tirto.id - Pemerintah telah mengeluarkan izin impor 200 ribu ton gula kristal mentah atau raw sugar. Impor itu dilakukan untuk cadangan pangan.
Negara yang mengimpor gula ke Indonesia, yakni India, Brazil, dan Amerika Latin. Namun, belum dijelaskan secara rinci ihwal kuota impor per negaranya.
“Sudah keluar izinnya. Seingat saya kemarin India, Brazil, Amerika latin. Kan sudah lama (terbit izin impor) waktu habis neraca komoditas itu,” kata Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso,
usai melalukan inspeksi dadakan (sidak) di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Budi menyatakan saat ini impor gula itu tengah dalam proses masuk ke Indonesia. Budi memastikan pihaknya akan terus memantau secara berkala.
“Ya, sekarang diproses. Proses, kan, dicek lagi, sudah sampai dimana, kan, diproses lagi barangnya,” ucap Budi.
Sebelumya, Budi Santoso, mengaku sudah memproses persetujuan impor (PI) gula mentah (raw sugar) 200 ribu ton. Rencana impor tersebut merupakan penugasan dari pemerintah kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan untuk memenuhi kebutuhan cadangan pangan pemerintah (CPP).
“Sudah diproses. Jadi, ini hanya cadangan pangan pemerintah, ya, kita, kan, produksinya cukup,” kata Mendag Budi, saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan impor gula kristal ini bagian dari upaya untuk mengantisipasi fluktuasi harga gula konsumsi di periode Ramadan 2025. Tentunya, langkah tersebut diambil dengan menjamin tidak akan memberikan dampak kepada petani, terutama saat masa panen pada April, Mei, dan Juni.
“Kemudian raw sugar itu akan murah biayanya pada saat gilingnya bersamaan dengan panen. Itu pertimbangannya. Sekitar 200 ribu ton raw sugar, datangnya tahun ini secara bertahap, tetapi jaminannya, jangan sampai petani harganya jatuh,” kata Arief dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (13/2/2025).
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama