Menuju konten utama

Fakta-Fakta Israel Serang Beirut: Benarkah Makam Ottoman Dibom?

Israel mengebom situs bersejarah berupa makam Kekaisaran Ottoman di Beirut pada Kamis (3/10/2024). Simak fakta-fakta serangan tersebut.

Fakta-Fakta Israel Serang Beirut: Benarkah Makam Ottoman Dibom?
Makam Kekaisaran Ottoman. foto/istockphoto

tirto.id - Serangan Israel ke Beirut, Lebanon, masih berlanjut hingga saat ini. Tentara Israel baru saja menjatuhkan serangan ke Distrik Bashoura, sebuah distrik tempat salah satu makam bersejarah Kekaisaran Ottoman berdiri.

Viral di media sosial, sebuah kompleks pemakaman Kekaisaran Ottoman mengalami kerusakan dalam serangan tersebut. Benarkah makam Kekaisaran Ottoman dibom Israel?

Melansir Al Jazeera, Israel mengirimkan 17 serangan udara ke Distrik Bashoura, pada Kamis (3/10/2024). Selain dikenal sebagai distrik bersejara, Bashoura juga menjadi lokasi markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kantor perdana menteri, dan parlemen.

Serangan ke Israel ke makam bersejarah distrik Bashoura itu dikonfirmasi oleh kantor berita Lebanon, Quds News, pada Kamis. Berdasarkan video Quds News, beberapa makam di kompleks pemakaman Al-Bashoura itu hancur karena serangan udara.

Beberapa pecahan batu nisan di kompleks pemakaman berserakan. Makam Al-Bashoura sendiri dikenal sebagai salah satu kompleks pemakaman tertua di Lebanon, yang menjadi lokasi pemakaman orang terkenal Kekaisaran Ottoman.

Serangan Israel ke Distrik Bashoura tak hanya merusak kompleks makam bersejarah. Kondisi ini juga menyebabkan korban jiwa dan memaksa warga setempat mengungsi.

Fakta Serangan Israel di Makam Kekaisaran Ottoman

Serangan Israel terbaru di Lebanon tidak hanya menghancurkan infrastruktur di Beirut. Serangan ini diduga juga merusak situs bersejarah Kekaisaran Ottoman di al-Bashoura. Selain itu, serangan ini menewaskan penduduk setempat dan paramedis.

Berikut ini fakta-fakta serangan Israel di makam Kekaisaran Ottoman, Beirut:

1. Serangan Israel menargetkan distrik Bashoura

Serangan Israel secara khusus menargetkan distrik Bashoura di Beirut, yang dekat dengan gedung parlemen. Menurut Al Jazeera, militer Israel mengklaim bahwa serangan ini mengenai markas intelijen kelompok Hizbullah, yang berafiliasi dengan Iran.

Militer menyatakan bahwa jet tempur Israel "menyerang target milik markas besar intelijen Hizbullah, di Beirut, termasuk operasi teror yang tergabung dalam unit tersebut, sarana pengumpulan intelijen, pusat komando, dan infrastruktur teroris tambahan."

2. Sebanyak 9 orang dan 7 paramedis tewas dalam serangan Bashoura

Dikutip dari Palestine Chronicle, Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan serangan Israel di wilayah al-Bashoura menewaskan 9 orang dan 14 lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, 7 paramedis juga dilaporkan tewas pada Kamis malam.

Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Alabiad, mengatakan jumlah korban akibat serangan udara Israel kemungkinan lebih banyak. Melalui sebuah konferensi pers, ia menyatakan bahwa serangan Israel telah menewaskan 127 anak-anak.

Selain itu, 40 staf tim media dan tim darurat juga dilaporkan tewas, serta puluhan fasilitas kesehatan rusak.

3. Benarkah makam Kekaisaran Ottoman dibom Israel?

Makam peninggalan Kekaisaran Ottoman dicurigai ikut dibom Israel dalam serangan di Distrik Bashoura. Dugaan ini muncul seiring viralnya video pascaserangan Israel ke Distrik Bashoura, yang diunggah Quds News, 3 Oktober 2024.

Video itu menunjukkan kondisi makam Al-Bashoura porak-poranda akibat serangan udara. Namun, belum diketahui apakah makam-makam yang hancur adalah makam tokoh bersejarah yang menjadi warisan Kekaisaran Ottoman.

Makam Al-Bashoura sendiri memang dikenal sebagai kompleks pemakaman orang-orang terkemuka dari era Kekaisaran Ottoman. Namun, tidak semua makam yang terdapat di kompleks pemakaman Al-Bashoura merupakan makam orang terkenal Kekaisaran Ottoman.

Mengutip Aathar, makam juga dikenal dengan sebutan "Gabannat Al Bashoura" atau "Makam Omar." Al-Bashoura menjadi tempat pemakaman Gubernur Suriah, Ahmed Hamdi Pasha. Hal ini menjadi salah satu alasan orang-orang Beirut menyebutnya sebagai “pemakaman gubernur.

Selain itu, pemakaman ini juga menjadi tempat peristirahatan bagi mantan perdana menteri Lebanon, Shafiq al-Wazzan, dan mantan ketua partai Najada, Adnan al-Hakim, serta sejumlah keluarga terkemuka dari Beirut seperti Eido, Mekawi, dan Al-Masri.

Hal inilah yang membuat makam Al-Bashoura termasuk salah satu kompleks situs bersejarah penting di Lebanon, peninggalan Kekaisaran Ottoman.

4. Benarkah Israel melakukan kejahatan perang?

Jika Israel terbukti menghancurkan makam peninggalan Kekaisaran Ottoman di Al-Bashoura, maka mereka melakukan kejahatan perang. Hal ini tercantum dalam yuridiksi Mahkamah Pidana Internasional (ICC), Statuta Roma (1998).

Adapun kejahatan perang yang diakui secara internasional termasuk serangan terhadap rumah sakit, monumen bersejarah, atau bangunan yang didedikasikan untuk agama, pendidikan, seni, sains, atau tujuan amal.

Salah satu contoh kejahatan perang terkait penghancuran monumen bersejarah terjadi selama Perang Dunia II. Peristiwa itu dilakukan oleh rezim Nazi yang menjarah dan menghancurkan berbagai objek seni dan budaya di seluruh Eropa.

Penargetan warisan budaya dimaksudkan sebagai serangan terhadap komunitas yang menganggap warisan budaya sebagai bagian penting dari identitas mereka. Menurut hukum internasional, warisan budaya dilindungi oleh berbagai konvensi.

Salah satu konvensi yang melindungi warisan budaya dan sejarah dari perang adalah Konvensi Den Haag 1954. Konvensi itu menegaskan bahwa negara-negara anggota untuk menghormati dan melindungi properti budaya selama perang.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Yonada Nancy & Dipna Videlia Putsanra