turut dipengaruhi antara lain kekurangan vitamin D, jarang bergerak, mengonsumsi obat-obatan tertentu, masalah gangguan hormon, hingga kebiasaan merokok.

Faktor risiko yang tidak bisa dicegah adalah bertambahnya usia, jenis kelamin terutama wanita, dan mempunyai riwayat osteoporosis pada keluarga.

Gejala Osteoporosis

Gejala osteoporosis umumnya tidak tampak sampai seseorang mengalami fraktur. Begitu diperiksakan ke fasilitas kesehatan, barulah kemudian ditemukan penyebab fraktur yaitu osteoporosis.

Meski begitu, seseorang patut curiga dirinya mengalami osteoporosis jika mudah fraktur meski hanya terkena benturan atau tekanan ringan. Selain itu, gejala osteoporosis juga terlihat pada kondisi berikut:

  • Tubuh membungkuk
  • Penurunan tinggi badan
  • Nyeri punggung karena patah pada tulang belakang.
Jika mengalami beberapa kondisi tersebut sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Seseorang akan didiagnosis untuk menegakkan penyebabnya sehingga dapat dicarikan pengobatan yang tepat.

Cara Mencegah Osteoporosis

Bagaimana cara mencegah osteoporosis? Pencegahan osteoporosis dapat dilakukan dengan berbagai hal. Salah satu tujuannya agar kepadatan tulang maksimal sehingga terjadinya pengeroposan tulang dapat diperlambat lajunya.

Semakin lambat proses pengeroposan, dimungkinkan tetap memiliki postur tubuh lebih baik di usia lanjut. Hal itu dapat diwujudkan dengan berbagai langkah pencegahan sebagai berikut:

1. Mengonsumsi makanan kaya kalsium dan vitamin D

Makanan alami kaya kalsium dan vitamin mudah ditemukan pada susu, susu kedelai, kangkung, telur, salmon, tuna, dan sebagainya.

Dikutip WebMD, kalsium membantu pertumbuhan dan menguatkan tulang. Selain itu, mineral ini juga berperan dalam pembekuan darah, kontraksi otot, dan sebagainya.

Di sisi lain, vitamin D diperlukan dalam penyerapan kalsium. Dua nutrisi ini saling bekerja sama untuk menguatkan tulang.

2. Mengonsumsi makanan mengandung kolin

Kolin mudah ditemukan ada susu, hati, telur, dan kacang-kacangan. Kolin berperan besar dalam membantu pembentukan sel-sel baru. Konsumsi secukupnya dan tidak berlebihan.

3. Berolahraga

Tulang akan lebih kuat dan padat dengan lebih sering bergerak. Gerakan latihan menahan beban adalah salah satu contohnya. Melatih diri dengan menahan beban akan memaksa tubuh bekerja melawan gravitasi yang dapat memicu regenerasi tulang baru.

Olahraga jenis lain yang bisa dilakukan antara lain aerobik, panjang dinding, joging, lari, tenis, badminton, jalan kaki, yoga, dan sebagainya. Pastikan dilakukan sesuai dengan usia dan tidak dipaksakan harus berolahraga berat.

4. Tidak merokok

Merokok membuat risiko terkena osteoporosis meningkat dua kali lipat. Terutama pada wanita yang merokok, termasuk perokok pasif, hormon estrogen dalam tubuhnya tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya. Efeknya adalah pengeroposan tulang.

5. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan soda

Minuman beralkohol dan soda menjadi penyebab osteoporosis. Keduanya memicu pengeroposan tulang. Kandungan fosfor yang yang tinggi pada soda, membuat kalsium menjadi lebih sulit diserap tubuh.

6. Tidak mengonsumsi obat sembarangan

Pastikan setiap obat mendapatkan saran dokter saat mengonsumsinya. Ada obat tertentu, seperti jenis kortikosteroid, memiliki pengaruh pada pengeroposan tulang.

7. Memaparkan diri pada sinar matahari pagi atau sore

Sinar matahari pagi sebelum jam 9.00 atau sore setelah jam 16.00 membantu mengaktifkan provitamin D di bawah kulit menjadi vitamin D. Vitamin D berguna membantu penyerapan kalsium.

Obat Osteoporosis

Saat seseorang didiagnosis osteoporosis, dokter mungkin akan meresepkan obat. Obat ini membantu mempertahankan dan membangun tulang.

Resep ini terutama diberikan pada wanita karena memiliki risiko paling tinggi mengalami penyakit osteoporosis. Konsultasikan pada dokter seberapa perlu mengonsumsinya jika merasa memiliki gejala osteoporosis.

Baca juga artikel terkait CARA MENCEGAH OSTEOPOROSIS atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno