tirto.id - Osteoporosis sering disebut juga tulang keropos. Osteoporosis adalah kondisi saat kepadatan tulang yang menurun, sehingga tulang cenderung menjadi rapuh serta mudah mengalami patah tulang meski hanya terjadi trauma ringan.
Osteoporosis identik dengan penyakit orang yang sudah lanjut usia. Namun, siapa sangka bahwa osteoporosis ternyata juga bisa terjadi pada anak dan remaja, akibat kelainan genetika atau penyakit kronik maupun pengobatannya.
Penyebab osteoporosis pada anak-anak
Selain beberapa kelainan genetik dan penyakit kronis, ada beberapa penyebab lain terjadinya osteoporosis pada anak, yaitu,
- Kelainan bawaan misalnya osteogenesis imperfecta.
- Gangguan pubertas, misal puberitas terlambat.
- Mengonsumsi obat-obatan yang meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis.
- Menderita penyakit lain misalnya lupus hingga leukemia.
- Kekurangan vitamin D3, kalsium dan fosfor.
Gejala osteoporosis pada anak-anak
Lantas, apa saja gejala osteoporosis pada anak-anak? DIlansir dari Instagram resmi IDAI, berikut beberapa gejala osteoporosis pada anak-anak,
- Patah tulang yang terkadi tanpa adanya riwayat trauma bermakna atau patah tulang berulang.
- Adanya kelainan bentuk tulang belakang, seperti bengkok ataupun bungkuk.
- Adanya kelainan bentuk tulang misalnya kaki bengkok dengan bentuk O atau X.
- Nyeri tulang, terutama di punggung bawah, pinggang, lutut, telapak kaki dan pergelangan kaki.
- Mengalami keterbatasan gerak.
Cara cegah osteoporosis pada anak
Berikut beberapa langkah dan cara untuk menjaga kesehatan tulang pada anak agar tetap sehat,
- Olahraga secara teratur
- Penuhi nutrisi anak dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan protein seperti ikan, daging, susu, buah hingga sayur.
- Hindari kebiasaan tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik hingga terlalu banyak mengonsumsi makanan makin dan bersoda.
- Deteksi dini dan segera bawa anak ke dokter jika menemukan tanda dan gejala osteoporosis pada anak.
Editor: Iswara N Raditya