Menuju konten utama

7 Penyebab Diabetes Melitus dan Apakah Bisa Disembuhkan?

Apa saja penyebab diabetes melitus dan apakah diabetes bisa disembuhkan? Simak penjelasannya di artikel berikut ini.

7 Penyebab Diabetes Melitus dan Apakah Bisa Disembuhkan?
Ilustrasi penyakit diabetes. Penyebab Diabetes Melitus dan Apakah Bisa Disembuhkan? FOTO/iStockphoto

tirto.id - Diabetes Melitus (DM), merupakan jenis penyakit kencing manis yang disebabkan oleh gangguan pada metabolisme.

Gangguan tersebut dapat timbul akibat peningkatan kadar gula darah yang melebihi batas wajar atau berlangsung secara kronis, di mana lama-kelamaan dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf.

Diabetes paling umum adalah diabetes tipe 2, yang biasanya dialami orang dewasa, yang terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau tidak menghasilkan insulin yang cukup.

Anggapan umum mengenai diabetes melitus adalah bahwa jenis penyakit ini hanya diderita oleh orang dewasa saja. Padahal, diabetes melitus pada anak juga dapat terjadi, begitu pula pada remaja. Sama seperti orang dewasa, penyebab diabetes pada anak juga karena obesitas.

Dikutip laman resmi WHO, dalam 3 dekade terakhir, prevalensi diabetes tipe 2 mengalami peningkatan di semua negara dengan berbagai tingkat pendapatan. Diabetes tipe 1, yang dulunya dikenal sebagai diabetes remaja atau diabetes ketergantungan insulin, adalah suatu kondisi kronis di mana pankreas memproduksi sedikit atau tidak sama sekali insulin.

Sekitar 422 juta orang di seluruh dunia mengidap diabetes, sebagian besar tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan 1,5 juta kematian secara langsung disebabkan oleh diabetes setiap tahunnya. Baik jumlah kasus maupun prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa dekade terakhir.

Penyebab Diabetes Melitus Tipe 2

Faktor utama dan penyebab diabetes melitus pada anak antara lain meliputi:

  • Faktor genetik
  • Faktor lingkungan
  • Sistem imun pada anak
  • Kondisi dari Sel pankreas
Sementara secara umum penyebab diabetes melitus tipe 2, sepeti dikutip situs Mayo Clinic, adalah:

Diabetes tipe 2 pada dasarnya adalah hasil dari dua masalah:

1. Berat Badan

Kelebihan berat badan atau obesitas adalah penyebab dan risiko utama seseorang mengalami diabetes. Bagi orang yang memiliki kadar lemak berlebih di tubuh, khususnya lemak di perut, menunjukkan risiko yang lebih besar.

Risiko diabetes tipe 2 lebih tinggi pada pria dengan lingkar pinggang di atas 40 inci (101,6 cm) dan pada wanita dengan ukuran pinggang di atas 35 inci (88,9 cm).

2. Kurang Aktif Bergerak

Semakin tidak aktif seseorang, semakin besar risikonya. Aktivitas fisik membantu mengontrol berat badan, menggunakan glukosa sebagai energi dan membuat sel lebih sensitif terhadap insulin.

3. Riwayat Keluarga

Risiko seseorang terkena diabetes tipe 2 meningkat jika orang tua atau saudara kandungnya menderita diabetes tipe 2.

4. Ras dan Etnis

Meskipun tidak jelas mengapa, orang-orang dari ras dan etnis tertentu, termasuk orang kulit hitam, Hispanik, penduduk asli Amerika dan Asia, serta penduduk Kepulauan Pasifik, lebih mungkin terkena diabetes tipe 2 daripada orang kulit putih.

5. Kadar Lipid Darah

Peningkatan risiko dikaitkan dengan rendahnya kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik dan tingginya kadar trigliserida.

6. Usia

Risiko diabetes tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 35 tahun.

