Menuju konten utama
Pemilu Serentak 2024

Melihat Peluang PSI Jadi Sekoci Politik Trah Jokowi usai 2024

Grace Natalie sebut PSI sangat terbuka jika Gibran Rakabuming Raka mau bergabung dengan PSI. Ia sebut Gibran kepala daerah muda berprestasi.

Melihat Peluang PSI Jadi Sekoci Politik Trah Jokowi usai 2024
Presiden Joko Widodo (tengah) berfoto bersama Ketua Umum PSI Giring Ganesha (kedua kanan), Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie (kedua kanan), Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni (kanan) dan para kader PSI saat perayan HUT ke-8 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Jakarta, Selasa (31/1/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Pengangkatan Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dinilai semakin mengipasi bara dalam sekam hubungan Jokowi dengan PDIP. Hal ini ditambah dengan dukungan dari sejumlah elemen yang mendorong putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, untuk maju menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto.

Baik Jokowi maupun Gibran hingga kini masih tercatat sebagai kader PDIP. Keduanya juga diusung PDIP dalam suksesi pilkada maupun pilpres. Sedangkan partai berlambang banteng moncong putih itu secara resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres pada Pilpres 2024.

Pengamat politik dari Populi Center, Usep Saepul Ahyar menilai, hubungan antara Jokowi dengan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri akan semakin panas bila Gibran menerima pinangan Prabowo sebagai cawapres. Apalagi, kata Usep, Megawati sudah meradang ketika Kaesang potong kompas menjadi ketum PSI.

“Tentu akan semakin panas jika Gibran bergabung (ke kubu Prabowo),” kata Usep saat dihubungi reporter Tirto, Kamis (12/10/2023).

Prabowo merupakan bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang berisi Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, Partai Gelora, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, dan Partai Garuda. Nama Gibran terus bertengger dalam bursa cawapres Prabowo, bersaing dengan Airlangga Hartarto, Erick Thohir, dan Khofifah Indar Parawansa.

“Sangat mungkin kalau PSI jadi sekoci politik keluarga Jokowi. Mas Kaesang sudah di sana dan tampaknya elemen-elemen relawan pendukung Jokowi sudah diarahkan ke PSI,” ujar Kunto.

Gibran sendiri dalam berbagai kesempatan, menghargai dan menampung banyaknya aspirasi yang mendorong dirinya berpasangan dengan Prabowo Subianto. Ia juga belum memberikan keputusan tawaran untuk bergabung ke Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo.

Di sisi lain, jika Gibran betul-betul menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto, maka kemungkinan besar Gibran akan otomatis hengkang dari PDIP. Hal ini disampaikan analis politik Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo.

“PDIP jelas akan mengambil langkah serius dan Mas Gibran harus keluar dari PDIP, kecuali ada lobi-lobi politik yang lain,” kata Kunto dihubungi reporter Tirto, Kamis (12/10/2023).

Selain Gibran, dia menyampaikan ada kemungkinan Presiden Jokowi juga meninggalkan PDIP. Meski tidak terang-terangan, Jokowi memang disebut lebih condong merapat ke kubu Prabowo Subianto.

Kunto menambahkan, jika skenario Gibran dan Jokowi hengkang dari PDIP terjadi, maka PSI sangat memungkinkan menjadi labuhan baru bagi keduanya. Namun, hal ini hanya terjadi jika keretakan antara bapak-anak tersebut dengan PDIP semakin meruncing dan tidak bisa diperbaiki.

“Sangat mungkin kalau PSI jadi sekoci politik keluarga Jokowi. Mas Kaesang sudah di sana dan tampaknya elemen-elemen relawan pendukung Jokowi sudah diarahkan ke PSI,” ujar Kunto.

Kaesang Pangarep usai resmi menjadi ketum PSI memang langsung gencar melakukan safari politik ke relawan-relawan pendukung Jokowi. Dia bahkan meminta mereka merapat dan bersatu untuk masuk menjadi kader PSI.

Sementara itu, mulai terdengar kabar bahwa salah satu organ relawan Jokowi dengan basis massa yang besar, yaitu Pro Jokowi (Projo), mulai mengincar Gibran Rakabuming Raka sebagai ketua umum mereka.

Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Presiden (Bapilpres) Projo, Panel Barus tidak menampik adanya kabar tersebut. Ia justru memberi sinyal bahwa hal tersebut memungkinkan terjadi di waktu yang akan datang.

“Berdoa, kan, boleh, namanya harapan, tapi berdoa kan jauh-jauh hari enggak apa-apa,” kata Panel ditemui reporter Tirto di Jakarta Pusat, Kamis (12/10/2023).

Konsolidasi nasional jaringan relawan Alap-alap Jokowi

Presiden Joko Widodo memberi pidato saat menghadiri Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/10/2023). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/YU

PSI Terbuka Terima Relawan Jokowi hingga Gibran Rakabuming

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie menyatakan, pihaknya terbuka saja dengan seluruh organ relawan Jokowi, termasuk Projo. Menurutnya, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep tidak membatasi hanya pada organ relawan tertentu.

“Kalau semua ya berarti mana saja masuk. Organ relawan Jokowi ada banyak sekali, ribuan,” terang Grace dihubungi reporter Tirto, Kamis (13/10/2023)

Grace menambahkan, PSI belum memegang data ke mana organ-organ relawan Jokowi ini melabuhkan pilihan capres pada Pilpres 2024. Namun ia mengatakan, relawan yang asli pasti akan sejalan dengan Jokowi.

“Kalau benar-benar relawan Jokowi mestinya ya sehati dengan Pak Jokowi,” ucap Grace.

Menurut Grace, PSI sangat terbuka jika Gibran Rakabuming Raka mau bergabung ke partai berlogo mawar tersebut. Ia menyebut Gibran sebagai wali kota muda yang berprestasi.

“Dan sama dengan PSI, anti-intoleransi dan antikorupsi. Kalau mas wali (Gibran) mau gabung tentu dengan sangat senang hati kami sambut gembira,” ujar Grace

Analis politik Ipsos Public Affairs, Arif Nurul Iman mengatakan, PSI memang sangat memungkinkan menjadi sekoci politik keluarga Jokowi. Ini bisa terjadi ketika Jokowi tidak lagi memegang posisi struktural di pemerintah, apalagi Jokowi tidak masuk struktur PDIP.

Sementara Gibran, kata Arif, bisa bergabung ke PSI seperti adiknya, jika memutuskan maju menjadi cawapres Prabowo Subianto. Jalan politik Gibran tinggal melihat hasil keputusan MK soal gugatan batas minimal usia capres-cawapres. Wali Kota Surakarta itu baru berusia 36 tahun saat ini.

“Tinggal nunggu keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) soal batas usia capres-cawapres dan gugur keanggotaanya (Gibran) di PDIP,” kata Arif dihubungi reporter Tirto, Kami (12/10/2023).

Sebagai informasi, PSI merupakan salah satu pihak yang melayangkan gugatan ke MK soal batas usia capres-cawapres. Mereka meminta usia capres-cawapres menjadi minimal 35 tahun, dari sebelumnya 40 tahun.

Arif menjelaskan, efek masuknya Kaesang ke PSI, partai ini memiliki motor penggerak yang baru dan bertenaga. Hadirnya putra Jokowi tersebut dapat mendongkrak kekuatan elektoral PSI.

“Masuknya Kaesang menambah suara partai, selain dia anak presiden yang memiliki modal sosial besar dan punya pendukung fanatik yang bisa dikerahkan,” terang Arif.

Gibran Rakabuming Raka

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Ketua Dewan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie Louisa saat bertemu di Solo, Jumat (21/7/2023). ANTARA/Aris Wasita

Masih Sulit Terjadi

Sebaliknya, peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati berpendapat lain. Ia menilai kemungkinan Jokowi dan Gibran bersatu bersama Kaesang di PSI masih begitu dilematis.

“Di satu sisi, keluarga Jokowi tidak memiliki posisi struktural strategis di PDIP,” ujar Wasisto dihubungi reporter Tirto, Kamis (12/10/2023).

Selain itu, kata Wasisto, PSI masih merupakan partai politik non-parlemen dan masih berjuang untuk dapat tembus dalam pemilihan legislatif. “Ini menjadi pertimbangan ulang bagi politik keluarga Jokowi,” tambah Wasisto.

Hal senada diungkapkan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno. Ia mengaku sulit membayangkan jika Jokowi dan Gibran merapat ke PSI. Hal ini karena keduanya masih tegak lurus dalam keluarga besar kader PDIP saat ini.

“Saya kira Jokowi akan tetap berada di PDIP sama halnya seperti Gibran. Rasa-rasanya hanya sebatas asumsi dan prediksi-prediksi, saya melihat hanya Kaesang di PSI,” ujar Adi dihubungi reporter Tirto.

Gibran Rakabuming saat dikonfirmasi Tirto soal hubungannya dengan PDIP: “Biasa-biasa saja, enggak gimana-gimana."

Selain itu, manuver politik Kaesang yang mendatangi berbagai organ relawan Jokowi tidak bisa sesederhana dibaca bahwa PSI akan langsung mendukung Prabowo Subianto. Ia menilai, Kaesang akan membangun kekuatan politik dengan berbagai kelompok untuk saling menjaga kepentingan, termasuk mendatangi PDIP dan Partai Gerindra.

“Kaesang hanya sebatas silaturahmi politik dan tidak ada upaya (dari Kaesang) agar Gibran diusulkan maju dengan Prabowo. Jangan-jangan Gibran tidak mau juga berpasangan dengan Prabowo dan hanya asumsi saja selama ini,” tutur Adi.

Jokowi sendiri sempat menyatakan akan pensiun dari dunia politik setelah rampung menjalani mandat sebagai Presiden RI. Hal ini disampaikan saat namanya disebut-sebut akan menjadi ketua umum PDIP, menggantikan Megawati Soekarnoputri.

“Saya mau pensiun pulang ke Solo,” kata Jokowi singkat usai menghadiri acara HUT TNI ke-78 di Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menuturkan, hubungannya dengan PDIP adem-ayem saja. Menurutnya, tidak ada tensi tinggi antara dia dan PDIP meski banyak dukungan dari berbagai elemen yang memintanya menjadi cawapres Prabowo Subianto.

“Biasa-biasa saja, enggak gimana-gimana,” ujar Gibran dihubungi reporter Tirto, Kamis (12/10/2023).

Deklarasi dukung pasangan Prabowo-Gibran di Kudus

Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra membacakan deklarasi mendukung Prabowo-Gibran di Kantor DPC Gerindra, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (11/10/23). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/tom.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Politik
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Abdul Aziz