Menuju konten utama

Kronologi Israel Bunuh Komandan Hamas & Keluarganya di Lebanon

Kronologi serangan Israel yang menewaskan komandan Hamas dan keluarganya, di kamp pengungsian Beddawi, yang terjadi pada Sabtu (5/10/2024) dini hari.

Kronologi Israel Bunuh Komandan Hamas & Keluarganya di Lebanon
Asap mengepul dari lokasi yang menjadi sasaran penembakan Israel di desa Dhayra di Lebanon selatan pada 4 Juli 2024. - (Foto oleh Kawnat HAJU / AFP)

tirto.id - Israel membunuh seorang Komandan Hamas, Saeed Atallah Ali, di utara Lebanon lewat serangan udara, pada Sabtu (5/10/2024). Serangan itu turut menewaskan keluarga Ali, termasuk istri dan dua putrinya.

Melansir dari laporan Euronews, Hamas menyatakan bahwa serangan terhadap kamp pengungsi Beddawi, menghantam rumah Ali. Ali sendiri merupakan seorang pejabat sayap militer Hamas, Brigade Qassam.

Hamas mengonfirmasi bahwa istri Ali, Shaymaa Azzam, juga menjadi korban dalam serangan tersebut. Selain itu, kedua putri mereka yang masih anak-anak, Zeinab dan Fatima, turut tewas dalam serangan yang terjadi pada Sabtu.

Kamp pengungsian Beddawi yang diserang oleh Israel berada di dekat kota Tripoli. Mengutip dari Al Jazeera, Hamas menjelaskan bahwa serangan itu merupakan serangan Israel pertama di wilayah tersebut sejak perang Gaza satu tahun yang lalu.

Selain Ali dan keluarganya, salah satu anggota Hamas, Mohammed Lweis, juga tewas dalam serangan Israel di desa Fayda, Lembah Bekaa, timur Lebanon. Lweis dikabarkan tewas beberapa jam sebelum pengumuman kematian Ali dan keluarganya.

Kronologi Israel Bunuh Keluarga Komandan Hamas

AP News melaporkan bahwa kronologi serangan Israel yang menewaskan komandan Hamas dan keluarganya, terjadi pada Sabtu (5/10/2024) dini hari. Pembunuhan tersebut dilakukan lewat serangan udara yang menargetkan kamp pengungsian Beddawi, tempat Ali dan keluarganya tinggal.

Serangan tersebut berlangsung sehari setelah serangan udara Israel yang sebelumnya menghancurkan jalan raya utama penghubung Lebanon dan Suriah. Serangan udara ini mengakibatkan lubang besar di kedua sisi jalan.

Adapun dalam laporan Al Jazeera menyebutkan bahwa pada Jumat, Israel mengumumkan pihaknya telah menargetkan markas intelijen Hizbullah di pinggiran selatan.

Israel juga sedang mengevaluasi dampak serangan yang menargetkan sejumlah tokoh senior kelompok tersebut. Pada Sabtu pagi, ledakan juga terdengar di seluruh pinggiran selatan Beirut, Lebanon.

Sebelum serangan dijatuhkan, Israel dilaporkan telah memberikan peringatan kepada warga di wilayah Dahiyeh. Namun, jumlah warga sipil yang berhasil melarikan diri belum dapat dipastikan.

Israel telah memulai serangan darat ke Lebanon, sejak Selasa (1/10/2024). Serangan itu ditujukan pada kelompok paramiliter Hizbullah yang berbasis di Lebanon. Israel telah berulang kali menyerang pejabat Hamas di Lebanon dalam beberapa minggu terakhir.

Hal tersebut menyebabkan tewasnya sejumlah pemimpin senior kelompok Hamas. Menurut Hamas, sebanyak 18 komandan senior mereka telah tewas dalam beberapa minggu terakhir akibat serangan Israel.

Israel pun telah secara signifikan meningkatkan serangannya terhadap Lebanon setelah hampir setahun terlibat baku tembak dengan Hizbullah. Pertempuran ini sebagian besar terjadi di wilayah perbatasan Israel-Lebanon dan berlangsung bersamaan dengan perang Israel-Hamas di Gaza.

Kondisi Perang Israel di Lebanon Terkini

Berdasarkan laporan Reuters, Senin (7/10/2024), Israel-Hizbullah Lebanon masih intens saling serang. Israel mengebom sejumlah target di Lebanon dan Gaza pada Minggu (6/10/2024), jelang peringatan satu tahun serangan 7 Oktober.

Serangan udara Israel mengguncang pinggiran selatan Beirut pada Minggu. Serangan ini menjadi pengeboman paling kuat di kawasan tersebut sejak Israel meningkatkan aksi militernya terhadap Hizbullah bulan lalu.

Militer Israel menyatakan bahwa jet tempurnya menyerang markas intelijen Hizbullah serta fasilitas penyimpanan senjata di Beirut. Serangannya juga menargetkan kelompok tersebut di Lebanon selatan dan daerah Beqaa.

Di sisi lain, Hizbullah pun meluncurkan roket, pada Minggu (6/10/2024) malam, yang berhasil melewati sistem pertahanan udara dan mendarat di Haifa. Haifa adalah kota pelabuhan sekaligus kota terbesar ketiga di Israel.

Serangan ini mengakibatkan kerusakan pada sejumlah bangunan dan 10 orang terluka di Haifa dan kota Tiberias. Hizbullah mengklaim mereka menargetkan lokasi militer di dekat Haifa dengan salvo rudal "Fadi 1".

Sementara itu, dalam laporan Le Monde, Minggu (6/10/2024), Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menyerukan “tekanan pada Israel” untuk gencatan senjata setelah serangan baru tersebut.

Mikati mengatakan pihaknya mendukung upaya Amerika Serikat (AS) dan Prancis untuk melakukan gencatan senjata.

Perang Israel-Hizbullah yang terus meningkat membuat Lebanon akan menunda dimulai tahun ajaran baru. Menteri Pendidikan Abbas Halabi mengatakan Lebanon akan menunda dimulainya tahun ajaran bagi lebih dari satu juta siswa hingga 4 November, dengan alasan "risiko keamanan."

Meski demikian, juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengungkapkan bahwa mereka mempersiapkan peningkatan pasukan untuk menghadapi kemungkinan "serangan di garis depan" hari ini.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Yonada Nancy & Dipna Videlia Putsanra