7. Prediabetes

Prediabetes adalah suatu kondisi di mana kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes. Jika tidak diobati, prediabetes sering berkembang menjadi diabetes tipe 2.

Ciri-Ciri dan Gejala Diabetes Melitus

Setelah membahas penyebab diabetes, selanjutnya Anda perlu mengetahui ciri-ciri diabetes di usia muda dan gejalanya yang umum, antara lain:

1. Banyak makan

Penderita diabetes melitus cenderung merasa lapar terus-menerus, meskipun baru selesai makan.

Hal tersebut didorong oleh jumlah insulin yang tidak memadai sehingga kadar gula pada tubuh tidak dapat diolah menjadi energi.

2. Banyak minum

Rasa haus yang berlebihan pada seseorang yang menderita diabetes melitus disebabkan oleh tidak mampunya kondisi tubuh untuk menyerap cairan dengan baik.

3. Penurunan berat badan secara drastis

Meskipun penderita sering makan berbagai jenis makanan, namun tubuhnya tidak mengalami perkembangan yang wajar, yang ada justru ia mengalami kehilangan berat badan yang signifikan.

Hal tersebut dikarenakan, kondisi tubuh yang tidak mampu menyerap gula darah sehingga jaringan otot dan lemak menjadi menyusut.

4. Kelelahan dan temperamen

Ketidakmampuan tubuh dalam menyerap gula dari makanan dapat membuat penderita kekurangan energi sehingga akan mudah merasa lelah. Hal tersebut berpengaruh pada perilaku dan perubahan emosinya.

Apakah Diabetes Bisa Disembuhkan?

Terkait pertanyaan apakah diabetes bisa disembuhkan, maka jawabannya adalah penderita diabetes tidak bisa sembuh atau kembali normal, tetapi penyakit tersebut dapat dikontrol dengan gaya hidup sehat.

Lalu mengapa diabetes tidak bisa disembuhkan? Laman Joslin Diabetes Center menuliskan, hal ini terjadi karena sel-sel beta telah rusak dan faktor genetik yang mendasari kerentanan seseorang terhadap diabetes tetap utuh. Seiring waktu, proses penyakit ini akan menguat kembali dan kerusakan sel beta akan terus berlanjut.

Berikut ini beberapa cara pencegahan penyakit diabetes melitus yang bisa dilakukan.

Cara Mencegah Diabetes Melitus

Pada umumnya, diabetes melitus yang dialami oleh penderita dipengaruhi oleh obesitas. Sehingga pengobatannya dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat di antaranya:

1. Mempertahankan berat badan ideal

Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengurangi sekitar 5-10 % berat badan badan guna mengurangi risiko dari diabetes melitus.

Selain itu, diet kalori dan konsumsi rendah lemak juga dianjurkan sebagai cara menurunkan berat badan.

2. Perbanyak konsumsi buah dan sayur

Konsumsi buah dan sayur dinilai dapat mengurangi risiko pada penderita diabetes melitus. Makanlah lebih banyak buah, sayuran, dan biji-bijian

3. Aktif berolahraga

Berolahraga setidaknya 30 menit dalam sehari dapat mengurangi tingginya risiko diabetes melitus. Hal tersebut guna membantu seseorang untuk mencapai berat badan yang ideal. Misalnya lakukan latihan aerobik setidaknya 150 menit per minggu, seperti berjalan kaki atau bersepeda.

4. Mengurangi makanan berlemak

Kurangi lemak jenuh dan lemak trans, serta karbohidrat olahan, dari menu makanan yang dikonsumsi.

5. Makan dengan porsi yang lebih kecil

Cobalah untuk menurunkan 5% hingga 7% makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terurama jika Anda memiliki kelebihan berat badan atau obesitas.

Baca juga artikel terkait DIABETES MELITUS atau tulisan lainnya dari Mohamad Ichsanudin Adnan

tirto.id - GWS
Kontributor: Mohamad Ichsanudin Adnan
Penulis: Mohamad Ichsanudin Adnan
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Dhita Koesno